Tok tok tok
"Siapa yang mengetuk pintu? Baru 10 menit yang lalu keluarga Aldo pergi, apa ada barang mereka yang tertinggal??" Tanya Aryo melihat sekitarnya
"Gak tau coba biar Dimas aja yang bukain" Dimas pun melangkahkan kaki pada pintu rumah tetapi di tahan oleh shesil
"Biar Shesil aja bang" Dimas pun kembali duduk memainkan gadget kembali, bersama Aryo yang membaca koran di ruang tamu, sedangkan siska sedang membantu bi Minah membereskan meja makan.
Jegrek
"Lo?? Lo ngapain di sini!! Mau apa Lo ke sini!! Pembunuh!!!" Sentak Shesil dan ya orang itu adalah bintang tanpa penyemaran apapun, dan keluarga Shesil kaget sontak menghampiri Shesil karna teriakannya. Bintang menyelonong masuk ke rumah Shesil, begitu sangat emosi terlihat dri mimik mukanya.
Begitu juga Shesil yang kaget melihat bintang menyelonong masuk ke dalam rumahnya, trauma Shesil memang telah hilang tapi ganti oleh rasa benci yang begitu dalam.
"Shesil!! Lo harus inget gua!! Gua bintang, gua pacar Lo!! Batalin pernikahan Lo sama Aldo sil, gua gak rela Lo nikah sama Aldo, karna Lo itu pacar gua!!" Bentak bintang menggoyangkan bahu Shesil
"Lepas!! Lo bukan pacar gua!! Lo itu pembunuh!! Dan gua gak mungkin pacaran sama pembunuh kaya Lo!!" Balas shesil menaikan oktaf suaranya lalu mendorong bintang hingga punggungnya terkena knock pintu batterfly, terlihat bintang meringis kesakitan, entah dia yang sedang lemah atau kekuatan Shesil yang bertambah kuat.
"Lo bilang gua pembunuh!! Okke gua buktiin ucapan Lo" balasnya sambil merogoh kantong belakangnya lalu mengeluarkan benda yang biasanya dipakai para penjahat dalam menjalan kan aksinya.
Hanya sekali tekan oleh bintang, muncul mata pisau yang begitu runcing dan tajam. Semua orang yang berada di situ pun kaget karena bintang tidak main-main pada ucapan.
"Heyy? Kenapa kamu sekarang jadi tegang sayang?? Aku cuma mau mempraktekkan yang sesuai kamu bilang tadi, ush ush ush rileks dikit dong sayang..." Ucapnya memutari Shesil, sedangkan Shesil hanya menangis, ia benar-benar takut liat bintang yang saat ini begitu gila.
"Heh kok malah nangis sih? Tadi bentak-bentak aku, kenapa kamu takut? Santai aku gak bakalan bunuh kamu duluan kok, aku mau bunuh papah dulu, karna dia yang berniat misahin aku sama kamu" tambahnya berjalan ke Aryo sembari memainkan pisaunya
"Bintang?? Apa yang ingin kamu lakukan?? Saya menerima ini untuk kebahagian shesil.. kamu dengar itu!!" Marah Aryo
"Apa om?? Untuk kebahagian shesil? Shesil aja belom cinta om sama Aldo, gimana dia bisa bahagia sama Aldo? Om tau kenapa?? karna cintanya masih ke saya. SHESIL ITU BAHAGIA SAMA SAYA BUKAN ALDO!!" Melotot bintang menunjuk Aryo dengan ujung pisaunya, Aryo pun tidak berkutik lagi, yang ia takuti hanyalah jika pisau itu menancap ke area tubuhnya.
"Bintang apa Lo udah gila?? Jauhin piso itu dari bokap gua!! Gua suruh Lo kesini buat ngomong baik-baik, bukan buat bunuh keluarga gua satu per satu!!!" Teriak Dimas menatap tajam bintang. Sedangkan siska sedang bergeleng menangis menahan Dimas untuk tidak ikut-ikutan
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Dilan 1990 (COMPLETED)
Подростковая литература[NO COPAS-COPAS!!... REAL IMAGINATION] "Yaudah gua balik ya, jangan lupa makan, mandi, kerjain tugas, terus istirahat jangan mimpiin gua yang buruk lagi, mimpiin gua ngucapin ijab kabul kan bagus juga tuh wkwkkw" receh bintang yang lagi-lagi membuat...