*author pov
Jam sudah menunjukan pukul 06.15 Shesil yang baru saja selesai memakai sepatu dan mendengar suara klakson motor dari depan rumahnya
TIN TIN
'klakson motor siapa? Kayanya bang Dimas baru bangun dah masa udah di garasi aja?' batin Shesil langsung beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah pintu
"Biar bibi aja non yang bukain pintunya" ucap bi Minah
"Gak usah bi, biar aku aja. Bibi kerjain pekerjaan lain aja" ucap Shesil dengan senyum diwajahnya dan di balas anggukan serta senyum di wajah bi Minah
Shesil pun membuka pintu dan terkejut bahwa seseorang telah berdiri tegap dihadapannya. Orang itu langsung menyisir rambutnya dengan jarinya dan tersenyum cool ke arah Shesil.
"Hayy, selamat pagi princess" ucapnya dengan senyum mengembang di wajahnya.
"Bintang?? lu mau ngapain disini, perasaan gua gak minta jemput deh" balas Shesil dengan menaikan alisnya sebelah.
"Emang bukan lu yang minta tapi gua yang ngajak lu berangkat bareng sama gua"
Setelah mendengar ucapan bintang, Shesil hanya terdiam di tempat bahwasanya ini adalah sikap teraneh terhadap cowo yang ia kenal, mulai dari nganter pulang, ngomong seperti orang pacaran, sampai menjemput yang ia sendiri tidak memintanya
"Shesil itu siapa nak? Ajak masuk dulu jangan ngobrol di pintu pamali" ucap Siska dari dalam rumah
"Cuma temen Shesil mah" jawab shesil
'nyesek brohh friendzone nyatanya:'(' batin bintang mengusap dadanya sendiri sesaat sedang Shesil menengok ke dalam rumah
"Yaudah kasian di luar Mulu suruh masuk dulu" ajak Siska yang menghampiri anaknya di pintu rumah
"Tuhh di suruh masuk, mau masuk gak" tanya Shesil
"Hehe gak usah gua pake sepatu takut rumah lu kotor lagi, gua duduk di sini aja"ucap bintang yang sedikit salting dan mendudukkan dirinya di bangku teras rumah shesil
"Ehh ternyata kamu bintang??" Tanya Siska yang keluar dari rumah
"Loh Tante? Tante mamahnya Shesil?" Tanya bintang yang semakin aneh karna semenjak dekat dengan Shesil dia tidak pernah sekalipun tau wajah orang tua Shesil.
"Lahh mamah kok kenal bintang?" Tanya lagi Shesil
"Ya kenal lah sayang, bintang ini anak Tante Dian langganan pasien di klinik mamah. Dan bintang juga sering temani mamahnya, makanya mamah kenal sama bintang" jawab Siska
Ya, mamah Shesil bukan dokter seperti biasanya, ia hanya menangani spesialis wajah saja, seperti menangani perawatan juga
"Ohhh gitu"
"Bintang kamu udah sarapan? Kalo belom biar tante bikinin bekal makanan sekalian ya?" Tanya Siska
"Gak usah lah m-" balas shesil, tapi bintang tidak kalah cepat menjawab tawaran Siska tersebut
"Iyya gapapa Tante, kan bintang mau tanding basket hari ini biar kuat juga gitu Tan Hehehe" ucap bintang dengan senyum sumringah, tetapi Shesil hanya memasang muka bete.
"Ohh yaudah tante buatin dulu ya" ucap Siska masuk ke dalam rumah.
*****
Sesampainya di sekolah, Shesil telah turun dari motor bintang yang masih memasang muka bete. Padahal hari ini bintang berbahagia karena 1. Ia sudah lama tidak tanding basket lagi dan sekarang ia diminta untuk tanding kembali, 2. Ia sangat bahagia karena ibu camer(calon mertua) sangat baik pada sampai berniat membuat bekal makanan untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Dilan 1990 (COMPLETED)
Teen Fiction[NO COPAS-COPAS!!... REAL IMAGINATION] "Yaudah gua balik ya, jangan lupa makan, mandi, kerjain tugas, terus istirahat jangan mimpiin gua yang buruk lagi, mimpiin gua ngucapin ijab kabul kan bagus juga tuh wkwkkw" receh bintang yang lagi-lagi membuat...