Sehun masih menunggu di depan ruang ICU, sudah lebih dari dua jam tapi Suho belum juga keluar. Apa keadaan Mark separah itu sampai-sampai Suho memerlukan waktu yang sangat lama untuk memeriksanya. Saat sedang sibuk berfikir, ponselnya berbunyi. Dia melihat siapa yang menelepon nya tengah malam begini dan ternyata nama Jaebum yang terlihat dilayar ponselnya.
Sehun bingung, apakah dia harus mengangkat panggilan dari ponakan sulungnya atau tidak, Sehun takut kalau sampai Jaebum tahu tentang keadaan Mark, dia takut Jaebum akan panik dan meninggalkan semua tugasnya di Busan.
Sebelum sempat mengangkatnya, Jaebum sudah memutus panggilannya namun tidak berapa lama kemudia ponsel Sehun kembali berbunyi. Akhirnya sehun memutuskan untuk mengangkatnya, karena Jaebum akan terus menelepon nya bila tidak ada segera dia jawab.
"Ya Jae, ada apa kau menelepon jam segini" tanya Sehun.
"..........."
"Mark...." ucap Sehun menggantung, dia bingung harus jujur apa tidak.
"............."
"Tenanglah Jae, samchon harap kau bisa tetap tenang setelah mendengar penjelasan samchon"
".........."
"Mark di rumah sakit Jae, saat memeriksanya di kamar, samchon menemukan Mark sudah pingsang".
"..........."
"Samchon belum tahu, Suho hyung masih memeriksanya di dalam".
".........."
"Tenanglah Jae, kau selesaikan dulu tugasmu baru kau bisa pulang kesini. Kau tidak usah khawatir, samchon akan menjaganya untukmu"
"..........."
"Cheonma Jae" kata Sehun lalu mematikan teleponnya.
Setelah Jaebum mematikan panggilanya, Sehun kembali menunggu Mark yang masih diperiksa oleh Suho.
Skip.........
Jaebum kembali membuka matanya, dia tidak bisa tidur lagi, entah kenapa setiap menutup matanya, Jaebum selalu teringat dengan mimpinya tadi. Jaebum merasa hatinya semakin tidak tenang sekarang, walau sudah mencoba untuk menyangkalnya, namun pikirannya selalu tertuju pada dongsaengnya.
"Apa kau baik-baik saja saeng? Kenapa hyung merasa ku sedang kesakitan sekarang" ucapnya lirih. Jaebum masih terjaga, walau jam sudah menunjukkan hampir tengah malam dia tidak bisa memutup matanya.
Jaebum terus saja bergerak di aats ranjangan, dia mencoba mencari posisi yang nyaman agar dia bisa kembali tidur, nqmun bukannya bisa tidur, gerakan Jaebum malah membuat Jinyoung terbangun dari tidurnya.
"Kau kenapa hyung?" tanya Jinyoung yang bangun dari tidurnya, karena terganggu dengan gerakan Jaebum.
"Kau bangun Jae" jawab Jaebum.
"Bagaimana aku tidak bangun hyung, kalau gerakanmu itu sangat keras" kata Jinyoung sedikit kesal. Dia tidak habis pikir, kenapa sahabatnya masih saja terjaga padahal sekarang sudah tengah malam.
"Mianhae Jae, kau pasti sangat terganggu" sesal Jaebum.
"Sudahlah Jae kau tidak usah menyesal seperti itu. Sekarang jelaskan padaku, kenapa kau belum tidur jam segini" tanya Jinyoung.
"Aku tidak bisa tidur Jie, entah kenapa Mark selalu ada dipikiranku. Aku seperti melihatnya tengah kesakitan sekarang" jelas Jaebum.
"Mungkin itu hanya perasaanmu saja Jae, Mark pasti baik-baik saja disana. Bukannya kau bilang, kalau ada Sehun samchon yang menjaganya. Lalu kenapa kau masih seperti ini".
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family
Novela JuvenilSeorang anak yang menginginkan pengakuan dan kasih sayang daddy nya. Walaupun dia harus menukar seluruh waktu yang dia miliki untuk sebuah pelukan dari daddy nya dia rela.