Mobil Irene sampai di depan gerbang rumah tinggi keluarga Jung.
Bean segera keluar untuk menyuruh satpam membukanya. Satpam itu melirik sekilas isi dalam mobil. Ia melihat Irene yang duduk di kursi belakang sendirian.
Dengan sigap dan cepatnya, ketiga satpam itu membuka gerbang lebar-lebar untuk kedatangan putri Irene. Bean masuk lagi ke dalam mobil. Ia memberi ucapan terima kasih sesaat pada satpam yang mengintip kagum kedatangan Irene di kediaman keluarga Jung.
Sampailah mobil BMW hitam itu di depan rumah yang cukup besar berwarna putih.
Bean keluar lagi. Ia membukakan pintu untuk Irene yang langsung keluar lalu berjalan mendekati pintu coklat itu.
Baru ingin mengentoknya, ia mendengar suara keributan di dalam rumah.
Plak!!!
Irene terdiam. Ia mendengar suara tamparan kuat di dalam rumah.
Wanita itu membuang nafas berat. Ia lalu membuka pintu tanpa pamit lagi dengan si pemilik rumah.
Sepatu high heels Irene menghentak di lantai keramik kuning itu. Beberapa pelayan yang sedang bersih-bersih di sekitar ruang depan langsung mendelalak mendapatkan Irene di sana. Mereka segera berbalik menghadap Irene yang berjalan ingin melewati mereka. Segera mereka memberi tundukan hormat pada wanita itu. Irene tidak sendirian. Bean berada di belakangnya. Menemani Irene masuk jikalau terjadi apa-apa pada Putri, dia akan bertindak seperti bodyguard lagi.
Irene berjalan lurus saja mengikuti arah suara keras itu. Sampai ia mendapatkan ruang tengah yang luas dan berisi banyak figuran foto dengan bingkai emas.
Tap!tap!tap!
High heels Irene menggema hingga ke telinga orang yang ingin ditujunya itu. Irene berbelok. Ia berjalan santai mendekati Krystal yang merundukkan kepala sambil memegang pipinya dan rambut yang nampak berantakan.
Tangan ayah Krystal yang masih berada di udara langsung turun saat ia terkejut melihat kedatangan putri raja di rumahnya.
Pria tua itu langsung berbalik sedikit ke arah Irene. Ia lalu merapatkan kedua tangannya dan memberi tundukan sopan pada Irene.
Berhentilah Irene di depan arah Krystal. Ia tidak langsung melihat Krystal di sebelahnya. Tapi ia menatap datar arah Krystal di hadapannya.
" Tuan Jung."
" Ne Putri?"
" Apa Krystal anak anda?"
" Ne.. Putri.."
" Benarkah?"
" I-iya putri..."
" Kenapa anda seperti bukan ayahnya?"
Pria itu terdiam. Ia menelan ludah dengan susah payah.
" Aku rasa jika di depan hakim, anda akan mendapatkan sanksi penjara sampai 10 tahun karena melakukan kontak fisik dengan anak." Ayah Krystal merunduk.
" Ini pasti sudah lama anda lakukan." Lanjut Irene dengan tangan yang ia julurkan ke belakang meminta sesuatu pada Bean.
Cekrek!!
Pelatuk istol terdengar di telinga pria itu. Ia mengangkat kepalanya lalu melihat Irene yang sudah memegang pistol hitam di tangan kanannya.
" Bagaimana jika aku arahkan ke...... anakmu...."
Krystal melihat jelas lubang pistol tepat di depan matanya. Ayahnya terkejut melihat tindakan Irene. Bean hanya diam di belakang sambil melihat Irene yang masih menatap ayah Krystal walau pistol sudah berada tepat di mata Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty and The Expert ✓ [C]
Fanfic" Menikah dengan putri Irene!!!? aku nggak mau!!!! Dia beda jauh dengan kita Appa!!!? pokoknya aku nggak mau!!!" " Hei, ini memang janji ayahnya sebelum meninggal dunia. kamu harus menikah dengannya!" " ahhkkk!!!!!! aku nggak mau Appa!!!" " Gwaencha...