EKSTRA PART²

1.3K 52 0
                                    

"aku mau liat Aurel sil" pinta Seli dan shesil pun mengangguk.

Shesil pun membantu Seli berjalan menuju ke taman belakang rumahnya. Seli berjalan yang terngah-ngah sambil memegangi perut besarnya. Dan mereka pun sampai di taman belakang rumahnya, terlihat bintang yang bermain ayunan bersama Aurel dengan tawa dengan menghiasi di wajah Aurel, terlihat Aurel sangat bahagia sekali bermain dengan bintang.

Seli yang melihatnya ikut senang, ia dan shesil kembali duduk bangku taman rumahnya sembari memerhatikan Aurel bermain. Shesil terdiam menunggu Seli untuk berbicara duluan.

"Dulu gua anak baik-baik sil, sama kaya lo. Makanya dulu bintang pernah cinta sama gua dan jadi pacarnya hampir 2 tahun. Tapi setelah gabung dengan geng gua dan ikut-ikutan kegiatan mereka, dengan maen ke bar, maen malem. Sampe gua di hasut sama temen gua sendiri untuk manfaatin om-om. Lo pasti udah taukan kelanjutannya" Shesil pun mengangguk

"Di situ gua hancur banget sil, pupus harapan gua yang selama ini gua bangun sama bintang, gua nyesel banget atas kejadian itu, gua selalu minta buat gua balik di hidupnya tapi kepercayaan dia udah musnah sil buat gua. Dan Lo adalah cewe yang cocok untuk mengisi hidupnya bintang yang lama hancur karna bintang itu baik banget, gak pernah kasar sekalipun. Makanya gua minta sama Lo, jaga kepercayaan dia baik-baik sil" pinta Seli memegang tangan Shesil

"Pasti. Tanpa lo suruh itu sell" balasnya tersenyum simpul.

"Sil? Ada Satu fakta yang harus kamu tau" ucap Seli memegang tangan Shesil

"Apa??" Tanyanya

"Aurel anak aku sama Aldo sil. Dia suami aku dan ayah dari Aurel dan bayi yang sedang aku kandung ini." Shesil langsung terkejut mendengar ucapan Seli

"Aku tau kamu pasti kaget dengernya. Dulu waktu papah kamu ngebatalin pernikahan kamu dengan Aldo. Aldo langsung ilang pikiran sil, dan dia mengobati itu semua dengan Dateng ke club malem, dia minum banyak banget di situ. Lalu aku bertemu dengannya keadaan sama-sama masuk, saat itu kita udah mabuk berat sil, akhirnya Aldo memesan kamar hotel dan mengajakku ke sana, dengan ketidaksadaran aku mengiyakan ajakannya, lalu kita ngabisin malem bersama saat keadaan mabuk" ucapnya menghela napas berat

"Sebulan berikutnya, gua positif hamil sil. Gua nyesel di situ, kenapa gua bisa sebodoh itu, gua takut gimana kalo Aldo gak mau tanggung jawab. Akhirnya gua telfon Aldo dan menjelaskan semua, dengan berat hati Aldo nikahin gua dengan pesta kecil-kecilan. Keluarga Aldo gak ada yang setuju atas pernikahan ini, papah aldo nganggep selama ini gua cuma manfaatin dia demi Deket sama anaknya, dan mami Aldo ngatain gua sebagai cewe pelacur hiks. Dan ortu gua meninggal setelah mendengar gua hamil di luar nikah, saat itu mereka ada di London ngurus pekerjaan, dan saat gua kasih tau nyokap gak taunya mereka lagi ada mobil, mobil mereka tabrakan dan langsung meledak saat itu juga hiks" tangis Seli di akhir bicaranya, Shesil pun dengan sigap langsung memeluknya dan menenangkannya. Mereka kembali pindah posisi ke ruang tengah karna tidak ingin Aurel melihat mamanya yang sedang menangis.

"Hidup gua sepi waktu itu sil, gua udah gak punya siapa-siapa kecuali aldo hiks. Aldo kerja di perusahaan bokap gua, sekaligus dibimbing juga sama om gua yang masih nganggep gua keponakannya. Dan kami tinggal di rumah warisan bokap gua. Awalnya kita terus hidup masing-masing meskipun status kita udah suami istri, tapi setelah usia kandungan gua 5 bulan, Aldo langsung berubah sil, pagi sampe malem dia gak berenti perhatian sama gua. Selintas gua keinget omongan bintang 'cari cowo yang mencintai Lo apa adanya' dan gua ngerasain itu ada di diri Aldo, gua bahagia saat itu, apalagi pas Aurel lahir kebahagian gua nambah berlipat ganda, gua berasa idup kembali. Anak yang selalu di katain 'anak haram' sama keluarga Aldo kini jadi sumber kebahagiaan gua sil" tangis di wajah Seli kini berubah senyum bahagia. Dan tak lama air matanya kembali jatuh di wajahnya.

"Heyy sel, kenapa Lo nangis?" Tanya shesil memeluk Seli

"Tapi kebahagiaan itu gak lama sil hiks." Menarik napas berat "Aldo udah meninggal sebulan yang lalu, saat dia mau pulang ke Indonesia, pesawatnya meledak dan Aldo jadi salah sa-tu kor-bannya" Seli pun menangis kejer, Shesil juga kaget saat mendengarkanya. Setetes air mata Shesil pun ikut menetes atas berita Aldo telah meninggal.

"Sel Lo kuat ya, bentar biar gua ambil air putih dulu ya" mengusap airnya dan langsung berdiri tapi di tahan Seli

"Mungkin ini semua karma atas telah kita lakuin hiks. Gua gak bisa sil hidup seperti ini, jadi gua minta 'lo yang jagain Aurel dan bayi ini'. Biar gua bisa nyusul Aldo sil" pintanya tapi di geleng kepala oleh shesil

"Nggak-nggak sell, Lo kuat, Lo bisa jaga mereka. Mereka butuh Lo. Lo gak boleh nyusul Aldo!! Aldo bakalan marah pastinya kalo Lo ikut dia dan ninggalin kedua anak lo!!" Sentak Shesil sembari nangis

"Nggak sil, anak gua pasti bisa tumbuh baik dengan bimbingan Lo!! Setidaknya mereka gak akan jadi orang jahat seperti apa yang mamah dan papahnya lakuin dulu! Lo harus janji sama gua, jaga anak gua seperti Lo jaga anak Lo sendiri sil, jangan pernah membedakan mereka meskipun mereka beda darah ya? Ayo sill janji sama gua biar gua tenang nyusul Aldo!!" Omel Seli sambil nangis mengguncang bahu Shesil. Tetapi Shesil terus saja bergeleng

"Nggak sell nggakkk. Dia anak Lo di but-" belum melanjutkan bicaranya Seli sudah meringis kesakitan memegangi perutnya, serta keringet yang bercucuran.

"Aarrgghhh" teriak Seli

"Sell? ya ampun sel.. BINTANG!!! BINTANG!!" Teriak Shesil histeris dari dalam rumah, dan bintang pun datang sambil menggendong Aurel. Sontak bintang kaget yang melihat Seli telah meringis kesakitan

"Sil?? Seli kenapa??" Tanya ikut histeris

"Seli mau ngelahirin tang!! Air ketubannya udah pecah!! Buru gendong Seli! Kita harus cepet-cepet rumah sakit tangg!! Buru!!!" Bentak Shesil, dan bintang pun langsung menggendongnya ala bridal style menuju mobilnya. Aurel dan shesil pun mengikutinya dari belakang

"Tante?? Mamah kenapa?" Tangis Aurel

"Mamah gapapa, mamah cuma sakit perut. Aurel tenang aja ya? Disini ada Tante" balasnya tersenyum kecil.

Sesampainya di rumah sakit. Seli langsung di bawa ke ruang operasi. Shesil tak habis pikir atas permintaan Seli tadi. Suasana menjadi tegang saat ini. Om dan Tante Seli telah datang berbarengan dengan Fahrul dan juga Vika yang sama sedang  mengandung janin usia 2 bulan

#####

Bukan Dilan 1990 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang