39. pria muda

1.4K 52 0
                                    

"Gua tau sill ini berat buat Lo, tapi dia sebelum dia pergi ninggalin kita dia nitipin surat ini ke Lo" balas Dimas memberikan sepucuk surat. Dan dengan rakus Shesil pun mengambil surat itu dan mulai membacanya, baru membaca awalnya Shesil sudah tidak menahan tangis, betapa sakit hatinya ketika orang yang dia sayang pergi secara mendadak.

--------------------------------

Bandung, 2018

Dear Shesil,
Pacar bintang yang paling
Cantik dan gak ada duanya
Hehehe.

Hayy gimana kabarnya? Pasti udah siuman, makanya kamu lagi baca surat aku. Sebenarnya dari kemaren aku terus nunggu kamu, nunggu buka mata, tapi karna waktu aku udah gak lama lagi makanya aku pergi duluan.
Maafin aku ya? Aku pergi gak bilang-bilang. Tapi tenang aja! Aku gak pergi ke sisi Allah kok sil hehe, aku pergi ke Amerika serikat. Ini semua kemauan papah aku, aku disuruh kuliah di universitas Harvard dan ngambil fakultas bisnis katanya supaya perusahaan papah aku bisa berkembang lagi. Awalnya aku sempet nolak karna gak mungkin aku pergi dengan keadaan kamu yang kaya gini, tapi ya dukungan dari bang Dimas, Fahrul bahkan Vika ya terpaksa aku ke sana. Tunggu aku 4-5 tahun lagi ya? Aku tau itu bukan waktu yang sebentar, apalagi dalam keadaan kamu yang sekarang. Hmm dulu pas kita baru jadian, kita udah di pisahin lagi gara-gara kamu lupa ingatan dan takut liat aku. sekarang kamu inget sama aku, akunya malah pergi ninggalin kamu. Apa ini petunjuk Allah ya sill? Kita di takdirkan untuk tidak bersama? Ahh apaan sihh buang pikiran itu jauh-jauh. Aku yakin suatu saat nanti aku bakalan buktiin kalo pikiran itu salah.
Aku minta maaf sekali lagi ya sama kamu. Kemaren aku sengaja bertindak kaya gitu supaya kamu bisa ingat sama aku. Dan itu semua settingan udah aku rencanain sama bang Dimas, kecuali mamah dan papah kamu yang udah ketipu sama drama itu. Ya kalo aku gak kaya gitu! Pasti kamu udah langsung dinikahin sama Aldo. Emang kamu mau nikah sama orang yang nggak kamu cinta?? Nggak kan. Ya sama aku juga gak rela liat orang yang statusnya pacar aku, dinikahin sama orang lain. Syakit hati Abang nenggT_T
Udah ahh lama-lama pegel juga tangan aku nulis surat sepanjang ini. Sengaja aku tulis tangan supaya kalo kamu lagi kangen tulisan ini yang selalu kamu perhatiin, aku ngecuci banyak foto kenangan kita yang berbentuk polaroid yang nantinya bisa kamu pajang di kamar kamu, dan juga 1 foto pas awal kita jadi pasangan di pesta Fahrul yang berbentuk poster besar. Udah hapus air mata kamu, jangan mikir yang macem-macem. Cepet sembuh sayang, See you:*

Tertanda
Bintang Samuel syahreza Pradipta
Pacar Shesil, yang paling
Ganteng, Lucu dan gak ada duanya.

-------------------------

Setelah membaca surat itu, Shesil tersenyum betapa lucu, aneh, kocaknya bintang yang menulis surat ini. Dan tak lupa ia pun melihat foto polaroid dimana di sana banyak foto mereka yang sedang candid, entah itu disengaja atau tidak tapi rata-rata hasilnya bagus semua, walaupun ada beberapa foto yang menurut Shesil itu sangat jelek baginya tapi entah menurut bintang.

Dan juga 1 foto poster besar dimana Shesil mengenakan dress brokat satin yang berwarna merah maroon serta serta heels silver dengan tataan rambut terurai keriting gantung dan juga bintang mengenakan jas semi formal dengan kaos polos putih di bagian dalam, dan celana Levis berwarna senada dengan jasnya tak lupa sepatu casualnya, dengan lengan jas di tarik sedikit yang sangat menunjukan elegan. Mereka saling berhadapan ke kamera dimana tangan bintang memegang bahu Shesil dan tangan Shesil memegang pinggang bintang dari belakang.

Shesil tersenyum kecil melihat foto itu "aku bakalan tunggu kamu 4-5 lagi bintang, jaga diri baik-baik disana. I love my start" ucapnya dalam hati sambil mengelus wajah bintang di poster dengan senyum yang melingkar di wajahnya.

*****

4Tahun kemudian

Setelah 4 tahun berlalu, kini Shesil menjadi mahasiswi di UNISBA (universitas Islam Bandung) fakultas kedokteran yang harus menyelesaikan skripsinya untuk tahap akhir, dan juga ia harus menjadi owner di salah satu cabang coffeeshop milik om Fahmi yang tak lain adalah adik dari siska, baginya tak apa untuk mengisi waktu  luangnya. Sekaligus menambah pengalaman di masa mudanya.

Hari ini menunjukan pukul 17.00 ia baru pulang dari kampus, setiap hari ia harus memantau segala memang bukan tanggung jawab kecil untuk jadi owner tapi inilah dia dengan status mahasiswi sekaligus owner di coffeeshop ini.

"Hayy gimana? Hari ini aman?" Tanya shesil pada salah satu staff di sana

"Aman mba, dari siang gak pernah sepi, semenjak ada menu baru" jawab Ica staff di coffeeshop tersebut.

"Alhamdulillah, Mangat ya kerjanya. Kan kalo rame terus kalian juga yang bakalan dapet bonus haha" balasnya

"Hahah si mba bisa aja, oh ya mau pesen apa nih? Keliatannya muka mba lagi banyak  masalah banget? Masalah skripsi ya mba?" Tanyanya dan shesil hanya memijit keningnya saja.

"Ya gitu dah galau mahasiswa, ca mau caramel frappuccino aja. Ntar tolong anterin ke meja sana ya?" Menunjukan meja kosong karena hampir semua meja di sini oleh pengunjung

"Okke siap"

1 jam berlalu Shesil sedang mengerjakan skripsinya dengan laptop di pangkuan dan sesekali ia meminum minumannya. Shesil juga tak henti-hentinya memijat kepalanya karna tugas gila ini.

"Hayy sendirian aja? Lagi depresi keliatannya. Boleh saya duduk di sini?"

"Bintang? Kenapa suara itu mirip bintang?" Gumamnya sontak Shesil pun menatap ke pria itu, dan ternyata bukan bintang hanya seorang pria muda yang berpakaian casual, dengan kacamata hitam kotak di matanya dan topi di kepalanya dengan warna yang senada dengan bajunya.

Shesil pun mendengus kecewa dan kembali menatap laptopnya. "Cari tempat duduk yang lain aja mas, saya lagi mau sendiri." Ketusnya cuek ke pria itu tanpa menatapnya

"Tapi tempat ini udah penuh mba, gak ada tempat kosong lagi. Salah satu tempat kosong cuma di sini" balasnya datar

Shesil melihat ke arah sekitar, Yap memang benar tidak ada tempat lagi, lalu ia pun menghela napas. "Yaudah silahkan" dan pria itupun langsung memposisikan dirinya duduk di hadapan Shesil.

"Btw, kamu sendirian aja? Mana pacar kamu? Atau kamu belom punya pacar?" Tebak pria itu dan shesil hanya memutar bola mata malas

"Mas, mau saya punya pacar atau nggak, itu bukan urusan mas! Nih ya mas saya udah pacar! Pacar saya lagi kuliah di Harvard university." Sentak Shesil sedikit emosi

"Biasanya aja kali. Kan saya cuma nanya, kenapa situ ngomel. Ketauan banget kurang kasih sayang dari pacarnya hahaha" tawa geli pria dan itu semakin bikin Shesil geram

"Sabar Shesil, sabar. Lu itu owner di sini, jangan sampe lu marah dan diliat orang sekaligus bawahan lo. Bisa ancur nantinya. Lagi juga nih orang so banget sih! Udah tau di dalem ruangan pake kacamata item lagi! Lagi bintittan kali matanya liat Tante girang lagi mandi" batin Shesil menahan amarah

"Ehh kok malah diem sih? Kenapa terpesona sama kegantengan saya?? Hahaha" guraunya

"Najis!!" Gumamnya

#####

Bukan Dilan 1990 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang