Maaf untuk typo yang berkelanjutan 😅
" Noona, dimana Wendy Hyung?" Tanya Jisoo yang sekarang ikut duduk di sofa bersama Irene yang melamun menatap ke luar jendela besar itu.
" Molla~"
" Loh?" Jisoo bingung. Ia menatap Irene yang membuang nafas kelas sambil memeluk lebih erat bantalan sofa.
" Kalian bertengkar la---"
Tap! tap! Tap!
Datanglah Wendy yang berhenti di depan pintu. Menyoroti kakak adik yang menatap kejut dirinya.
" Wen--"
Wendy berjalan kembali tanpa mendengarkan panggilan sang istri.
" Uhh~~" Gerutu Irene sambil berjalan menyusul Wendy yang malah masuk ke kamar sebelah.
Ceklek!!
Irene menutup pintu nya lagi. Wendy berbalik. Ia melihat Irene yang berjalan mendekatinya dengan wajah marah. Tapi kali ini Wendy tidak takut. Mentalnya sudah kebal seperti seorang layaknya suami.
" Kenapa pergi gi--"
" Aku letih."
" Dari mana!?"
"...." Wendy diam saja sambil melepas jaketnya itu.
" Ya~~!" Irene merasa sangat tidak berarti di mata Wendy sekarang. Dia bicara saja, hanya diam yang di dapat dari suaminya.
" Wendy!" Irene membuat Wendy berbalik menatap nya.
" Jangan abaikan aku!" Lanjutnya.
" Aku tidak mengabaikan mu." Kata Wendy.
" Terus ini apa!?"
" Aku hanya diam sampai kamu menyadari kesalahanmu." Irene menyerngitkan dahinya. Dia menatap marah Wendy di depannya.
" Apa segitunya kamu marah karena aku tidak memperdulikan keluarga Suho?" Wendy masih diam. Dia menatap Irene yang memberikan tatapan tajam pada nya.
" Ini yang paling aku benci darimu." Irene membuka lebar matanya. Ia merenggangkan kedua tangannya di bahu Wendy.
" Seperti aku terlalu ragu untuk mencintaimu lagi."
" A-apa..?....we-wendy,... Kamu....tidak boleh mengatakan hal itu padaku!"
" Tapi aku sudah mengatakannya." Jawab Wendy dengan sedikit ketegasan tapi nada suaranya masih nampak bersabar.
" Aku tidak akan menerima tahtaku sebagai raja." Irene terkejut. Benar-benar terkejut sampai ia menelan ludahnya dengan susah payah.
" Ya Wendy! Apa harus seperti ini!? Kamu mau menolong mereka dengan cara seperti ini!? Apa kata orang saat tau suamiku kembali penakut seperti dulu!!! Selalu bersembunyi di balik bayangan orang lemah!!!"
" Aku tidak lemah!!!!! Dan aku memilih hati lembut tidak sepertimu!!!!!" Teriak Wendy sampai ke luar kamar. Membuat penghuni istana mendengar keributan di kamar atas. Tidak lupa juga dengan Jisoo yang nampak khawatir di ruang tengah istana.
" Kalau gitu terserah dirimu!!! Aku sudah tidak mau melakukan banyak untukmu!!! Inilah aku!!! Aku egois!!! Seperti inilah jika kamu bertengkar denganku!!!"
" Sebelum kami bilang padaku, aku sudah mengetahuinya. Itulah kenapa banyak sekali orang bilang jika seorang Putri bangsawan hanya bisa memerintah." Irene terhentak.
Tidak seharusnya Wendy banyak berkata kasar seperti itu pada wanita. Apalagi yang di hinanya adalah istirnya sendiri.
Irene benar-benar sakit hati. Dua baru pertama kalinya melihat Wendy yang nampak sangat kejam sekali di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty and The Expert ✓ [C]
Fanfiction" Menikah dengan putri Irene!!!? aku nggak mau!!!! Dia beda jauh dengan kita Appa!!!? pokoknya aku nggak mau!!!" " Hei, ini memang janji ayahnya sebelum meninggal dunia. kamu harus menikah dengannya!" " ahhkkk!!!!!! aku nggak mau Appa!!!" " Gwaencha...