Serupa Tak Sama

4.7K 348 20
                                    

lanjut baca ayuk!

...


"Love And Sex?" ujar Seohyun melihat susunan lampu di loteng.

"This is my favorite place. Love. But, without sex."

Seohyun tercengir sinis seraya menggeleng. Dia berjalan ke bibir balkon dan duduk beberapa meter di sisi lampu. "Orang seliar kau berkata without sex? Bullshit!"

"Aku serius."

"Kau berbagi ranjang dengan seorang ahjumma tapi sekarang di sini bersama pelacur lain?"

Yoona berdecak lalu mencibir. Diteguk cairan kuning untuk membasahi tenggorokan lalu duduk di sisi Seohyun. Tanpa malu atau segan, dia mengalungkan lengan di pundak wanita bergaun merah itu.

"Ada saat di mana pelacur juga mendambakan hidup bersama seseorang yang dicintai dan mencintainya. Memang kau tidak?"

"Mungkin belum. Tapi kalau kau mendambakan kehidupan seperti itu, kenapa masih berbagi kenikmatan tanpa status? Kenapa tidak menikahinya lalu membangun rumah tangga? Kalau tak cinta kenapa tidak pergi?"

Wajah Yoona sarkastik mendengar 'ocehan' barusan. "Aku... aku memang seperti yang kau katakan. Tapi..."

Seohyun mengulum bibir seraya mengangkat kedua alis memandang ke arah Yoona menantikan kelanjutan ucapan barusan.

"Shit! You kill my heart. Stop it!" batin Yoona tak tahan melihat keelokan wajah Seohyun.

"Aaahhh, aku hanya belum menemukan seseorang yang benar-benar kucintai. Lagipula, Lee Hyori wanita baik. Kupikir tak masalah menghabiskan sedikit waktu bersamanya. Kami sama-sama kesepian."

"Oh, dia bernama Lee Hyori?" Yoona memanggut lalu meneguk bir lagi. "Bukankah dua orang kesepian seharusnya bisa saling bersama dalam hal perasaan atau... ehmm... bagaimana ya? Saling mengerti, berpacaran, dan ya kau tahu kan?"

"Kesepian kami tidak memiliki arti yang sama. Dia hanya butuh kehangatan. Sex. Paham?"

"Kalau kau?"

Yoona tersekat. Lagi-lagi wajahnya tampak sendu seraya menatap Seohyun menelan bir.

"Kau terlihat sendu lagi. Aku yakin orang-orang seperti kita memiliki alasan menyakitkan hingga menjadi seperti sekarang. Tapi ada kala kita harus menerima keadaan itu dan memaafkan diri sendiri. Tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa."

"Bicaramu seakan seorang ahli."

"Karena aku pernah berada di posisimu." Sahut Seohyun tersengat kesenduan Yoona. "Bahkan sekarang aku masih berada di mana sulit memaafkan sesuatu. Suatu hal yang terus kutimbun dan tak ingin kugali."

Samar-samar Yoona juga melihat raut sendu dan secuplik rasa sakit di mata Seohyun. Mereka sama-sama memiliki masa lalu buruk dan mungkin sampai sekarang tak punya tempat berbagi. Bisa jadi itu pula alasan keduanya dipertemukan.

"Aku anak yatim." Tutur Yoona merebahkan tubuh memandang langit hitam ditemani beberapa butir bintang. "Appa ku meninggal karena kecelakaan saat aku dikandungan. Dan eomma tidak menerima kondisiku. Jadi sejak bayi aku diasuh baby sitter dan pelayan. Paling tidak aku harus bersyukur eomma adalah orang kaya, jadi aku dibiarkan menumpang di rumahnya. Hahaha."

Seohyun terkekeh mendengar tawaan Yoona yang justru menyimpan luka. Dia pun turut berebah di sisi Yoona.

"Aku bahkan tidak ada dalam kartu keluarga. Hampir semua orang mengira aku anak pembantu, tapi aku tidak peduli."

Slut's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang