2 tahun kemudian
Kini kehidupan Shesil dan bintang begitu harmonis, setelah 2 tahun yang lalu. Bintang mengucapkan janji suci dengan lantang yang di saksikan oleh seluruh tamu, dan tepat hari ini Shesil tengah mengandung anak buah hati yang berusia 4 bulan.
Ini hari minggu, dimana bintang tengah libur bekerja dan menghabiskan waktunya bersama Shesil.
"Hm sil, kenapa nunggu waktu 5 bulan lagi berasa lama banget ya? Aku tuh udah gak sabar banget liat wajah pangeran kita nanti" ucap bintang merangkul istrinya yang sedang asik menonton tv dan memakan cemilan.
"Ya kalo kamu nungguin mah pasti lama. Lagi juga kamu yakin banget kalo dia pangeran, kalo yang keluarnya tuan putri gimana? Mau kamu masukin lagi gitu?" sewot Shesil mengusap perut buncitnya.
"Isshh dasar bumil!! Masih aja sensian.. ya kali yank aku masukin lagi" gerutunya yang malah buat Shesil menatap tajam
"Trus?" Menaikan 1 alisnya
"Ya kita bikin lagi lah wkwkwk ppmmtt" saat bintang sedang tertawa geli, Shesil langsung menyumpel mulutnya dengan cemilan yang berada di tangannya. Bintang pun kaget dan langsung mengunyahnya dengan wajah kesal, sedangkan Shesil langsung terkekeh melihat wajah lucu suaminya itu..
Ting nong
bel rumah Shesil berbunyi, Shesil langsung berdiri lalu berjalan ke arah pintu yang sesekali mengusap perutnya.
Ceklek
Shesil terkejut mendapati seorang ibu hamil tua sambil menenteng anak perempuannya yang berusia ± 5 tahun, wanita itu tersenyum padanya dan shesil sangat mengenali wajah wanita itu yang sekarang bertranformasi menjadi ibu hamil tua dengan menenteng anak. Lidahnya kaku saat mendapati wanita itu sekarang sedang berhadapan dengannya.
"Siapa sil?" Tanya bintang ke shesil, lalu menatap wanita serta anaknya yang wajahnya sangat mirip sekali ibunya.
"Hay bintang Shesil?" Sapa wanita itu tersenyum kecil.
"Hayy. dia anak kamu sell? Mirip banget wajahnya sama kamu sel" balas shesil antusias, sedangkan bintang hanya memutar bola mata malas
Yuppss wanita itu adalah seli. Kalian inget Seli??
"Iyya dia anak aku" balas Seli, dan shesil pun mensejajarkan tubuhnya dengan anak tersebut
"Hayy, nama Tante Shesil. Nama kamu siapa?" Tanyanya pada anak itu
"Aurel" jawabnya dengan nada lucu. Shesil pun tersenyum dan kembali berdiri.
"Ehh nama kamu berdiri aja. Ayo masuk kita ngobrol di dalem." Ajak Shesil dan Seli pun mengangguk. "Bintang tolong bilangin bi Sumi ya, buatin minum buat Seli sama Aurel." Bisik Shesil dan bintang pun berdehem malas.
Mereka semua pun duduk di ruang tamu. Seli yang duduk secara perlahan sambil memegangi perut besarnya dan Aurel yang tak hentinya melihat sekeliling rumah mewah Shesil, dan tak lama bisa Sumi pun datang membawakan minuman
"Ayo di minum dulu, pasti kalian haus kan" terlihat Aurel yang ingin mengambil minuman tapi malu-malu dan akhirnya menatap mamanya terlebih dahulu, membuat shesil terkekeh geli, Seli pun tersenyum simpul mendapati tingkah lucu putrinya ini
"Aurel kenapa malu-malu? Nih minum, sengaja Tante minta buatin buat kamu" memberi segelas minuman, tetapi sebelum menerimanya Aurel menatap terlebih dahulu ke seli, lalu Seli pun mengangguk sembari tersenyum simpul dan Aurel pun menerima gelas tersebut.
"Makasih Tante"
"Ya sama-sama sayang. Hm sell ada apa?" Tanya shesil
"Ada yang mau aku omongin sil. 4 mata" Shesil pun kaget dan langsung menatap bintang dan juga Aurel.
"Bintang tolong kamu ajak Aurel main di taman belakang ya?" Pinta Shesil memegang tangan bintang yang sesekali mengedipkan mata memberi kode
"Kenapa harus 4 mata?? Kenapa gua gak boleh tau, gua kan suaminya Shesil!!" Geramnya menatap Seli, Seli hanya menghela napas.
"Bintang?? Please kali ini aja" balas shesil menunjukan puppy eyes
"Iyya okke" balasnya pasrah
"Nah Aurel Ikut om bintang yah?? Ke taman belakang, di sana ada ayunan dan banyak permainan lain. Aurel pasti suka" ajak Shesil lalu Aurel pun mengangguk dan bintang berjalan sambil menggandeng tangan Aurel. Setelah mereka pergi.
"Ada apa sel? Kamu ada masalah? Ayo cerita ke aku" mendekat ke arahnya mengelus punggung tangan Seli
"Aku mau minta maaf sama kamu sil" Shesil tidak menjawab hanya mengangkat kedua alisnya yang membiarkan Seli bercerita
"Aku yang udah bikin kamu lupa ingatan dulu sil hiks" tangis Seli pecah dan shesil tersenyum kecil lalu mengusap tubuh Seli untuk menguatkannya.
"Dulu aku gak suka banget hubungan kamu sama bintang yang makin lama makin Deket sil. Dan di saat pesta Fahrul aku sengaja nyamar jadi pelayan di sana untuk berniat bunuh kamu sil, aku yang udah sengaja nyopotin lampu gantung Fahrul, setelah kamu resmi jadi pacarnya bintang hiks" jelasnya sembari mengusap air matanya
"Ushh,, udah sell. Aku udah maafin kamu dari dulu" ngusap punggung lengan seli
"Nggak sil, gak cuma itu. Setelah rencanaku gagal. Aku ngelancarin misi kedua, dan misi itu di bantu sama Aldo." Shesil sedikit kaget saat mendengar nama Aldo. "Lalu?" Tanyanya
"Aldo suka sama kamu sejak awal kalian tabrakan di koridor, dan setiap Aldo mau deketin kamu pasti itu situ langsung ada bintang. Bintang adalah musuh terbesarnya Aldo sil. Dia benci bintang sama kaya aku benci kamu kamu. Akhirnya kita kerja sama untuk menjauhkan kalian berdua" Shesil hanya terdiam mengetahui pernyataan yang keluar dari mulut Seli.
"Sehabis kalian pulang dari pesta Fahrul. Aldo sengaja nebar banyak paku di jalan yang biasa kalian lewatin. Sampai akhirnya paku itu terlindes ban truk besar dan saat itu juga oleng, lalu menabrak mobil kalian, yang berakhirnya menabrak pohon besar hiks" sangat terlihat sekali rasa penyesalan di dalam diri seli
"Aldo merhatiin semua kejadiannya itu, satu sisi dia takut kamu kenapa-napa, sisi lain Aldo mau bintang mati, masa kaya aku hiks. Lalu warga berdatangan ke situ memanggil ambulan, ambulan Dateng dan nolong kalian berduan. Beberapa hari dari kejadian aku denger bintang sadar dari komanya, dan aku sangat senang itu. Tak lama kamu juga ikut sadar, akupun mengirim mata-mata di saat bintang datang jenguk kamu. Saat aku dengar dari mata-mata aku katanya kamu ngalamin trauma yang mendalam, kamu selalu takut saat bertatapan dengan bintang karna mengingatkan kamu pada kecelakaan itu. Di aku sangat senang, aku bisa mendekati bintang lagi tanpa ada yang ganggu. Tapi aku selalu gagal, setiap aku deketin dia malah semakin dia mengacuhkan aku dan emosinya semakin tak terkendali. Aku kesal sekali saat itu" menjeda ucapannya sambil menarik berat
"Sampai akhirnya aku manfaatin orang tua Aldo yang katanya teman akrab papah kamu. Aku yang ngasut papah aldo supaya ngadain perjodohan antara kamu dan Aldo, dan papah aldo pun setuju. Sampai 1 bulan lebih aku memperhatikan kami yang terus di antar jemput oleh Aldo, dan hubungan kalian makin dekat. Sampai akhirnya aku tau kalo bintang itu nyamar menjadi Dipta hanya untuk dekat sama kamu. Lagi-lagi aku sangat merasa kesal di situ, aku terus memperhatikan kedekatan kalian sambil berpikir mencari cara buat kamu jauh dari bintang untuk selamanya" menatap Shesil sejenak dan melanjutkan bicaranya.
"Aku tau kalo bintang terus ngingetin kamu dengan ingatan, tapi selalu gagal, aku sedikit senang di situ. Sampai akhirnya UN selesai. Aku baru mendapatkan ide, aku kembali membujuk papah aldo supaya mempercepat pernikahan kalian. Dan kabar baiknya lagi kamu menerimanya. Aku sangat bernapas lega di sana, aku merasa pekerjaan ku tak sia-sia. Tapi beberapa hari kemudian aku mendengar kabar bahwa bintang telah pergi ke luar negri. Aku hancur sekali sil saat itu, aku tak henti-hentinya meminum bir di kamar aku. Satu hari kuhabis waktuku hanya untuk minum." Menghentikan bicaranya, lalu menengok ke Shesil, Shesil pun mengangkat kedua alisnya.
#####
![](https://img.wattpad.com/cover/167449092-288-k876343.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Dilan 1990 (COMPLETED)
Teen Fiction[NO COPAS-COPAS!!... REAL IMAGINATION] "Yaudah gua balik ya, jangan lupa makan, mandi, kerjain tugas, terus istirahat jangan mimpiin gua yang buruk lagi, mimpiin gua ngucapin ijab kabul kan bagus juga tuh wkwkkw" receh bintang yang lagi-lagi membuat...