Pagi menjelang, burung-burung berkicau dengan riang, matahari pun sudah bersinar dengan terang. Para maid yang bekerja di mansion Tuan sudah mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing. Sehun sudah duduk di ruang makan, dia memunggu keluarga nya yang lain untuk memulai sarapan pagi mereka.
Tidak lama kemudian Kris datang dengan pakaian kantor yang sudah melekat di tubuhnya."Pagi Hun..." ucap Kris saat melihat dongsaengnya sudah duduk di ruang makan.
"Pagi juga hyung....Apa anak-anak belum ada yang bangun hyung?".
"Kalau Jaebum sudah bangun, sebentar lagi pasti dia akan turun. Sedangkan anak itu, aku tidak tau".
"Kenapa kau tidak melihatnya juga hyung? Bukannha kamar Mark bersebelahan dengan kamar Jaebum?"
"Kau tau alasannya Hun, jadi jangan bertanya lagi"
Sehun hanya menghela nafas mendengar jawaban hyungnya. Sampai kapan hyungnya itu akan terus bersikap begini pada Mark.
Tap... Tap... Tap
Terdengar langkah orang menuruni tangga, membuat perhatian Sehun teralihkan, dia melihat Jaebum sedang menuruni tangga dengan pakaian yang sudah rapi, siap untuk pergi ke kampus.
"Pagi dad,,,, pagi samchon" ucap Jaebum.
"Pagi juga Jae..."
"Mana dongsaengmu, Jae? Apa dia belum bangun?" tanya Sehun.
"Aku belum melihatnya samchon" jawab Jaebum.
"Biarkan saja dia, kalian tidak usah repot-repot mengurusi anak sial itu" ketus Kris.
"Dad...aku tidak suka daddy berbicara seperti itu tentang dongsaengku" marah Jaebum.
"Itu memang kenyataan Jae, selain pembawa sial dia juga memyusahkan".
"Sudahlah hyung, biar aku saja yang membangunkan Mark. Kasihan dia kalau sampai terlambat" ucap Sehun kemudian beranjak dari duduknya untuk membangunkan Mark.
Setelah kepergian Sehun, hanya ada keheningan diantara Jaebum dan daddynya. Jaebum masih kesal dengan perkataan daddynya tentang Mark. Walaupun sang daddy sudah biasa mengucapkanya, namun tetap saja Jaebum kesal mendengarnya.
Skip....
Sementara itu Sehun sudah sampai di depan kamar keponakan nya itu. Dia mengetuk pintu Mark beberapa kali, namun tidak terdengar jawaban dari dalam. Sehun kemudian mencoba membuka pintu kamar Mark, ternyata pintu kamarnya tidak dikunci. Setelah itu Sehun langsung masuk ke dalam kamar Mark.
Dia melihat keponakanya itu masih tertidur dengan nyenyaknya, dia tidak terganggu sama sekali dengan cahaya mentari yang masuk ke kamarnya. Sehun tersenyum melihatnya, keponakan nya terlihat sangat polos kalau sedang tertidur begini. Ada rasa tidak tega dalam hatinya untuk membangunkan Mark. Namun dia harus melakukan tugasnya. Bisa-bisa Mark akan terlambat datang ke sekolah, bila tidak segera ia bangunkan.
"Markeu.... Ayo bangun" kata Sehun sambil menepuk pelan pipi Mark.
"Eungh....." Sehun tersenyum saat mendengar lenguhan Mark. Keponakan nya itu gampang sekali untuk dibangunkan, jadi dia tidak kesusahan untuk membangunkannya.
"Ayo Mark bangun! Nanti kau bisa terlambat chagi".
"Lima menit lagi samchon, aku masih mengantuk" kata Mark sambil mengeratkan selimutnya.
"Tidak Markeu sayang, kau tidak lihat ini sudah jam berapa"
"Memangnya sekarang jam berapa, samchon?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family
Teen FictionSeorang anak yang menginginkan pengakuan dan kasih sayang daddy nya. Walaupun dia harus menukar seluruh waktu yang dia miliki untuk sebuah pelukan dari daddy nya dia rela.