ini panjang, teman-teman. semoga tidak bosan. baca sampai habis. WAJIB! #LOL
...
Dua tubuh wanita di bawah selimut saling berciuman dan bergumul. Wanita berpenis di atas sedikit bangkit dan bertumpu pada dua lengan. Pinggulnya makin cepat menghentak lobang kewanitaan. Sementara tubuh di bawah mengalungkan lengan turut bangkit meraih bibir dan menciumnya ganas.
"Cuppphhh mmppp aahhhh..."
"Yooonngggg aahhhh..." desah wanita memeluk erat leher Yoona. "Muuacchhh ngghhh."
Sejenak hentakan pinggul Yoona berhenti. Lengannya membekap kepala Seohyun dan bersama-sama berebah lagi. Lengan yang bebas meraih tissue di meja dan membasuh kening basah Seohyun.
"Kenapa berhenti, Yoongie ah?"
"Aku ingin keluar sama-sama sambil memelukmu." Ujar Yoona diiringi desahan benih kenikmatan di selangkangan. "Keluar di dalam?"
Seohyun mengangguk sambil mengusap keringat di kening dan pelipis Yoona dengan telapaknya sendiri. "Cium, Yoong!" pintanya manja seraya mengeratkan pelukan di pundak dan punggung.
"Muach. Aachhh muaacchh cupphhh."
Yoona mencium bibir penuh hasrat. Seohyun sendiri tak sepasif sebelumnya. Mereka berciuman dan beberapa kali terdengar 'pertarungan bibir'. Lidah mereka tak tinggal diam. Saling menjilat, bergerilya, dan melumat.
"Aaaaakkhhhh...," desah Seohyun tersentak melepas bibir Yoona ketika pinggung di atasnya menyentak tiba-tiba.
Bibir Yoona menjelajahi wajah Seohyun. Turun ke rahang dan ke leher. Nyaris tak ada bagian yang luput dari kecupan dan jilatan Yoona. Sementara pinggang terus memompa saling memberi kenikmatan. Membuat wanita dicintainya melayang.
"Sebentar lagi. Haahhh..." bisik Yoona di telinga Seohyun kemudian melumat basah daun telinga menambah sensasi geli.
"Yoonggg nnggg... aku tidak tahan." desah Seohyun mengeratkan pelukan.
Tiba-tiba Yoona merasa cairannya siap meletus membasahi rahim Seohyun. Pinggul pun makin cepat maju-mundur menjemput kenikmatan. Tubuh Seohyun sontak menggelinjang di pundak ejakulasi.
"Aaahh Yoonngggg..."
Crottt crootttt! Penis Yoona menabrak dinding rahim Seohyun seraya memuntahkan cairan putih hangat sebelum kemudian benar-benar lemah menindih tubuh Seohyun.
"Biarkan di dalam dulu, Yoong." Pinta Seohyun berusaha mengatur napas meski agak sesak karena tertimpa tubuh Yoona. Dia menarik selimut yang tadi hanya menutupi pinggang untuk mengusap keringat di area wajah Yoona.
Merasa napas Yoona juga sesak, Seohyun membantu menelantangkan tubuh itu di sisinya. Sesaat mereka mendesah ketika penis perlahan keluar dari lobang. Terasa sisa-sisa kenikmatan.
Seohyun menarik tissue untuk mengusap keringat yang tadi tak tersentuh selimut. Setelah itu, dia berebah dan bersandar di pundak Yoona. Lengannya melingkar apik diperut.
"Cuph!" cium Yoona di ubun-ubun Seohyun. "Menikahlah denganku, Hyunnie. Jika Lee Dong Wook menolak, aku akan membunuhnya."
"Dia pria baik-baik, Yoong."
"Artinya dia pasti melepaskanmu. Aku bisa berhemat karena tidak perlu membayar pengacara."
"Kau mabuk, hah?"
"Mabuk karenamu." Sahut Yoona berhasil membuat Seohyun tertawa. "Ini serius, Chagi."
"Aku tidak bilang kau bercanda." tukas Seohyun mengelus perut Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slut's Love
Fanfiction"Entahlah, apa ini adil untukmu sementara..." "Sssttt! Tolong jangan bunuh impianku menjadi orang tua!" NB: diselingi adegan dewasa. yang belum cukup umur atau tidak suka, skip!