6

2.9K 311 81
                                    

" Gomawoyo Jennie-ah."

" Mmh. Aku pulang dulu."

" Ne. Sampai jumpa lagi."

Jennie mengangguk. Ia pun menutup kaca mobilnya. Lalu menjalankan mobilnya keluar dari daerah istana. Wendy melambai senyum. Ia pun barulah berlalu masuk ke dalam istana.

" Tuan...." Panggil Mr. Bean.

" Ne ayah." Wendy berhenti. Ia pun menghampiri Bean di parkiran ujung.

" Apa apa?"

" Tuan, putri..."

***

Toktoktok!

" Putri Irene....."

Toktoktok

" Aku akan masuk."

Ceklek!

Wendy masuk ke dalam kamar Irene. Ia melihat gundukan selimut yang menutupi sekujur badan Irene di dalamnya.

" Emhh~~ putri....aku...." Wendy berdiri di samping kasur Irene. Dengan Irene yang membelakangi Wendy.

" Mianhe Putri. Seperti nya aku melakukan kesalahan."

Irene diam saja. Ia menatap diam di dalam kasur tanpa mau membuka selimut yang menutupi wajahnya.

" Putri...."

" Pergilah."

Wendy melemaskan kepalanya. Ia berbalik lalu berjalan pelan ingin keluar dari kamar Irene.

Tapi saat ia memegang kenop pintu, sebuah ingatan membuatnya terdiam meratapi tangannya sendiri di sana.

" Lakukan dan semuanya benar-benar akan berakhir."

Wendy menekuk dalam dahinya. Ia lalu kembali berbalik dan berjalan mendekati kasur Irene lagi.

" Putri..."

Irene terkejut. Ternyata Wendy belum benar-benar keluar dari kamar nya.

" Mianhe."

Drab!

Srekb~~~~!

Irene tertidur lurus. Ia melihat selimut nya sudah di hempas jatuh ke lantai. Dengan Wendy yang menaiki kasur lalu menghimpit Irene di bawahnya.

Kedua tangannya Irene sudah di tahan oleh Wendy yang menggenggam jari jemari Irene masuk ke bawah bantal.

" Mianhe Putri....." Ucap Wendy lagi membuat Irene melotot kejut dengan apa yang di lakukan Wendy terhadap nya.

Cup!!

Wendy melumat pelan bibir Irene. Meremas perlahan tangan Irene.

Irene mendelalak tenang. Dia merasakan lembutnya ciuman Wendy terhadapnya. Dan ini, pertama kali ia rasakan bagaimana seseorang menciumnya.

Wendy.memberanikan diri. Dia belajar banyak dari seorang teman yang sangat baik padanya setiap saat ia memiliki problem mental jika di dekat Irene.

Flashback on

" Ottoke Jennie-ah. Aku.....aku sangat buruk di depannya. Aku rasa setiap aku bertindak, dia nampak marah padaku."

Jennie berhenti mengunyah makanannya. Ia lalu melepas kentang goreng itu dari kedua jarinya yang mengapit kentang gorengnya.

" Cium dia dan semua akan berakhir. Lumat bibirnya seperti kamu mengecup manisan. Kemudian perlahan hisap bibir bawahnya. Lakukanlah dengan perasaan. Dan semua akan berakhir sudah."

The Beauty and The Expert ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang