Dah lah langsung baca aja. heheheh.
Setengah tahun berselang
Yoona berjingkrak di ranjang baru mereka sambil cekikikan tak beda jauh dari bocah yang akhirnya bisa berada di kasur empuk. Tanpa malu dia merekam sikap konyol dan kekanakannya sambil memanggil-manggil baby Im.
"Im kecil, appa tidak sabar menunggumu. Nanti kita akan sering mengganggu tidur eomma di sini. Hahahaha."
"Aigoo... itu ranjang baru dan terbatas karena promo. Bagaimana kalau rusak?" eluh Seohyun menipiskan bibir seraya menggeleng melihat kelakukan bayi tua.
Tanah kavling kini sudah berdirikan rumah sederhana berkat banyak orang termasuk Sooyoung sebagai arsitek. Setelah meresmikan pernikahan kecil yang hanya dihadiri Hyoyeon, Nicole, Sooyoung, dan Sunny, mereka pindah. Yoona menjual apartemen dan kontrakan Seohyun pun berpindah tangan.
Perut Seohyun makin lama makin membesar dan sejauh ini belum mengidam. Mungkin memang anak mereka tidak rewel. Sebaliknya Yoona yang terus merengek melihat keranjang bayi, pakaian, sarung tangan dan kaki, boneka, hingga topi beruang.
"Kajja, Chagi! Ada promo besar-besaran. Im kecil pasti senang." Rengek Yoona melonjak-lonjak di sofa saat Seohyun sibuk mengecek pesanan. "Chagi, ayo ganti pakaian! Atau aku yang menggantikan pakaianmu?"
Seohyun hanya melirik malas lalu mengecek laman buku dan sebatang pena di jemari. Disela-sela kelelahan pun Yoona masih sempat berisik.
"Yeoboo aahhhh! Nanti kalau stock kosong bagaimana? Kajja!"
Lagi-lagi Seohyun tak acuh walau di dalam hati hampir mendidih.
"Hyunnie aaahhhh..."
"IM YOON AH!"
Oops! Yoona sontak membekap mulut dan duduk manis di sisi Seohyun.
Seohyun membuang napas pelan dan mengulum senyum sejenak. Dia meraih sehelai tissue mengusap noda kari di ujung bibir Yoona lalu melepaskan blazer hitam yang masih tertanggal.
"Di selebaran tertulis jelas promo berlaku untuk dua hari lagi. Jadi percuma kita datang sekarang. Lagipula, berapa kali kuminta lekas mandi? Kau kan calon appa, masa masih bertingkah seperti bocah? Sekarang mandi ne."
"Arraseo." Rajuk Yoona mengerucutkan bibir. "Tapi lusa jadi pergi kan?"
"Ne. Kajja, mandi dulu ya!"
Seohyun mengelus kepala Yoona sebelum akhirnya pergi menuju kamar mandi sementara dia sendiri membereskan blazer dan tas kerja sang istri sambil menghela napas. Sedikit sebal melihat kelakuan Yoona, tapi sekaligus penuh syukur. Karena bayi ini pula, mereka dipersatukan kembali lalu menjadi sepasang istri. Kisah dan proses singkat tapi berisi aneka macam seluk-beluk.
*
"Kau sudah tidak waras, Jessica! Apa mereka mendatangi dan merusak pikiranmu?" amuk Yu Mi sejak Jessica memutuskan ingin kembali ke kehidupan lama. Dia makin marah saat melihat Jessica membereskan pakaian ke dalam koper dan memutuskan pergi dari rumah. "Demi dua orang itu kau tega memutuskan hubungan eomma dan anak? Anak durhaka!"
"SEOHYUN ADALAH ADIKKU. DAN AKU SUDAH MENJADI ANAK DURHAKA SELAMA BELASAN TAHUN. UANG DAN KETENARAN MEMBUTAKAN HATIKU." Sahut Jessica membentak dan menepis cengkraman Yu Mi.
"Jessica!"
Jessica memejamkan mata dan berbalik punggung. "Tolong, Eomma! Aku sudah banyak berdosa. Sekarang biarkan kupilih jalan sendiri. Lagipula, tanpa Eomma tahu, berulang kali aku mencari Seohyun dan Yoona untuk meminta maaf. Kini kesempatan datang dan tak ingin dilepas lagi. Dosa selama ini terlebih pada eomma kandungku memang tak bisa ditebus. Aku hanya anak durhaka. Tapi napas dan umur yang masih tersisa ingin dimanfaatkan untuk memperbaiki."
KAMU SEDANG MEMBACA
Slut's Love
Fanfiction"Entahlah, apa ini adil untukmu sementara..." "Sssttt! Tolong jangan bunuh impianku menjadi orang tua!" NB: diselingi adegan dewasa. yang belum cukup umur atau tidak suka, skip!