hai guys! nungguin ya? hampir lupa posting gara-gara sibuk sama photoshop. hahahha
btw, kan aku bilang nih di postingan sebelumnya kalau cerita ini belum habis, udah ada cerita lain.
nah, beberapa tanyain soal next story akun officialku. menurut kalian gimana? mau lanjut cerita di sini yang artinya ada nc, atau cerita alim aja tanggal 2 januari. *jangan minta dua-duanya ya!*
"Aigoo... kita sudah telat. Mereka sudah bersiap-siap. Pali, ireona!" tegur Seohyun karena Yoona masih tidur sedangkan empat wanita di rumah Nicole sudah menunggu sambil menyiapkan acara.
"Mpphhh... sepuluh menit lagi ya." sahut Yoona menarik tubuh Seohyun hingga jatuh ke pelukan.
Seohyun buru-buru meronta seraya mengguncang lengan Yoona. Namun, tak ada hasil. Wanita calon appa malah membenamkan wajah di bantal.
"Yoongie,"
"Chagi, aku sungguh ngantuk." Gumamnya menggeliat kemudian meraih guling.
"Siapa suruh siang tadi bermain terus?" ketus Seohyun menuntun tubuh Yoona agar bangkit kemudian mengusapkan sapu tangan hangat ke wajahnya yang tetap rupawan meski bangun tidur. Dengan sabar dan telaten, disisir rambut hitam lurus itu lalu memakaikan jaket. "Sudah cukup. Nanti mandi di rumah Nicole saja. Sudah kusiapkan baju."
Kelopak mata seolah disinggahi lem hingga enggan terangkat. "Neee." Gumamnya lagi memakai sandal keroro berbulu hijau lebat dan berjalan sambil memejamkan mata.
Seohyun menanggalkan tas berisi pakaian Yoona dan dompet ke pundak. Dia melingkarkan lengan di pinggang kekasih bocahnya dan beranjak meninggalkan rumah.
Jdug!
"Aaww!" desah Yoona kesakitan tak sengaja terbentur pilar. Kelopak sigap terangkat sembari jemari mengusap-usap kening. "Chagi ah,"
"Hahahahahaha. Makanya, Yoong, buka matamu. Tidurlah nanti sesudah mandi."
Yoona merengut seraya memicingkan mata dan mengusap kening karena malah ditertawai.
"Omoo, calon appa merajuk. Hahaha. Cuph!" rayu Seohyun mengusap kening Yoona dan memberi kecupan.
"Di sini juga sakit, Chagi." Rengek Yoona menggoyangkan pundak seraya menyodorkan pipi kanan.
"Aish, baiklah. Cuph!"
"Sini lagi!" berganti pipi kiri dicondongkan membuat Seohyun menatap malas. "Kajja!"
"Arra. Cuph!"
Yoona berjingkrak senang kemudian masuk ke mobil di bangku belakang agar bisa merebahkan tubuh. Berbantal boneka rilakuma, dia kembali tertidur.
Sejenak Seohyun berpikir. Bagaimana rumah tangga mereka nanti? Yoona saja sudah bersikap seperti bocah. Dia lebih mirip merawat bayi daripada berbagi kehidupan bersama pasangan. Aigo!
*
"Saat pertama kali melihatmu, dia bahkan mengabaikan kami. Pandangannya hanya tertuju padamu."
"Oh, iya. Dia sangat nakal dan percaya diri. Sampai-sampai mengganggu pasangan gay di lorong.Hahaha." Sahut Seohyun mengingat pertama kali bertemu Yoona. Di malam itu pula mereka sanggup menceritakan masa kelam satu sama lain.
"Di tempat umum apalagi kantor, Yoong sangat tegas dan kharismatik. Tapi kalau sudah bersama kami, aahhh bagaimana harus dijelaskan? Kekasihmu berkepribadian ganda." Ujar Sooyoung melihat Yoona melanjutkan tidur di pangkuan Seohyun usai menyantap steak dan sop jamur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slut's Love
Fanfiction"Entahlah, apa ini adil untukmu sementara..." "Sssttt! Tolong jangan bunuh impianku menjadi orang tua!" NB: diselingi adegan dewasa. yang belum cukup umur atau tidak suka, skip!