7

2.9K 288 36
                                    

" Hai Oppo."

" Kenapa kamu disini?"

" Aku disini ingin sekolah dan........."

Nancy melirik Irene di sebelah Wendy. Lalu ia tersenyum seraya menoleh lagi menatap Wendy.

" Menemui Oppa." Lanjut Nancy sambil berjalan melangkah mendekati Wendy.

Wendy termundur. Ia juga melirik tatapan Irene padanya. Takut kalau Irene akan marah lagi padanya.

" Emhh,... seperti nya bel sudah berbunyi. Kajja,..." Wendy membuat Nancy menyingkir dari jalannya. Ia pun menarik Irene masuk ke kelas dengan mata Irene yang melirik tatapan senyum Nancy di ujung sana.

Nancy melipat kedua tangannya. Ia memberi senyum di ujung bibirnya sambil memainkan kukunya itu.

" Wendy Oppa tidak akan bisa bertahan denganmu.... Putri Irene..."

***

Tringgg!!!!!!!!!!

Bel istirahat berbunyi. Irene masih saja melamun menatap ke depan tanpa menutup buku pelajaran bahasa Jermannya yang sudah berakhir. Rose dan Joy bangkit dari duduknya. Mereka mendekati Irene yang sedari tadi pelajaran berlangsung malah melamun tidak jelas.

" Rene." Senggol Rose membuat Irene terkejut tapi ia masih memakai style cold-nya.

" Ngelamunin apa sih?" Tanya Rose.

" Ani..aku..."

" Wendy lagi ya?" Tanya Joy langsung membuat Irene terdiam lagi seperti melamun.

" Yehh, dia malah melamun lagi." Joy menyentuh lengan tangan Irene.

" Mhh, aku..... ingin ke WC dulu." Irene berdiri. Ia pun berjalan sambil memegang kepalanya keluar kelas membuat tatapan curiga Rose dan Joy saling menyaut.

***

Disaat Wendy, Jennie, Lisa dan seulgi sedang berjalan di sisi koridor kelas 2, tiba-tiba saja tangan kanan Wendy langsung di gandeng dengan seseorang membuat semua orang di sebelah Wendy menoleh sambil menyerngitkan dahinya.

" Nancy? Apa yang kamu lakukan?"

" Di dekat Oppo."

" Ya~ ja-jangan menggandeng ku~~" Wendy ingin melepaskan gandengan Nancy. Tapi suatu bisikan dari Nancy membuat Wendy terdiam tanpa mengatakan apapun lagi.

" Wendy,....." Panggil Jennie dan Wendy hanya merundukkan kepalanya.

Nancy melirik ketiga teman Wendy. Ia hanya tersenyum lalu menarik Wendy berjalan di sisi koridor lain.

" Ya! Apa-apaan dia!!?" Kesal Seulgi.

----

" Nancy, aku mohon jangan melakukan nya denganku.."

" Terus dengan siapa? Aku disini hanya mengenalmu Oppa. Lagian aku nggak mau jauh-jauh dari Oppo.".

" Nancy~~~~ putri Irene akan melihat kamu bertingkah seperti ini padaku.... Aku sudah mempunyai istri! Kamu harusnya jaga jarak denganku... bukannya kayak gini......haduhhhh.....lepas Nancy...."

" Nggak mau!! Ingat Oppo!! Dulu Oppa berjanji padaku kalau utang keluarga Oppa akan lunas dengan Appa jika berpacaran denganku. Dan janji itu masih berlaku sampai sekarang!" Wendy terdiam. Dia mengingat janjinya pada keluarga Lee jika si tuan besar melunasi semua hutang keluarganya, dia harus berpacaran dengan anaknya Lee Seung Ri atau biasanya di panggil Nancy.

" Oppa udah buat Appa marah karena menikah dengan putri Irene. Oppa tau? Appa pergi ke rumah Oppa."

" Apa!!?"

The Beauty and The Expert ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang