Let Me Be A Parent

2.9K 263 89
                                    

Hai haaiii...

kebetulan cerita diketik semauku. pas rajin ya post berturut-turut. pas malas ya 2 hari 1 kali. terus ini gak kayak cerita di Little Huang yang biasa dibuat sinopsis sama outlite dulu. jadi bener-bener ngalir gitu aja. makanya kalau keadaan di cerita terkesan labil dan cos pleng *apalah* mohon maaf lahir dan batin #eeaaaa. tapi pembacanya lumayan coy. *sebagai pecinta horor, thriller, dan psycopath, sakit hati author mah (kebayang-bayang Secret Murderer)*



"Huweeekkkkk... eheug eheug.. huwwkkkk."

"Omooo, tunggu sebentar, Noona. Kuambilkan minyak." Tutur Taehyung berlari ke meja kasir meraih sebotol minyak dan kembali ke toilet. Dituangkan cairan alamiah ke telapak tangan lalu mengurut ke leher Seohyun. "Muntahkan semuanya, Noona! Agar perutmu lebih nyaman."

"Huweekkkk..."

"Sepertinya bulgogi tadi sudah tidak layak makan." Ujar Taehyung memutar kran.

"Eheug eheug... hmmm haahhh..." napas Seohyun menampung air kran dan membasuh ke wajah.

Taehyung mengambilkan tissue dan berhenti mengurut tengkuk Seohyun. "Sudah? Ini pakailah di perutmu, Noona. Agar lebih hangat. Setelah itu pulanglah." Tuturnya keluar dari toilet.

"Pasti bukan bulgogi. Aku sudah tidak haid dua bulan. Itu artinya?" pikir Seohyun mengelus perut rata. "Aku hamil?"

Deg! Drum memainkan irama di jantung Seohyun. Kemungkinan besar dia memang hamil. Dan tentu appa dari janin adalah Lee Dong Wook. Tidak mungkin pula Yoona karena wanita tak bisa menghamili walau memiliki penis. Apalagi mereka melakukannya baru dua kali dan perkenalan baru seumur jagung.

"Aku harus tespek!"

*

Salju beramai-ramai menjamah bumi. Kerlap-kerlip lambu menghiasi malam. Hampir semua orang bersuka cita menyiapkan hari esok.

Namun, tak seperti halnya Yoona. Dia terus duduk di sisi pohon natal yang dikembalikan Seohyun. Dua bola mata terus memandangi sepasang kalung yang rencana awal akan diberikan besok pagi. Namun, hubungan mereka bagai benang kusut sejak beberapa hari lalu.

"Seohyun ah, saranghae." batin Yoona meraih ponsel melihat wallpaper ponsel. Foto mereka berdua. "Kalau kutelpon mungkin tidak diangkat."

"Taehyung!" Tegas Yoona mendapat solusi agar menanyakan kabar Seohyun dari pegawai tampan itu. "Ah, tapi dia pasti bersiap-siap juga." urungnya meletakkan ponsel. Namun, selang hitungan detik diraih lagi dan melakukan panggilan. "Malam natal tentu banyak pemborong minuman. Lagi pula bertanya kabar saja kan tidak apa-apa."

"Halooo, Taehyung ah. Apa Seohyun di sana?"

"Halo, Yoona Noona. Aku baru sampai di rumah. Seohyun Noona sudah pulang sejak siang. Dia muntah-muntah."

"Apa?"

"Ne. Mungkin karena makan bulgogi dari kedai yang tidak jauh dari sini."

"Oh, baiklah. Gomawo."

Panggilan dimatikan. Yoona buru-buru memakai mantel tanpa mengganti baju tidur. Segera berlari kecil menuju mobil dan meluncur ke rumah Seohyun.

*

"Ah, dikunci. Seohyun mungkin sedang tidur." Terka Yoona mencari cara agar bisa masuk ke dalam. Dia mencari-cari sesuatu di dalam mobil. Ada pena dan koran hari ini. "Oohh, aku tahu."

Slut's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang