Wendy dan Irene menyambut kepulangan Jennie dan Jisoo ke Korea. mereka saling berpelukan sambil tersenyum lebar.
Irene melihat anak laki-laki yang di gandeng Jennie di sebelahnya menatap malu Irene setiap kali ia bertatap muka.
" Uhh~~ Saeron sangat tampan." Irene terjongkok di depan Saeron yang langsung bersembunyi di balik kaki Eomma nya.
" Gwaenchanha baby...." Jennie menarik pelan Saeron agar berdiri di depan Jennie.
" Annyeonghaseo aunty Irene." Kata Saeron memberi tundukan pelan di depan Irene.
" Ahh~~ dia sangat imut." Irene langsung membawa Saeron ke pelukannya.
Lalu ia lihat Jennie yang berdiri di depannya dengan tangan yang mengelus perutnya yang berisi si baby boy lagi.
" Sudah berapa bulan?" Tanya Wendy pada Jisoo saat mereka sudah terduduk di ruang tengah bersama.
" 7 bulan." Jawab Jisoo dan Wendy mengangguk seraya mengelus kepala Saeron.
Drab!drab!drab!
Terdengar suara kegaduhan dari lantai 3. Itu Hee Chan dan Yeri yang berlari cepat ke bawah karena mendengar Saeron di bawah tadi.
" Saeron!!!!!" Teriak Yeri dan Saeron langsung berlari ke arah Appa nya meminta gendong.
Jisoo menggendong Saeron dalam keadaan duduk di sofa. Ia tertawa berat saat melihat wajah cemberut Yeri di depannya.
" Hahaha... Saeron Hyung masih takut denganmu Noona." Tawa Hee Chan mengejek Yeri.
" Diamlah!" Kata Yeri pada Hee Chan. Adiknya memberi juluran lidah sekilas pada Yeri di sebelah Wendy.
Lalu Hee Chan menoleh melihat perut Jennie yang berisi baby boy itu.
" Aku rasa dia akan tampan sepertiku. Iyakan aunty?" Jennie tersenyum. Ia elus pipi Hee Chan sambil mengangguk mengiyakan.
" Tampan dari mananya!? Eunha Unnie saja tidak melirikmu!" Ejek Yeri.
" Ya!!" Marah Hee Chan saat Yeri membongkar rahasia terbesar nya di depan semua orang.
Irene menyerngitkan dahinya. Ia lalu melihat anaknya yang langsung merunduk takut.
Tidak lupa juga dengan semua orang di ruang tengah yang langsung menyoroti Hee Chan yang duduk di samping Jennie.
" Kamu menyukai Eunha?" Tanya Wendy. Hee Chan memberi gelengan cepat.
" Yeri, apa benar?"
Hee Chan langsung melihat Yeri yang melirik dirinya di depan.
" Ne Appa. Dia menyukai Eunha Unnie. Katanya, Eunha Unnie sangat cantik. Dia bahkan bilang di kamar kalau masa depannya adalah Eunha Unnie." Jelas Yeri sambil menatap mengejek Hee Chan yang langsung memberi tatapan tajam padanya.
Wendy menekuk dalam dahinya. Ia lalu menggeleng pelan kepalanya melihat Hee Chan di depan sana.
Tap!tap!tap!
Terdengar suara sepatu high heels yang menghentak kuat lantai istana menjuru sampai ke ruang tengah istana.
Datanglah Eunha yang berjalan anggun sambil menggandeng kekasihnya di samping.
Mereka menatap senyum Eunha di sana. Eunha memberi balasan tatapan senyumannya.
Hee Chan yang tadi melongok melihat Eunha, sekarang berlari memeluk Eomma nya.
Irene terkejut saat Hee Chan berlari memeluknya. Ia lalu peluk balik anaknya yang sudah berlutut di bawah sofa sambil meremas baju Irene.
Eunha berdiri dengan seorang pria yang langsung memberi tundukan sopan pada semua orang. Dia memberi senyuman lebar saat Wendy terkekeh melihatnya di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty and The Expert ✓ [C]
Fanfiction" Menikah dengan putri Irene!!!? aku nggak mau!!!! Dia beda jauh dengan kita Appa!!!? pokoknya aku nggak mau!!!" " Hei, ini memang janji ayahnya sebelum meninggal dunia. kamu harus menikah dengannya!" " ahhkkk!!!!!! aku nggak mau Appa!!!" " Gwaencha...