Wahhhh!!!!!!!!!!!!
Jennie melihat dari jauh. Betapa perhatian nya Wendy pada Irene yang berani melakukannya di depan publik bahkan ada kamera di hadapan mereka.
" Kapan terakhir kali Jisoo melakukannya padaku?"
Jennie tersenyum getir. Ia pun berjalan berbalik ke arah lain. Bukan ke kelas. Tapi ke luar sekolah membawa mobilnya dari sana.
----
Wendy menyudahinya. Ia merunduk malu di depan Irene sambil menekuk kerut sekujur wajahnya. Irene tersenyum lebar. Lalu ia memeluk Wendy dengan erat membuat seisi sekolah bersorak heboh.
Hanya butuh beberapa detik saja, SNS di penuhi dengan video bercumbunya Wenrene di sekolah. Sampai Jisoo yang tadinya ada di luar negeri, sekarang malah memuncratkan susu kopi mengenai wajah Jongki.
" mianhe Jongki." Kata Jisoo segera memberi tisu pada Jongki.
" Gwaenchanha pangeran." Jawab Jongki sambil mengusap wajahnya.
Jisoo langsung mengangkat hpnya lagi. Ia melihat jelas video Irene yang sedang berciuman dengan Wendy di sekolah.
" Ah! Aku akan menghubungi Jennie." Kata Jisoo sambil memencet nomor hp kekasihnya.
Tut....tut....tut.....nomor yang ada tuju sedang sedang tidak aktif......
" Loh? Tumben?"
***
" Silahkan masuk putri, tuan..." Kata Bean dan diangguki keduanya.
Wenrene masuk ke mobil. Mereka duduk dengan nyaman sambil melepas tasnya dan mereka letakkan di bawah kaki.
" Bean, bisa tutup kacanya?"
" Ah ne putri."
Seetttsszzz!! Kaca tertutup. Tatapan Irene melirik Wendy di sebelahnya yang sibuk memperhatikan ke luar kaca mobil.
" Wen---"
" Mhh!!? Jennie!?" Irene terdiam.
" Ayah, bisa berhenti sebentar?"
" Ah ne tuan."
Ciitt~~~~!! Mobil berhenti.
" Wen---"
" Tunggu sebentar."
Wendy keluar dari mobil. Ia lalu berjalan menjauh dari sana membuat tatapan Irene lekat Melihat kepergiannya.
Lalu Irene menatap depan lagi. Ia melipat kesal tangannya sambil membanting dirinya di punggung kursi.
***
Wendy berjalan pelan mendekati Jennie yang sedang membelakangi nya berdiri di depan jembatan besar di pinggir jalan raya besar.
" Jennie~"
Jennie berbalik kejut. Wendy juga tidak kalah kejut melihat mata Jennie yang di banjiri air matanya.
" Kamu ke---"
" Wendy." Peluk Jennie membuat Wendy termundur kejut.
" Waeyo?"
"......."
Karena tidak ada jawaban, Wendy akhirnya diam. Dia membalas pelukan Jennie sambil mendengar Jennie menangis di dekatnya.
" Jangan menangis. Ada aku disini...."
----
" Hah!!"
Irene membuang nafas kesal. Dia meraih telponnya dan kebetulan sekali, baru ingin menelpon Wendy malah orang yang di tuju memberi sebuah panggilan telpon. Dengan cepat, Irene mengangkat telpon Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty and The Expert ✓ [C]
Fanfiction" Menikah dengan putri Irene!!!? aku nggak mau!!!! Dia beda jauh dengan kita Appa!!!? pokoknya aku nggak mau!!!" " Hei, ini memang janji ayahnya sebelum meninggal dunia. kamu harus menikah dengannya!" " ahhkkk!!!!!! aku nggak mau Appa!!!" " Gwaencha...