Sehun sedang duduk di depan ruang rawat Mark. Keponakannya sedang ditangani oleh Suho sekarang, setelah tadi pingsang dipelukannya. Jantung Sehun seperti berhenti berdetak saat melihat kondisi Mark tadi. Keponakannya pingsang dengan wajah yang sepucat mayat serta darah yang keluar dari hidung dan mulutnya.
Cklek...
Setelah hampir satu jam pintu kamar Mark terbuka, Suho keluar dengan wajah lelahnya. Sehun yang melihatnya tidak dapat menyembunyikan rasa khawatirnya.
"Bagaimana keadaan Mark, hyung?" tanya Sehun, namun Suho hanya diam saja sambil menatap Sehun dengan tatapan yang Sehun sendiri tidak tau artinya. "Hyung jangan diam saja, tolong katakan bagaimana keadaan Mark sekarang".
"Sehun ah......" kata Suho, dia menghentikan perkataanya. Suho tidak tau harus menjelaskan seperti apa kepada Sehun, disaat dia sendiri tidak percaya dengan apa yang akan dia katakan.
"Ne hyung"
"Sehun ah, hyung harap kau segera membujuk Mark untuk melakukan kemoterapi" ucap Suho akhirnya, yang mendapatkan tatapan kebingungan dari Sehun.
"Memangnya kenapa hyung? Bukannya kanker nya masih tahap awal".
"Tidak Sehun ah, kanker Mark sudah memasuki stadium lanjut" jawab Suho lirih.
"Bagaimana bisa hyung? Kemarin kau bilang kalau kanker Mark masih stadium awal tapi sekarang...." Sehun tidak dapat melanjutkan perkataanya, dia terlalu terkejut mendengar penjelasan Suho.
"Hyung juga tidak mengerti kenapa kanker Mark bisa berkembang secepat ini".
"Aku harus bagaimana hyung? Bahkan Mark berencana mendonorkan ginjalnya pada Jaebum".
"APA.......? Mark ingin mendonarkan ginjalnya untuk Jaebum?" kaget Suho.
"Benar hyung, bahkan tadi pagi aku sempat bertengkar dengan Mark tentang hal ini".
"Tidak Sehun ah, Mark tidak boleh menjadi pendonor untuk Jaebum, itu akan membahayakan nyawanya".
"Aku tahu hyung, aku sudah mencegahnya tapi Mark tetap dengan pendirianya, bahkan dia bilang kalau dia rela mengorbankan nyawanya asalkan hyungnya selamat".
"Ya Tuhan,,,,,,kenapa orang sebaik Mark harus menerima cobaan seberat ini".
"Mungkin Tuhan sangat menyayangi keponakan kita hyung. Lalu bagaimana keadaan Mark sekarang".
"Saat ini keadaan Mark sangat lemah Sehun ah, kemarin aku kan sudah bilang padamu, jangan membuat Mark terlalu banyak berpikir, itu akan memperburuk kondisinya. Memangnya apa lagi yang terjadi dengan Mark?".
"Biasa hyung, masalah Kris hyung" jawab Sehun.
"Sekarang apalagi masalahnya? Apa Kris hyung akan selalu bersikap seperti ini dengan putranya?".
"Aku juga tidak mengerti hyung, sudah sering aku mengingatkan Kris hyung tapi dia tidak pernah mau mendengarkan perkataanku".
"Baiklah kalau begitu hyung pergi dulu, kau boleh menjaga Mark tapi jangan berisik, biarkan Mark istirahat"
"Ne hyung" jawab Sehun lalu masuk ke kamar Mark. Lagi dia melihat keponakan bungsunya terbaring lemah di ranjang pesakitan dengan alat-alat kedokteran yang menempel di tubuhnya. Sehun tidak tega melihat nya.
Sehun duduk di kursi yang ada disamping ranjang Mark, dia mengambil tangan mungil Mark lalu mengenggamnya dengan lembut, seolah Mark akan kesakitan bila dia menggenggamnya terlalu erat.
"Kenapa kau suka sekali membuat samchon khawatir?" ucap Sehun lirih. "Kau harus kuat Markeu, samchon akan melakukan apapun untuk kesembuhanmu, samchon juga tidak ingin kehilanganmu".
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family
Teen FictionSeorang anak yang menginginkan pengakuan dan kasih sayang daddy nya. Walaupun dia harus menukar seluruh waktu yang dia miliki untuk sebuah pelukan dari daddy nya dia rela.