tulisan pertama aku. semoga kalian suka, teman.
....
"Truth or dare?"
"Truth!"
"Hahahah. Baiklah, ambil kertas ini. Baca pertanyaan dan jawab dengan jujur!" seloroh wanita pendek berambut pirang menyodorkan gelas berisi banyak lipatan kertas.
Sementara di sisi lain, seorang wanita bermata rusa seolah tak mempedulikan permainan yang tengah berlangsung. Sedari tadi mata itu terus menyorot ke salah satu kursi bar. Ada seorang wanita bergaun merah pendek di atas lutut memegang segelas cocktail.
"Cantik." Pujinya menatap wanita di sana merubah posisi menyamping hingga sekilas bisa melihat wajahnya dari jarak tujuh meter.
"Ok, mulai lagi. Hahahaha."
"Sikapmu seolah botol tak akan menghadap ke arahmu. Awas saja, Hyo!" seloroh wanita yang saja menjawab pertanyaan karena memilih truth.
"Yoona! Hahahah. Yoong, kajja! Truth or dare?" ujar wanita dipanggil Hyoyeon mengabaikan ucapan wanita jangkung seraya menyenggol wanita di sisinya.
"Ah, aku?"
"Ne. Melamun ya?"
"Hah? Aniyo. Hahaha. Aku piliihh..." ucapan Yoona terhenti seraya melirik wanita bergaun merah yang masih duduk di kursi bar. "Dare." Lanjutnya meraih gelas bertuliskan dare dan mengambil satu lipatan kertas dan membaca isinya. "Menarilah bersama seseorang yang baru dikenali lalu tinggalkan kecupan sebelum berpisah! Jika gagal harus membayar seluruh pesanan."
"Yes!" sorak Yoona dalam hati lagi-lagi melirik wanita tersebut seolah optimis akan mendapatkannya.
Sontak keempat bibir di sana tertawa bersahutan mendengar perintah kurang ajar barusan. Entah siapa dari mereka yang menjadi otak dari perintah tersebut.
"Siapa takut? Tapi tidak adil jika aku tak mendapat apa-apa kalau berhasil."
"Wow, percaya diri sekali! Baik, aku bertaruh 15.000 won." Ujar wanita di sisi lain Hyoyeon, Nicole, seraya mengeluarkan lembaran uang.
"Hanya itu? Yang lain?"
"20.000 won."
"15.000 won."
"50.000 won. Percayalah, teman-teman! Yoona hanya banyak bicara. Uang kita pasti kembali." tutur wanita jangkung menaik-naikkan alis memberi tatapan menantang.
Yoona tersenyum lebar seraya bangkit dan memandang lurus ke depan. Dia benar-benar percaya diri meski di balik rusuk, jantung berdegup kencang. Adrenalin tengah berpacu.
"I get you!" batinnya berjalan perlahan tanpa melepaskan pandangan.
Merasa diperhatikan wanita bergaun merah sontak menoleh pelan. Gaya tolehan yang berkelas dan anggun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slut's Love
Fanfic"Entahlah, apa ini adil untukmu sementara..." "Sssttt! Tolong jangan bunuh impianku menjadi orang tua!" NB: diselingi adegan dewasa. yang belum cukup umur atau tidak suka, skip!