Air Mata Pertama

4.2K 287 30
                                    

yang kemarin bilang yoonhyun manis, yuk baca lagi! hehehe

...


Seohyun menggeliat karena hari sudah cerah. Terlalu cerah untuk memulai hari. Tapi dia benar-benar lelah usai pergumulan tadi malam. Di sisinya ternyata Yoona sudah duduk berpakaian rapi.

"Selamat pagi,"

"Em? Mau pergi?"

Yoona tersenyum seraya merebahkan diri sejenak menghadap Seohyun. Tangannya mengusap lembut wajah yang baru terbangun itu.

"Sebenarnya agak terlambat, tapi aku ingin menunggumu bangun."

Seohyun tertawa kecil seraya memejamkan mata lagi menghadap Yoona. Napas hangat meniup-niup kening dan helai rambut. "Biasanya kau seperti hantu. Datang dan pergi semaumu."

"Hehehe. Kali ini aku ingin memulai hari diawali oleh obrolan denganmu."

"Seperti tidak pernah saja. Sana, pergilah!" tutur Seohyun menepuk-nepuk pundak Yoona.

"Kau tidak menahanku? Aku akan menghabiskan hari bersama Hyori."

"Itu kan salah satu pekerjaanmu."

Yoona memanggut sedikit kecewa. Dia berharap setelah cinta satu malam mereka, ada sedikit sengatan di hati Seohyun. Ternyata tidak.

"Baiklah," sahut Yoona singkat seraya hendak beranjak, tapi lengannya dicengkram. "Ne?"

"Gomawo. Untuk tadi malam." Ujar Seohyun berusaha membuka mata seraya melempar senyum. "Ini pertama kali melakukannya dengan sesama wanita dan... aku suka."

Wajah Yoona tiba-tiba merona tersipu malu. Dia berebah lagi seraya mengetuk ujung hidung Seohyun. "Seperti melakukan malam pertama. Malam paling berkesan dalam hidupku. Aku jujur soal ini. Manis kan?"

"Pergi sana!" tukas Seohyun malu-malu dan menyembunyikan wajah di balik selimut.

"Aigoo. Hahaha. Annyeong, cuph!" pamit Yoona mencuri kecupan di ubun-ubun Seohyun lalu beranjak pergi.

"Hei, Im Yoon Ah!"

*

Seohyun jalan-jalan ke mall. Beberapa toko sudah dihiasi pernak-pernik natal. Di atrium mall pun berdiri pohon natal raksasa. Memang natal makin dekat dan semua orang berburu aneka hiasan. Dalam toko buku pun berjajar boneka santa. Lucu sekali.

"Ah, lucu." Batinnya berdiri di luar toko buku berdinding kaca.

Ada dua anak kecil berdiri di meja tempat boneka santa juga pernak-pernik lain berada. Di sisi meja tentu terdapat pohon pinus seukuran bayi dua tahun.

Flashback

"Eomma, lihat! Boneka santa. Hyunnie mau. Belikan! Belikan!" seru Seohyun kecil berjingkrak menarik-narik baju eomma.

"Wah iya lucu sekali. Hyunnie mau yang mana? Nanti kita susun di bawah pohon natal di rumah."

"Mau yang ini!" ujar Seohyun menunjuk santa beresta tunggangannya, kereta dan jajaran rusa.

"Sebentar ya," ujar Eomma menanyakan harga pernak-pernik.

"Seharga 10.000 won." Jawab penjaga seraya tersenyum ramah. Namun, justru memupus senyum di wajah eomma karena ternyata cukup mahal. Mengerti ekspresi itu, penjaga lantas berseloroh. "Kami punya ukuran yang lebih kecil. Harganya 7000 won."

Wajah eomma sumringah kembali. Dia mencoba memberi pengertian pada Seohyun dan langsung mendapat persetujuan.

"Baik, yang kecil saja."

Slut's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang