14

2.4K 265 43
                                    

Wendy berdiri di depan pintu kelas Irene. Irene tersenyum lebar menghampiri suaminya dan langsung saja ia menggandeng Wendy.

" Kajja." Irene mengangguk. Baru saja ingin melangkah ke depan, suara panggilan membuat mereka berhenti mendadak. Irene menatap kesal ke depan. Sedangkan Wendy menoleh segera ke belakang melihat Suho yang berlari mendekati mereka.

" Ayo pergi Wendy."

" Noona." Tahan suho.

" Jangan sentuh diriku. Dan aku bukan kakakmu." Kata Irene dengan sangat dingin pada Suho.

" Irene.." Wendy menatap Irene.

" Palli." Irene tarik Wendy berjalan menjauh dari Suho. Suho diam sambil membuang nafas panjang.

Wenrene masuk ke dalam lift, Wendy melihat Irene yang diam sambil menatap lesu ke depan.

" Seharusnya kamu jang--"

" Aku membencinya Wendy. Sangat. Bukannya aku menyela omonganmu, tapi aku benar-benar sangat membencinya dan ibunya itu. Gara-gara mereka, aku ribut dengan Appa sampai Appa jatuh sakit dan meninggal. Bagaimana aku bisa baik dengan mereka? Sangat susah bagiku untuk luluh dengan mereka."

Ting!! Lift terbuka serentak dengan omongan Irene yang berakhir.

" Mianhe, aku menyela omonganmu." Kata Irene sambil memeluk Wendy.

" Hah~~ mhh.... gwaenchanha." Wendy peluk balik istrinya di dalam lift.

" Kajja, ayah pasti sudah menunggu lama." Kata Wendy dan diangguki oleh Irene.

Merekapun berjalan menuju keluar gedung sekolah. Sampai mereka di dalam mobil, Irene sibuk membicarakan hal heboh pada Wendy.

" Buat apa lihat konser EXO?" Tanya Wendy.

" Mau lihat Sehun. Aku fans beratnya." Kata Irene.

" Kamu fans padanya?" Irene mengangguk bingung.

" Ohh. Yaudah, nonton aja." Kata Wendy seraya menoleh ke liar kaca mobil.

" loh? Kok gitu sih!?" Kesal Irene. Wendy menoleh lagi ke samping.

" Gitu apanya?" Tanya Wendy balik.

" Kamu ngomongnya tadi cetus banget sama aku."

" Siapa yang cetus? Nggak kok. Aku emang gini orang nya."

" Iya. Aku tau. Tapi kalau kami cemburu pasti lebih milih diam dari pada cegat aku buat nggak bikin kamu cemburuan."

" Kah terus aku harus gimana?"

" Uhhh!!! Bodo ah!!!" Irene langsung menarik pembatas tempat duduk mereka. Lalu wanita itu bergeser mendekati kaca mobil sebelah.

" Yaudah." Kata Wendy menoleh lagi ke luar kaca mobil. Irene langsung menatap Wendy. Ia lalu menggeser tempat duduknya sambil menyenggol tangan Wendy.

" Mianhae.." Ucap Irene.

" Mhh... kemarilah.." Wendy menaiki lagi pembatas tempat duduk. Irene segera menggeser duduknya di dekat Wendy. Ia lalu tertidur di bahu suaminya sambil menutup mata merasakan elusan Wendy yang paling ia suka di pucuk kepalanya.

Bean tersenyum lebar melirik pasangan suami istri itu. Ia lalu menyetir sambil bersenandung merasakan kebahagiaan Wenrene di belakang.

***

Wendy terhempas di atas kasurnya yang empuk itu. Ia berguling lalu mendapatkan Irene di sebelahnya.

" Ya.... jangan memelukku dulu...aku masih melepas ini." Kata Irene yang duduk di tepi kasur melepas kalungnya.

" Biar aku." Kata Wendy yang terduduk di belakang Irene.

Wendy mengibaskan rambut Irene ke depan. Ia melepaskan kalung Irene sambil mengendus leher Irene.

" Ya!"

" Mianhe." Ucap Wendy  sambil memberikan kalung pada Irene.

" Tapi~~~"

Tak sadarkan diri, Wendy melingkarkan tangannya di pinggang Irene. Ia lalu kecup leher Irene.

" Mhh!!" Dehem Irene sambil meremas rambut suaminya.

" Irene mengeratkan pelukannya. Ia memperdalam kecupannya di leher Irene.

Irene sudah dari tadi menahan nafsunya. Tapi sang suami sudah membuatnya mencapai batas kesabaran.

Irene berbalik. Ia mendorong Wendy tertidur di kasur. Lalu ia naik ke atas kasur dan terduduk di atas badan Wendy.

Kecup manis di bibir Wendy. Empunya sudah mulai merasa gila dengan kenikmatan. Jadi Wendy bangkit dari tidurnya dan berbalik dengan Irene yang terhempas ke atas bantal.

Wendy melepas bajunya. Setelah itu baru ia melepas piyama Irene.

Wendy langsung mengecup sekujur tubuh Irene. Ia juga menarik ke bawah bra merah istirnya. Sampai tangannya sudah mencakup gundukan lembut Irene.

" Ahhh~~~ ja-jangan keterlaluan Wendy~~~" Kata Irene di selah desahannya.

" Mianhe. Tapi ini tidak ada larangan lagi bagi kita. Jadi, Mianhe." Kata Wendy sambil melepas cd Irene.

Irene mendongak. Ia melihat Wendy yang sudah melepas celana nya dan bahkan dick nya itu sudah terlihat di matanya.

" Ya!!!" Teriak Irene.

" Ahhhkkkkk!!...........wen-----dy~~~"























Kwkwkw..... author suka banget ya bohong sama reader. Bilangnya mau besok update, tapi malah sekarang update. Gimana sih Thor!!!!!?

The Beauty and The Expert ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang