6. minimarket

1.9K 89 0
                                    

"author pov

"Yaudah Iyya, bentar Abang ngambil kunci mobil dulu abis itu baru kita beli es krim" beranjak bintang langsung mengambil kunci mobil, setelah itu pergilah mereka ke super market.

***

"Bang Imel ke dalem duluan ya? Imel pengen pilih pilih es krimnya dulu" ucap Imel berlari sambil membuka pintu minimarket

Bintang pun hanya mengangguk, mengisyaratkan iya pada adiknya

"Oh iya gua baru inget, deodorant habis, sekalian beli aja lah disini" membuka pintu minimarket

Setelah mengambil deodorant spray yang biasa ia pakai, langkah pun langsung menghampiri adiknya yang sedang bicara dengan perempuan berambut panjang.

"Ehh lu ngapain ngobrol sama adek gua? lu mau ngerayu dia terus abis itu lu culik dan lu jadiin pengamen jalanan gitu?" Nyolot bintang berbicara dengan wanita yang saat ini membelakanginya..

"Ehh mas, kalo ngomong dijaga ya, saya cuma mau bantu adek mas ngambil eskrimnya, apa tindakan saya sal-" terpotong ucapannya saat berbalik arah.

Dan bintang pun kaget saat melihat wajah wanita tersebut, yang ternyata adalah ....

"Shesil???"

"Bintang?? Jadi lu yang tadi ngomong ke gua??

"So- sorry sil,, gu-gua kira tadi lu mau nyulik Ade gua" merasa malu karena ucapannya tadi

"Makanya kalo ngomong itu di jaga, jangan asal keluar dari bibir lu itu" memutarkan bola matanya

"Iii-iya maaf. Pantes lu dari sore marah marah Mulu, ternyata lu lagi PMS?" Melirik keranjang yang di pegang shesil

"Kenapa dia tau gua lagi PMS? Jangan jangan gua tembus?" batin Shesil "ta-tau dari mana lu gua PMS?" Gugup Shesil

"Itu sih di keranjang lu?" Menunjuk keranjang Shesil dengan dagunya.

"Hahaha iya yah, hmm gua duluan ya?? Byeee!" Pergi terburu menutupi pipinya yang merah, karna bintang mengetahui jika ia ke supermarket hanya membeli pembalut , minuman untuk mengurangi nyeri datang bulan, dan beberapa cemilan.

*Di kasir

"Totalnya jadi 55.500 mba" ucap mba kasir, Shesil pun membuka sling bagnya, ia pun terkejut bahwa di tasnya hanya ada selembar uang berwarna biru

"Kenapa gocapnya cuma 1 satu ya? Padahal tadi gua inget banget kalo gua masukin gocapan 2" batin Shesil

"Mba ada apa?" Tanya mba kasir

Bintang yang menyaridari hal itu, langsung bertindak menolong shesil

"Pake duit ini aja mba, sama sekalian ini ya mba" menaruh belanjaannya di meja kasir ditambah 3 coklat batang dengan ukuran sedang.

"Bintang Lo apa - apaan sih? Udah gk usah, gua bisa ngurangin belanjaan gua kok"

"Slow aja sih, anggep aja permintaan maaf gua tadi yang udah ngomong asal ke lu" senyum kaku bintang

"Hmm makasih ya bin"tersenyum ke bintang

"Semuanya jadi 86.000 mas"

Bintang pun memberikan uangnya pada kasir. Sesaat diluar pintu supermarket

"Lo balik sama siapa?? Bareng yuk sama gua" ajak bintang

"Emang gk ngerepotin gitu?? Sedangkan rumah lu 10km lagi dari rumah gua"

"Hahaha Lo percaya aja, ya nggk lah, rumah gua itu cuma beda 2 blok dari rumah lu" menggaruk palanya yang sama sekali tidak gatal

"Hih dasar" memukul lengan kiri bintang

"Berhubung bangku mobil sport itu cuma 2, makanya banyak yang bilang kesetiaan itu mahal. Lu gpp sambil mangkuin Imel kan??" Menaikan kedua alisnya

"Iyya gpp, lagi kita udah CS kan Mel" mengajak tos ke Imel

"Iyyah aku suka Kaka baik" memeluk shesil

Bintang melihat pemandangan tadi, menilai bahwa Shesil tipikal cewe pencinta anak anak, entah bayangan apa yang saat ini bintang pikirkan..

####

Segini dulu ya guys
Kritik saran boleh di komen
Jangan lupa vote

Bukan Dilan 1990 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang