Dikit lagi end guys. hahahah
Senja sudah pergi usai mengantar malam. Jessica masih terus berada di sisi Yu Mi berharap ada perubahan baik walau sedikit. Namun, keadaan memang suka bermain karena hati manusia adalah mainan paling menyenangkan. Terlebih keadaan tak perlu merasa bersalah atau meminta maaf.
"Eomma, sabarlah sebentar. Yoona tak akan membuatmu menunggu lebih lama." batin Jessica menggenggam jemari Yu Mi. Entah Yoona datang atau tidak, dia hanya memberi sugesti positif meski akan berujung bohong nantinya.
"Nak, makan lah dulu. Biar Ahjumma yang menjaga."
"Aku tak yakin bisa menelan, Ahjumma. Eomma sedang kesakitan."
"Samunim juga tak ingin kau jatuh sakit." tutur Song ahjumma menarik kursi. "Ingin mendengar cerita?"
Jessica mengernyit heran seraya memandang sup rumput laut di nampan Song ahjumma. Berpikir sepenting apa cerita ini hingga Song ahjumma menawarkannya di sela-sela kegentingan.
"Cerita menarik. Ahjumma masih tidak percaya. Tapi... biarkan Ahjumma bercerita sambil menyuapimu, ne?" ujarnya seolah berucap pada bocah. "Dulu adikmu sangat suka mendengar cerita sambil makan."
"Ceritalah!"
-flashback-
Glek!
"Ah, Samunim? Anda..." ucapan Song ahjumma tertahan ketika melihat Yu Mi berada di kamarnya. Terlebih saat pandangan jatuh pada album foto di pangkuan Yu Mi. Kumpulan foto kenangan bersama para pegawai termasuk Yoona.
"Aku ingin melihat-lihat. Sekarang Yoona sudah dewasa. Ternyata dulu dia sangat lucu. Hahaha. Manis sekali."
Bibir Yu Mi menyeringai, tapi Song ahjumma bisa melihat jelas raut memerah dan kerumunan titik air siap jatuh.
"Dia persis seperti appa nya. Tinggi, berwajah kecil, dan ceria. Sayang, celotehannya tak sempat kudengar. Orang bilang... oceh-han anak... anak," ucapan Yu Mi tersendat isakan. Jemari berkerut mengusap ekor mata. "Ocehan anak-anak adalah suara paling merdu. Setiap... orang tua... pulang kerja, lalu mendengar suara anak dipercaya kelelahan bisa hilang. Hahaha."
Lagi, telapak Yu Mi mengusap kali ini di pipi. Air mata jatuh lebih cepat dari tangannya.
"Sekarang aku paham mengapa lelahku tidak pernah hilang. Semua masa kecil ini terlewati begitu saja. Ah, Yoona ku."
"Hiikkss..." tangis hari Song ahjumma tak kuasa menahan sumbatan di tenggorokan. Kali pertama dia melihat jiwa keibuan pada diri sang tuan
"Hahahaha. Kenapa jadi kau yang menangis?"
"Samunim, Yoona... hikkss... sudah punya anak."
"Hah? Hahahah. Jadi aku adalah halmeoni sekarang?"
Song ahjumma memanggut. "Yoona menikahi Seohyun ssi. Mereka punya anak perempuan. Jessica ssi yang memberi tahu."
Mendengar dua nama sepasang kakak-adik yang dulu secara kejam dia pisahkan, Yu Mi makin hanyut. Air mata berlinang deras. Dunia luas memang sesempit ini. Putrinya menikahi adik dari anak angkat. Roda berputar tak jauh dari sana.
"Jessica sudah memilih jalan benar. Aaahh, lalu bagaimana ini? Diriku termakan waktu dan usia. Apa masih punya kesempatan? Dosa menumpuk dal..."
"Pemilik usia tua tapi berkesadaran cukup lah baik daripada tidak sama sekali, Samunim."
KAMU SEDANG MEMBACA
Slut's Love
Fanfic"Entahlah, apa ini adil untukmu sementara..." "Sssttt! Tolong jangan bunuh impianku menjadi orang tua!" NB: diselingi adegan dewasa. yang belum cukup umur atau tidak suka, skip!