Maaf typo bertebaran 😂
Sebuah pandangan sawah yang luas, membuat kagum Irene saat keluarga kerajaan baru ingin masuk ke kota kecil itu. Yang tadinya orang-orang sibuk dengan pekerjaannya, akhirnya meninggal pekerjaannya hanya ingin menyambut kedatangan keluarga istana.
Sampailah mereka turun dari mobil. Pengawal dengan sigap berdiri di setiap jalan Irene dan Wendy masuk ke rumah.
“ Mianhe Appa Eomma, aku baru bisa datang hari ini.” kata Wendy sambil memeluk kedua orang tuanya.
“ Ne… gwaenchanha. Appa dan Eomma mengerti.” Jawab Appa nya sambil melirik Irene yang didekati banyak anak kecil.
“ Wahh,... putri cantik sekali…” puji anak laki-laki yang mendekati Irene.
“ Putri! Putri!” Teriak mereka.
Irene terjongkok. Ia menatap senyum anak-anak yang berdiri di depannya.
“ Semua orang disini menyukaimu.” Datanglah Appa dan Eomma Wendy yang berjalan mendekati Irene.
Irene berdiri. Ia lalu memberi tundukan sopan pada mertuanya.
“ Kemarilah.” Kata Eomma Wendy membawa Irene ke pelukannya.
Wendy tersenyum lebar. Ia lalu melihat ketiga orang itu yang saling melempar senyum bahagia.
----
“ Gwaenchanha?”
“ Mhh. Disini nyaman apalagi kalau udah tidur berdua.” Wendy terdiam. Ia menatap Irene yang duduk di tepi kasur sambil menatap senyum dirinya.
“ Uhh~~ jangan menggodaku…” Malu Wendy.
“ Siapa yang menggodamu? Aku hanya mengatakannya dengan benar. Kita tidur di sini, berdua.”
Wendy lebih memilih meletak tasnya di dekat lemari. Ia mengabaikan omongan Irene tadi. Irene yang menyadarinya hanya tertawa menatap malunya Wendy dengan perkataan nya tadi. Baginya, mempunyai suami pemalu, itu tidak buruk. Malah enak buat di goda tiap hari.
“ Wendy….”
“ Khamjagiya!” Kejut Wendy saat Irene menyentuh pinggangnya.
“ Emmgghh….. Irene,.... Jangan seperti ini padaku~~ disini ada Eunha..”
“ Nggak ada kok. Emang nggak boleh ya kalau istri meluk suami?”
“ Uhh~~ kamu ini---”
Ceklek!
Wendy terkejut. Begitu juga dengan Jongki di depan pintu kamar Wendy.
“ Ma-maaf tuan….. saya... tidak sengaja… soalnya dari tadi….saya panggil tidak di jawab. Saya kira tidak ada orang tadi.” Jawab Jongki seraya menutup pintu kamar kembali.”
“ Aduh….” Wendy melepas paksa tangan Irene. Lalu ia berjalan cepat keluar dari kamar meninggalkan Irene yang terkekeh sambil menyusul Wendy ke depan.
“ Ahhh~~~ Paman Wendy.” Teriak Eunha yang berlari ke arah Wendy lalu bersembunyi di balik kaki Wendy sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
“ Oh? Ada apa?” Wendy melihat tawa Eunha di belakang nya.
“ Eunha, kenapa denganmu?” Tanya Irene melihat Eunha yang hanya menggeleng senyum.
“ Wendy Hyung~”
Wenrene langsung menoleh cepat ke depan. Melihat anak laki-laki yang datang mendekati mereka sambil membawa kura-kura di tangannya.
“ SinB.”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty and The Expert ✓ [C]
Fanfiction" Menikah dengan putri Irene!!!? aku nggak mau!!!! Dia beda jauh dengan kita Appa!!!? pokoknya aku nggak mau!!!" " Hei, ini memang janji ayahnya sebelum meninggal dunia. kamu harus menikah dengannya!" " ahhkkk!!!!!! aku nggak mau Appa!!!" " Gwaencha...