2 bulan kemudian
Shesil masih merasakan trauma pada dirinya jika setiap kali bertemu bintang, sampai keluarga Shesil meminta untuk Shesil dipindahkan kelas bersama Vika, agar bisa Shesil bisa tenang setidaknya jika berjauhan dengan bintang.
Setelah kejadian tabrakan kemarin, keluarga Shesil terus menjauhkannya dari bintang dan bintang menerimanya karena semua itu hanya untuk kesembuhan Shesil. Bintang hanya bisa memerhatikan Shesil dari jauh, karna bintang tidak ingin Shesil bereaksi seperti kejadian 2 bulan yang lalu.
Dan yang bikin anehnya belakangan ini sekitar 1 bulan terakhir bintang selalu memergoki Aldo yang tiap hari mengantar jemput shesil, jujur bintang sangat merasa jengkel karena status mereka masih berpacaran dan rasanya ingin sekali ia menghabiskan nyawa Aldo karna semakin lama ia semakin dekat dengan shesil
"Gua gak kuat rul terus-terusan jauh sama Shesil kaya gini apa lagi ngeliat di yang terus Deket sama aldo" kesalnya dengan nada frustasi
"Jangan gitu lah men, kita pasti Lo punya balikin kenangan manis Lo di ingatan Shesil" balasnya sembari berpikir menatap langit-langit kelas. Bintang pun terdiam mengacak kasar raut wajahnya, lalu fahrul melirik ke sekitar teman kelasnya dan matanya tertuju pada Ozi salah satu anak kutu buku dan termasuk ke dalam geng cupu di sekolahnya, dan ide berlian pun hadir di pikirannya
"A-hah" ucapnya memetikan jarinya, bintang pun menatap Fahrul dengan raut wajah aneh, dan Fahrul mengkodei bintang untuk yang menatap Ozi dengan menaik turunkan alisnya
Plak
"Apaan sih maksud Lo? kaya cewe aja pake kode segala" menempeleng pala Fahrul
"Yailah ilah demi dakocan yang berbadan berbie!! Masa Lo gak ngerti maksud gua" plak membalas tempelengan bintang
"Gak!! Gua lagi males mikir!!" ketus bintang
"Untung ganteng lu ahh! Nih ya bintang, lu inget gak kata dokter Shesil 2 bulan lalu? Katanya Shesil itu takut sama muka ini kan, tapi dia inget sama nama lo. Terutama dia juga lupa tentang persahabatan Lo dan gua ini, dia cuma inget Vika sama keluarganya doang kan"
"Jadi intinya?" Tanyanya yang membuat Fahrul mengacak mukanya dengan frustasi sambil menahan emosi karna sahabatan telah bego dari 2 bulan yang lalu.
"Gua bakalan ubah lo, supaya Shesil gak takut lagi sama Lo" saran Fahrul sambil menunjuk Ozi yang sedang membaca buku.
"Ahh gila!! Maksud Lo gua jadi cupu gitu?? Ahh gak gak, ancur reputasi the most wanted gua di sekolah ini kalo gua jadi fake nerd!!" Menolak saran Fahrul
"Lu mau Deket lagi gak sama Shesil? Kalo gak mau ya gapapa sih, asal jangan ngerengek di depan gua kalo Shesil sampe jadian sama aldo." Ancam Fahrul bangkit dari duduknya.
"Okke, gua mau. Asal jangan aneh-aneh lu ubah muka gua" fahrul hanya mengangguk dengan senyuman mautnya
****
Hari ini bintang tampilan bintang sangat 180° berbeda dari aslinya. Yang biasanya rambutnya klimis yang di sisir kebelakang, dengan motor ninja selalu ia bawa ke sekolah dan dengan gaya cool saat ia berjalan. kini rambutnya dibelah pinggir, kacamata kotak sedang di matanya, tambahan tompel di pipi kirinya dan tak lupa gigi palsu besar yang membuat bibir sedikit maju ke depan yang sangat mengganjal di bibirnya.
Tak lupa tadi ia berangkat sekolah dengan motor vespa pa bejo yang tak lain adalah supir pribadinya. Awalnya bintang sempat di ketawai abis-abisan oleh keluarganya karna penampilannya yang sangat konyol saat ini, sampai-sampai Imel saja tidak mengenali abangnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Dilan 1990 (COMPLETED)
Teen Fiction[NO COPAS-COPAS!!... REAL IMAGINATION] "Yaudah gua balik ya, jangan lupa makan, mandi, kerjain tugas, terus istirahat jangan mimpiin gua yang buruk lagi, mimpiin gua ngucapin ijab kabul kan bagus juga tuh wkwkkw" receh bintang yang lagi-lagi membuat...