18. The trouble maker

1.8K 72 2
                                    

*author pov

Disaat jam istirahat, bintang bergabung ke geng yang kebanyakan terdiri dari cowok-cowok most wanted di sekolah mulai dari kelas 10 sampai 12 mereka berada di satu tongkrongan yang sama.

Tidak semua cowo SMA BIS (Bliriant internasional school), bisa masuk geng tersebut karna geng tersebut kebanyakan terdiri dari eskul olahraga, bela diri dan band. Jadi buat yang cuma numpang muka siap-siap di hempas lah.

Tahun lalu bintang pernah di jadiin ketua geng cowo most wanted, tapi tahun ini ia lengser karna udah kelas 12 dan di gantikan oleh Dion kelas 11 IPS 2 yang kebetulan ia ikut Osis (karna terpaksa di suruh pacar) dan ketua eskul sepak takraw.

Tongkrongan ini yang diberi nama the trouble maker, tapi slow itu hanya nama geng kita doang tidak sungguhan tapi kadang-kadang iya kalau sedang genting wkwkwk

"Ehh bang bintang apa kabs lu?? Lama juga ya lu gk kesini.." ucap Dion sembari tos tangan ala mereka

"Hahaha, biasa kelas 12 banyak tugas jadi jarang gua kesini." Ucap bintang duduk di salah satu bangku dan menaikan satu kakinya di atas meja

"Sibuk tugas apa sibuk pacaran nih??" Ucap Kenzo salah satu personil kelas 12

"Hahahaha" tawa para semua personil

"Ahh Tae lu, sejak kapan lu jadi emak rumpi kaya gini" tutur bintang melempar kulit kacang ke arahnya

"Eh bang kok sendirian?? Bang Paul mana??"

"Ahh biasa,, you know lahh" ucap bintang Menebarkan senyum jahat

"Ooooohhhhhh" serentak mereka seperti anggota padus ke sekolahnya

"Tang, gua denger Lo Deket Ama anak baru di kelas lu itu??" Tanya davian

"Kalo iya emang kenapa?? Lo mau nikung?? Lo dendam??" Jawabnya menaikan 1 alisnya

Faktanya sih setiap cewe yang davian deketin pasti beralih kepada bintang, bukan bintang yang nikung, tapi memang aura tamvan bintang yang membuat cewe pada beralih padanya.

Meskipun nasip davian yang begitu miris, ia tidak pernah ambil tindakan karna dengan begitu davian tau mana cewe mencintai dengan fisik dan mana cewe yang mencintainya dengan hati.

"Huh serem" ucap Panji, bisa dibilang dia tuh pelawak di geng ini menghilangkan rasa boring

"Oke pemirsa seperti akan ada perang dingin antara bintang dan davian. Mari kita saksikan live streaming. Oke pemirsa mereka saling bertatapan, akan kah tatapan itu akan berakhir cinta?? Jebretttttttt" ucap Rangga yang mengundang tawa para personil geng cowo.

Terlihat di situ bintang dan davian hanya tersenyum melihat tingkah konyol Rangga.

"sekarang mereka saling senyum satu sama lain. Ternyata ini jawaban kemana bintang itu gak pernah ngerespon cewe, karena faktanya bintang adalah salah satu anggota gay di Bandung kawan.. ohhh TIDAKKK.. musnah sudah popularitas cowo ganteng di permukaan bumi ini" lanjutnya dengan nada dramatis.

"Ahahhahhahah" gelak tawa serentak melihat tingkah Rangga. Seharusnya ia masuk eskul teater bukan voli karna gk cocok dari mukanya yang pelawak itu.

"Ehh gila!! Sejak kapan gua gay, wah parah lu gua laporin ke polres atas tuduhan pencemaran nama baik" ucap bintang berdiri menempeleng kepala Rangga

"Maaf kan aku, aku tidak mau dikutuk jadi batu seperti maling kutang itu." Ucapnya memegang kedua kaki bintang

"MALIN KUNDANG" ucap semua

"Lah sejak kapan dia ganti nama, kok ga buat bubur merah putih dulu kalo mau ganti nama" ucap Panji yang sama gilanya

Semua pun hanya menggelengkan kepala melihat tingkah aneh 2 manusia itu. Untung temen ya. Dan mereka pun melanjut drama mereka.

Saat sedang tertawa lepas, Shesil pun datang dan meneriaki nama bintang dari jauh dan jawaban bintang adalah....

"Bintang??" Teriak Shesil dari jauh

"Iya apa sayang??" Ucapnya sambil menoleh ke arah Shesil dan langsung berlari kecil ke shesil

"Anjayyy, terang-terangan euy sekarang mahh"

'kalo gelap-gelapan gua takut khilaf uyy' pikirnya

"Wahh gila pantes bintang ngejar dia orang mulus banget gila"

'jelas lah gua gitu'

"Huh kalo bukan bang bintang yang Deketin udah gua Pepet tuh Kaka kelas"

'wah Ade kelas biadab kau nak, fuck'

"Woiii tang, mending buat gua aja dia. Lu cari yang kaya dia"

'ogah lah ya, dia itu bukan barang yang gampang di cari'

"Neng senyum kali, cuek amat. Ntar Abang kasih apartemen mau???

'gaya apartemen, utang goceng aja di kantin belom juga di bayar lu'

Ya seperti itulah kira-kira celotehan mereka yang masih terdengar di kuping bintang. Sedangkan Shesil saatnya muak dengan keadaan ini, ia pun langsung menarik tangan bintang dan pergi dari situ.

"Daks gua duluan, biasa udah gk sabaran dia" ucap bintang menengok ke belakang dan melambaikan tangan

"Bagonggg, diem-diem ceweknya agresif anyinggg" ucap kenzo yang mengundang gelak tawa semuanya.

Gelak tawa yang masih terdengar di telinga Shesil dan bintang menjadi bahan amukan Shesil sesampainya di teras depan kelas.

"Lu gila tang?? Ngapain lu tadi manggil gua sayang, liat tuh temen lu jadi salah paham semua" ucap Shesil melotot marah ke bintang

"Dih kok marah?? Lu juga ngapain manggil gua tadi pas kumpul sama geng gua, kangen lu sama gua??"

"Hih sumpah ya kalo bukan demi Nadia yang tadi nangis-nangis di depan gua, gua ogah manggil lu tadi di sono" ucap Shesil memutarkan kedua bola matanya

"Lah Nadia yang nangis, kenapa gua yang lu panggil?? Seharusnya lu tanya ke Fahrul bukan malah ke gua, kan nadia cewenya si Fahrul"

"Itu masalahnya, Fahrul udah gua telfonin tapi ga ada jawaban 10 kali dan gua minta pulang sekolah nanti lu Anter gua ke rumahnya, feeling gua gak enak"

"Yah kenapa pulang sekolah sih sil, gua disuruh jemput Imel les ballet"

"Yaudah jemput Imel abis itu ke rumah Fahrul gampang kan??" Tanyanya

"Tapi sill"

"Ga ada tapi-tapian, kalo lu ga mau gua bakal"

"Bakal apa?"

"Gua bakal gk ngomong sama lu, terus gua blokir semua sosmed lu dan gua bakalan pindah tempat duduk bareng sama joko biar lu duduk sama Jamilah." Ancam Shesil

"What??? Jamilah?? Gak sil, gua gak mau duduk sama dia, udah mah badan gentong, sering molor di kelas dan lebih parahnya dia kalo molor ngiler sil ihh, dah kalo dia lagi ngantuk banget dia langsung tepar ke temen sebelahnya sil, tuh liat Joko badannya ga gede-gede karna keseringan ketiban sama badannya Jamilah sil. Iya iya gua terima ajakan lu.." cerocosnya dengan wajah cemberut

"Lagi gua juga ogah duduk sama joko, dah culun, gitong (gigi tonggos), terus kalo ngomong muncrat lagi. Idiwww masa gua harus sedia helm setiap ngomong sama dia. " Batin Shesil bergidik jiji membayangkannya..

"Nah gitu dong, anjing baik.." ucap shesil meledeknya dan langsung berlari kecil menuju kelas

"Wahh awas lo ya, gua pacaran baru tau rasa lo wkwkwk" teriaknya dengan mengacungkan jari tengah sambil tersenyum miring. Sedangkan Shesil hanya menjulurkan lidahnya dan tertawa lepas

"Wah parah tuh anak minta di cium kayanya"batin bintang sambil menyusul Shesil ke kelas..

####

"Mau atuh di cium bintang😂"
ehhhh apaan sih lu tor ciuman gua cuma buat Shesil seorang ngerti #bintang_SSP
Vote ya jangan lupa

Bukan Dilan 1990 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang