25. salah paham

1.4K 60 0
                                    

*Shesil pov

Gua menepis tangan bintang bintang yang sendari tadi menarik gua dari kantin, kita pun berhenti di depan kelas 12 ipa 1 yang terlihat sangat sepi, dan kita pun beradu argumentasi di sana.

"Lu apa-apaan sih tang? Sakit tau gak tangan gua tadi lu tarik paksa kaya gitu" ketus gua dengan tatapan tajam

"Lu juga apa-apaan ke kantin berdua sama Aldo? Kalo mojok jangan di sekolah!" Ucap bintang yang terdengar seperti membentak

"Emangnya kenapa kalo gua sama Aldo! Ada masalah emang?" Tambah gua makin emosi

"Iyya masalah buat gua!"

"Apa yang buat lu masalah tang? Lu egois tadi semua cewe kasih perhatian ke lu dan lu ngeladeninnya!! Sedangkan gua sama Aldo Lo langsung emosi kaya gini!!!" Kali ini semua yang ada di benak gua, gua keluarin semuanya karena gua udah muak terus-terusan mendem semuanya sendirian

"Lo salah paham sil, semua minuman yang di kasih cewe-cewe tadi gua bagiin semuanya ke anggota gua tanpa lo sadari, gua gak minum setetes pun dari mereka, kecuali air yang tadi gua rebut dari tangan lu itu" ucapnya yang seakan meyakinkan gua

"Terus cewe yang ngelap keringet lu itu apa maksudnya selain caper"

"Sehabis lu ninggalin tempat duduk yang gua sediain buat lu. Gua langsung nepis tangan dia, dan gua lari nyusul arah pergi lu Shesil, tapi setelah gua sampe kantin. Lo lagi berduaan sama Aldo" lirihnya dan menyandarkan badannya di tembok sekolah dan berjongkok dengan menggusarkan wajahnya dengan kedua tangan.

Jujur gua baru ngeliat begitu terpuruknya bintang saat melihat gua sama Aldo di kantin. Gua pun merasa iba setelah melihat raut wajahnya yang frustasi seperti ini, saat gua mau berjongkok untuk meyakininya bahwa itu semua hanya salah paham, tetapi mikropon sekolah telah berbunyi

"Perhatian untuk siswa yang bernama Bintang Samuel syahreza Pradipta agar segera kelapang basket karna pertandingan akan segera di mulai" ucap seseorang di balik mikropon tersebut.

Bintang pun beranjak dari duduknya dan segera pergi ke lapangan tanpa pamit pada Shesil, sangat terlihat jelas raut wajah bintang yang terlihat lesu. Dan pasti itukan mengganggu pikirannya saat bertanding nanti.

"Bintang tunggu!!" Lirih gua dan berlari kecil ke arahnya saat ia menengok sedikit gua pun langsung menjinjitkan kaki dan ....

CUP

satu ciuman mendarat di pipi kanan bintang, rona wajah bintang pun berubah seperti salting dan senyum pun berseri di wajahnya tidak seperti tadi yang sangat lesu

"Lo ci-cium gu-" ucapnya terpotong

"Ssstttt" balas gua sambil meletakkan jari telunjuk tepat di mulutnya

"Lo salah paham nanti gua jelasin yang sebenarnya, sekarang Lo fokus menangin pertandingan. Jangan mikirin yang tadi" tambah gua tersenyum ke arahnya

"Pasti" hanya kalimat itu yang dilontarkannya dan ia pun berlari untuk melanjutkan pertandingannya

Setelah tubuh bintang mulai hilang, gua pun baru sadar atas perbuatan yang tadi gua lakuin ke bintang.

'bego, tolol, gila, gak mikir banget sih Lo sil. Kenapa Lo gak mikir panjang kalo Lo bakalan nyium dia. Ya Tuhan setan apa yang masuk ke tubuh gua tadi. Tolol tolol tololll' batin gua mengacak kasar muka gua sendiri

'okke sil, saat sikap lu harus tenang jangan sampe ada yang tau kalo Lo abis nyium bintang.' lirih gua menengok ke depan belakang kanan kiri.

'untung gak ada siapa-siapa, kalo ada yang liat Ihh ancur reputasi gua' batin gua menghela napas lega.

Bukan Dilan 1990 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang