happy new yeaarrrr! ketemu di tahun depan guys. semoga sehat selalu ya.
btw, ini salah satu chapter kesukaanku. bacalah dari awal hingga akhir untuk mendapat pesan-pesannya. *yg mau aja* hahahha
"Appa, Appa, lihat di sana!"
"Ne?" Yoona membungkuk menatap wajah Joohyun sejenak lalu mengikuti arah telunjuk.
Di sebuah kursi taman, terduduk bocah laki-laki menunduk murung. Tak ada siapapun di sekeliliingnya. Kalau dilihat mungkin dia 1 atau 2 tahun lebih tua dari Joohyun.
"Kasihan, Appa. Ayo kita temani!" saran Joohyun seraya menggandeng Yoona menuju kursi tersebut.
Yoona hanya menurut sambil memandang ke belakang sejenak melihat Seohyun masih membeli camilan. Pandangan mereka bertemu. Dia memberi kode bahwa mereka akan duduk di kursi tempat seorang bocah berada. Seohyun mengangguk paham.
"Appa lamban sekali. Pali!"
"Sabar sedikit, Nak."
Tepat di kursi itu, Joohyun berdiri di sisi bocah dan menatap lekat seakan bertanya, 'Kau kenapa? Apa baik-baik saja?' Namun, tak seucap kata keluar. Dia melihat Yoona sejenak seraya mengayun kecil jemari sang appa.
Yoona tersenyum paham seraya duduk di sisi bocah dan mendudukkan Joohyun di antara mereka. "Annyeong! Siapa namamu?"
Si bocah hanya menoleh dan masih berwajah murung.
"Kenapa bersedih eoh? Dan kau hanya sendiri. Di mana orang tuamu?"
Lagi, bocah itu membisu. Dia memandang Yoona dan Joohyun bergantian sejenak lalu tertunduk.
"Hei, Appa ku bertanya. Kenapa diam saja? Eomma bilang itu tidak sopan. Kalau orang dewasa bertanya, kita harus jawab." Cerocos Joohyun memicingkan mata seraya mengerucutkan bibir.
"Yoongie,"
Seohyun datang membawa sekantong plastik berisi jajanan yang ditusuk. Ada sosis bakar, bakso bakar, juga dua kemasan susu kedelai.
"Joohyunnie, dia temanmu?"
Joohyun menggeleng cepat. "Appa bertanya tapi dia tidak jawab sama sekali. Kan tidak sopan."
Giliran Seohyun terkekeh usai mendapat anggukan Yoona. Dia lalu mengeluarkan sebotol susu kedelai. "Annyeong. Ahjumma punya susu kedelai segar. Mau?" tawarnya membungkuk dan memberi sumringah.
Mata bocah itu terus menatap cairan putih dingin di tangan Seohyun seolah ingin menerima, tapi juga takut-takut. Maklum saja. Beberapa bocah memang sedikit takut terhadap orang baru.
Seohyun lantas membuka penutup botol dan memasukkan sedotan agar mudah diminum. Lagi, disodorkan minuman segar dan menyehatkan ke bocah. Antara ragu dan ingin, dia perlahan menyondongkan kepala lalu menyeruput pelan cairan susu kedelai.
"Ah. Ghamsa hamnida."
"Kyungsoo, putraku! Kyungsoo." Seru seorang wanita paruh baya setengah berlari menuju arah mereka dan reflek membuat Yoona dan Seohyun berdiri.
"Eo-eomma?"
"Kyungsoo, kau di sini. Eomma terus mencarimu." Ujarnya purau seraya menggendong bocah bernama Kyungsoo ke pelukan. "Maafkan Eomma, Nak, sudah berlebihan memarahimu."
"Eomma, Kyungie sudah nakal. Janji tidak akan membuat Eomma marah lagi."
Sedaritadi diam, Kyungsoo akhirnya mengeluarkan kata-kata cukup mengharukan. Ditambah dia memeluk dan menyeka tetes air mata sang eomma. Hati orang tua mana tak tersentuh melihat kejujuran dan kepolosan sang anak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Slut's Love
Fanfiction"Entahlah, apa ini adil untukmu sementara..." "Sssttt! Tolong jangan bunuh impianku menjadi orang tua!" NB: diselingi adegan dewasa. yang belum cukup umur atau tidak suka, skip!