1

14K 448 6
                                    

Ttok..

Ttok..

Aku menggeliat kecil diatas tempat tidur tatkala seseorang mengetuk pintu kamarku sambil memanggil-manggil namaku,sungguh aku merasa kesal dan mau tak mau akupun bangun.

"Jung hae-rin.... Ireona ppalli....."teriak seseorang dan ternyata dia adalah jung hae-yeon ibuku.

"Ne...ne...ne...aku bangun..."ucapku lalu membukakan pintunya.

"Waeyeo?....apa eomma tidak ada kerjaan selain membangunkanku"celotehku.

"Tidak....cepat bangun...bersiap...lalu turun kebawah dan sarapan"kata ibuku tanpa basa-basi lalu langsung pergi,dan dia pastinya tidak ingin berdebat denganku pagi ini.

Akupun berdecak kesal lalu menuruti perkataan ibuku walaupun itu sungguh berat,oh ayolah siapa yang akan bangun pagi disaat libur,itu pasti sungguh menjengkelkan.

Namaku jung hae-rin, anak kedua dan terakhir dari jung bong-guk dan jung hae-yeon, aku memiliki seorang kakak laki-laki bernama jung jaehyun,umurku sudah memasuki 22 tahun,well aku tidak bekerja setelah selesai kuliah karena menurutku diumur segini haruslah menikmati hidup ya dengan cara bersenang-senang bersama teman sebayaku.

Setelah selesai bersiap akupun turun kebawah menuju ruang makan dan disana sudah ada ayah,ibu dan kakak laki-lakiku.

"Pagi appa...pagi eomma...pagi jae..."ucapku lalu duduk disebelah ayahku.

"Hae-rin bersikap sopan pada kakakmu.."tegur ibuku karena aku tidak memanggil jaehyun dengan sebutan oppa.

Akupun hanya mangut-mangut mengerti tapi sebenarnya aku tidak terlalu peduli.
Akupun mengambil selai kacang dan mengoleskannya diroti sebelum akhirnya kumakan.

"Hae-rin tolong ambilkan aku selai kacang itu..."pinta jaehyun.

"Ambil sendiri... Aku malas"jawabku singkat.

"Dasar pemalas...mau sampai kapan kau jadi anak pemalas huh"kata jaehyun dengan datar lalu dia mengambil sendiri selai kacang itu sementara aku membalasnya dengan menjulurkan lidah ke arahnya.

"Hae-rin.... Eomma mau kau menikah"ucapan yang terlontar dari perkataan ibu membuatku tersedak rotiku sendiri.

Oh shit sekarang apalagi yang terlintas difikiran ibuku ini.dia menyuruhku menikah diusia muda,oh hell.

"Apa eomma salah makan...atau pendengaranku yang salah..."

"Tidak ada yang salah...eomma memintamu untuk menikah"

"Appa!...apa yang eomma fikirkan...aku tidak mau menikah"rengekku pada ayahku.

"Eomma mu benar..appa mendukungnya...dan kau tau itu ada disurat wasiat mendiang kakekmu...kau harus menikah dengan anak pilihan kakekmu.."kata itu sama sekali tidak membantuku saat ini.ayahku juga memiliki fikiran dan niat yang sama untuk menikahkan aku bahkan mendiang kakekku menuliskan wasiat konyol itu.

"Apa semua ini...kenapa harus aku yang menikah duluan...kenapa tidak jaehyun dulu saja yang menikah....umurnyakan lebih tua dari pada aku..dan masalah wasiat aku tidak peduli.."

"Ku mohon sopan pada oppamu...umur tidak menentukan siapa dulu yang akan menikah..lagipula oppamukan bekerja...tapi kau tidak bekerja dan membuang waktu mu dengan sia-sia...nantinya jaehyun juga akan menikah.."ucap ibuku panjang lebar.

"Eomma ini sungguh tidak adil...mana mungkin aku menikah diusia muda...aku tidak mau punya anak diusia muda dan itu akan membuat badanku melebar nantinya"balasku tak mau kalah.

"Jika kau tidak mau menikah maka bekerjalah...jangan taunya hanya menghabiskan uang appa mu saja..."

Aku sungguh kesal sekarang dari pagi hingga saat ini tidak ada yang beres menurutku,dan aku memilih untuk pergi meninggalkan sarapan pagi yang membosankan.semua orangpun menatap kepergianku.

"Biarkan dia sendiri... Palingan dia pergi kerumah temannya untuk berfikir"ucap ibu.

"Appa..eomma..apa benar hae-rin akan dijodohkan atau itu hanyalah pancingan saja agar dia mau bekerja"tanya jaehyun.

"Itu benar...dan soal wasiat itu memang benar adanya...jadi kita hanya perlu menasehati dia saja"kata ayah.

"Siapa laki-laki yang akan dijodohkan oleh hae-rin... Apa dia mau menikah dengan wanita pemalas dan keras kepala seperti hae-rin"ucap jaehyun.

"Dia pasti mau..dia itu anak pilihan mendiang kakekmu dan ayahnya adalah teman semasa sekolah ayah dulu...dan ayah tau dia pasti mau dan bisa merubah sikap hae-rin"jawab ayah.

"Sungguh malang nasib namja itu yang harus menikah dengan wanita keras kepala seperti hae-rin"kata jaehyun.

•••••

Aku pergi dari rumah untuk merefreskan fikiran dan mencari udara segar agar semua otakku berputar dengan teratur.aku mengajak teman-temanku untuk pergi ke club tempat biasa kami nongkrong.

"Hey...hae-rin... Apa yang terjadi hari ini...kau kelihatan gelisah"ucap ji-rae yang menepuk pelan bahuku.

"Aaaahhhhhh....rasanya aku mau kabur dari rumah....aku pusing sekarang...."teriakku karena frustasi dan itu membuat semua temanku bingung.

"Ceritalah...siapa tau kami bisa bantu"kata eunjae lalu meneguk bir sebelum akhirnya melanjutkan menghisap rokok.

Kami adalah generasi millenial,minum-minuman,merokok,berdansa ke club bukanlah hal baru bagi aku dan teman-temanku.disaat aku merasa frustasi aku pasti bakalan datang ke club sambil minum sampai mabuk tak sadarkan diri dan itu membuat orang tuaku marah tapi beginilah aku selalu dinasehati tapi tidak mau dengar.

Ya seperti masuk telinga kiri keluar telinga kanan.aku memang minum tapi aku tidak merokok karena menurutku itu akan merusak kesehatan ya walaupun minum juga tapi menurutku itu berbeda kalau banyak merokok nanti bibir merah muda,licin,seksi milikku akan berubah menjadi hitam seperti eunjae dan jennie.

"Walaupun aku cerita ke kalian semua kalian gak akan bisa bantu...itu semua mustahil....aku jadi tidak mau pulang"ucapku lalu meneguk segelas bir.

"Hey...jangan minum terus...nanti kami susah membawamu...cerita saja...."kata jennie.

"Hmm....kalian tau....aku mau dijodohkan"mendengar perkataanku semua teman-temanku membelalakkan mata dan menatapku dengan ekspresi terkejut.

"Haaaahhhh....apa dijodohkan??!!!"teriak mereka dengan serentak"

"Jangan teriak....sakit telingaku...."ucapku pada mereka bertiga.

"Kau yakin mau dijodohkan?...aku gak salah dengarkan..."kata eunjae.

Akupun mengangguk sebagai jawaban.

"Tapi aku gak mau...apalagi umurku masih muda....aku masih mau jalan menikmati dunia...apalagi cita-citaku mengelilingi dunia belum tercapai"ujarku.

"Hmm...kau yakin orang tuamu akan menjodohkan mu?...atau itu hanyalah pancingan agar kau melakukan sesuatu yang bermanfaat karena selama inikan kau selalu dimarahin karena tidak berguna...kau juga gak bekerjakan"ucapan yang terlontar dari mulut jennie ingin saja kuhancurkan sekalian bibir hitamnya tapi aku masih cukup sabar.

"Pemikiran konyol...orang tuaku serius membicarakannya"kataku kesal.

"Kira-kira orang itu tampan gak?...umurnya berapa?...kalau tampan dan kaya aku mau dong dijodohin kayak kamu"kini perkataan yang dilontarkan oleh ji-rae membuatku semakin kesal dan menatap datar dirinya.

"Ck....kalian semua bodoh.... tidak bisa membantuku..."balasku lalu pergi meninggalkan temanku yang konyol dan tidak berguna.akupun pergi ke pantai untuk menyendiri beberapa saat.



To be continue.....

Jangan lupa like and comment ya...

Ff baru lagi nih dari aing....

Sorry kalau gaje ya...

Semoga suka....dan beri dukungannya....

IRREGULAR MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang