"Appa,"
"Ne, Hyunnie?" sahut Yoona melirik sejenak Joohyun di bangku sebelah lalu kembali fokus menyetir.
"Apa benar Joohyun punya ahjumma lain?"
Wajah tenang Yoona berubah bingung mendengar pertanyaan sederhana barusan. Ahjumma lain? Berarti selain Hyoyeon, Nicole, Sooyoung, dan Sunny.
"Oh ya? Siapa yang bilang begitu, Sayang?"
"Eomma." Jawaban singkat Joohyun langsung mendatangkan seraut wajah dan satu nama di pikiran Yoona. "Tadi malam boneka Joohyun rusak. Eomma mengambilkan satu lagi di lemari. Bentuk dan warnanya persis."
"Hmm, lalu?"
"Joohyun tanya, apa Eomma sengaja membeli banyak untuk berjaga-jaga? Eomma bilang tidak. Boneka itu pemberian ahjumma. Soo..."
"Sooyoung ahjumma?" tebak Yoona walau sudah yakin tentu bukan unnie satu itu.
Joohyun langsung menggeleng cepat. "Aniyo, Appa. Soo... Sooyeon. Ne Sooyeon ahjumma. Eomma bilang Sooyeon ahjumma membeli dua boneka. Yang 1 untuk Joohyun, 1 lagi untuk Eomma."
Pegangan jemari di lingkaran setir sontak mengerat dan menimbulkan cabang pembuluh darah. Rahang pun mengeras. Mata tenang bak tersungut api.
"Bonekanya sudah lama. Pasti tidak bagus lagi. Buang saja, Hyunnie. Appa bisa belikan yang lebih bagus."
"Aniyo. Boneka masih sangat bagus dan bersih. Eomma sendiri yang menjaganya untuk Joohyun. Dan Eomma juga bilang kalau kami pernah mengantar Sooyeon ahjumma ke bandara."
"Damn! There is a secret between us. How dare you, Hyunnie?" rutuk Yoona memuncak. Lupa bahwa dia juga merahasiakan boneka rilakuma dari Jessica yang kemudian dibuang.
"Appa, siapa sebenarnya Sooyeon ahjumma? Apa seperti Hyo ahjumma, Nic ahjumma, Soo ahjumma, dan Sunny ahjumma?"
"Bukan, Nak. Dia bukan siapa-siapa." Batin Yoona enggan menjawab. Karena kenyataan Jessica adalah kakak kandung Seohyun dan bibi Joohyun.
Sesampai di halaman rumah, Joohyun turun dari mobil dan berlari masuk menghamburkan pelukan pada Seohyun seolah lama tak bertemu. Di gendongan sang eomma, Joohyun menunjukkan isi kantong plastik.
"Eomma, Eomma, Joohyunnie membawa mainan bongkar pasang."
"Bagus, Sayang. Siapa yang belikan?"
"Appa." Jawab Joohyun menunjukkan Yoona berjalan ke dapur. "Eomma, apa boleh Joohyunnie membuat rumah di kamar?"
"Kenapa tidak? Buat lah di sudut dinding."
"Yeee horree!" seru Joohyun diturunkan dari gendongan lalu berlari naik tangga menuju kamar.
"Jangan berlarian, Sayang!" pesan Seohyun kemudian berjalan ke dapur ingin menemani Yoona. "Mau minum susu, Yoong?"
"Kemarilah, Boo!"
Seohyun menatap wajah Yoona sejenak. Merasa ada yang serius, dia lekas mendudukkan diri di sisi istri.
"Kau bertemu dan menerima boneka dari Jessica?"
Deg! Hari masih pagi tapi pertanyaan barusan seperti menjadi momok. Tidak salah lagi, Joohyun pasti bercerita soal boneka.
"Ehmm itu... nnggg..."
"Dan kalian juga pergi ke bandara menemui Jessica?" serang Yoona tak memberi celah Seohyun mencari alasan. Dan tampaknya berhasil. Wanita di samping bungkam tak menunjukkan tanda-tanda hendak bicara. "Jangan lakukan itu lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Slut's Love
Fanfiction"Entahlah, apa ini adil untukmu sementara..." "Sssttt! Tolong jangan bunuh impianku menjadi orang tua!" NB: diselingi adegan dewasa. yang belum cukup umur atau tidak suka, skip!