12

2.5K 284 36
                                    

Kayaknya ada typo deh tulisannya. Mohon di maklumi 😊




Toktoktok!!

“ Tuan, putri mak--”

“ Ne. Kami sudah bangun.”

“ Baik tuan.”

Wendy kembali menidurkan kepalanya. Ia lihat Irene yang tertidur pulas dengan kebiasaan tidur, pasti selalu menggenggam tangan Wendy.

Drrtt~~!!

Hp Irene berbunyi. Wendy menoleh cepat atas nakas sebelah Irene.

Awalnya tidak mau di angkat oleh Wendy karena itu kepentingan Irene. Tapi setelah ketiga kalinya hp itu berbunyi, Wendy bangkit. Ia meraih hp Irene di atas nakas lalu ia lihat seseorang yang menelponnya itu.

“ Eng~~ siapa~~~?” Irene bangun.

“ Aku tidak tau. Ini.” Wendy memberikan hpnya pada sang istri. Tanpa menengok lagi, Irene langsung saja mengangkat telponnya.

“ Aku ke kamar mandi dulu.” Wendy mengangguk.

Wendy berdiri lalu berjalan masuk ke kamar mandi.

Irene mengangkat badannya. Ia menyandarkan di punggung kasur sambil menempelkan hpnya di telinga.

“ Yobuseo?”

“ Irene..”

“ Siapa?”

“ Aku Suho.”

“ Mworago?”

“ Kim Suho.”

Brak!!!!

Hp di lempar Irene ke lantai. Ia menatap kejut ke depan saat tau Suho menelponnya. Wendy yang mendengar suara hantaman kuat di dalam kamar akhir nya keluar. Ia berjalan sambil menatap bingung Irene yang melamun menatap ke depan.

Krek~!

Wendy menginjak hp Irene. Ia mengangkat kakinya dan meraih hp istrinya.

“ Buang saja benda itu.” Kata Irene.

“ Kenapa?”

“ Aku membencinya.”

“ Loh?”

“ Buang saja.”

Wendy merebahkan tangannya turun. Ia menatap Irene di sana yang memalingkan wajah ke luar jendela.

“ apa yang terjadi?”

***

Bruk!

Wendy terkejut mendengar pintu mobil di hantam kuat oleh Irene. Belum sampai Bean membukakan pintu mobil, Irene sudah keluar dan berlalu masuk ke gedung sekolah.

“ Dia kenapa?” Gumam Wendy sambil berjalan masuk ke gedung sekolah. Ia melihat Irene yang berlalu cepat masuk ke lift tanpa menunggunya.

Wendy menghela nafas singkat. Ia hanya diam sampai pelajaran selesai saja dia masih menatap lamun ke depan.

“ Wendy.” Senggol Jennie.

“ Ne!?” Wendy kembali sadar.

Jennie menatap bingung Wendy di sampingnya. Ia lalu seret kursi di belakangnya dan duduk di samping Wendy.

“ Apa ada masalah?” Tanya Jennie.

“ Molla~” Jawab Wendy sambil merunduk memainkan jarinya.

“ Ceritalah.”

---

“ Ada apa dengan Irene? Aku sampai bingung dengan sikap dinginnya sekarang. Pagi tadi saat aku bangun, dia masih saja bisa tersenyum padaku. Tapi setelah aku keluar dari kamar mandi, dia nampak berbeda. Sama seperti dulu. Angkuh dan sikapnya dingin.” Jelas Wendy setelah ia menceritakan kejadian pagi tadi dengan Jennie.

The Beauty and The Expert ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang