Berdasarkan Kejadian Nyata
Diceritakan Oleh NurKendari, Sulawesi Tenggara 17 November 2018.
Aku bingung bagaimana menceritakannya pada kalian. Kejadian ini sungguh membingungkan. Aku bahkan belum bisa mempercayai hal ini sepenuhnya.
Awalnya Aku takut untuk menceritakannya namun karena ku pikir ini mengandung informasi penting jadi akan kuceritakan.
Sabtu Malam pada saat itu Aku dan kedua temanku berkunjung ke rumah teman lama kami sewaktu SMA. Kami berkunjung bukan hanya untuk sekedar silaturahim saja melainkan ada maksud tertentu. Yah, maksud kami mengunjunginya yaitu ingin melakukan kunjungan horror. Dikarenakan Temanku itu beberapa kali bercerita jika dirumahnya itu ada penunggunya.
Saat Kami sampai didepan rumahnya kami langsung disambut dengan teman kami, namanya Nia. Saat masuk kami mengucap salam sebagai bentuk penghormatan kami.
Kami langsung digiring untuk masuk kedalam kamar Nia, tapi sebelum itu mata kami menangkap sebuah timbangan berat badan yang membuat kami berebutan untuk menggunakannya. Kami saling dorong untuk yang pertama menggunakannya. Tidak kami pedulikan sedang berada dimana, rasa penasaran akan berat badan kami membuat kami seperti orang kesetanan saat melihat benda persegi itu.
Aksi rebut-rebutan itu berakhir kala temanku Mitha dengan lincahnya memposisikan dirinya diatas timbangan itu dan menyuruhku untuk melihat berat badannya. Selanjutnya disusul olehku dan temanku Sari.
Singkat cerita, kami mengobrol layaknya perempuan pada umumnya. Kami juga terkadang tertawa karena beberapa cerita lucu. Hal ini sebenarnya cuman jadi basa-basi saja mengingat tujuan kami sebenarnya adalah hal lain.
Aku memaksa Sari untuk menceritakan apa yang Ia lihat berhubung Ia mempunyai sixth sense. Sari menceritakan saat memasuki rumah Ia merasakan hawa aneh dan ketika memasuki ruang tamu Ia tak sengaja melihat seseorang seperti sedang duduk, namun nyatanya tidak ada orang di ruang tamu pada saat kami datang.
Entah mengapa malam itu Sari merasa aneh seperti kakinya yang keram dan terasa dingin. Ia seperti orang yang kelelahan dan langsung membaringkannya tubuhnya diatas kasur. Kami tak begitu menganggapnya serius dan fokus ke kegiatan kami masing-masing. Mitha yang pada saat itu sedang memainkan handphone-nya, lalu Aku yang dibantu Nia untuk meng-copy tugas TIK saat SMA dulu dari laptopnya.
Tiba-tiba Mitha berdiri menjauh dari Sari dan memekik yang membuatku menoleh dan mendapati Sari tengah tertawa lepas dengan sorot mata yang aneh. Pada saat itu aku bingung apa yang mereka lakukan? Apa mereka sedang bercanda? Aku masih biasa saja melihat hal ini sampai ketika Mitha berkata bahwa Sari itu Kesurupan.
Jantungku tiba-tiba berdegup kencang mendengar hal ini. Benarkah Sari kesurupan? Melihat gejala yang dia alami sebelumnya seperti orang yang kesurupan dan Ia juga sudah beberapa kali mengalaminya.
Ini sungguh aneh, padahal Aku, Sari dan Mitha sudah beberapa kali melakukan kunjungan horror di kuburan, hutan, rumah berhantu dan lain-lain. Tapi ini Dirumah Nia dan dia baru kesurupan sekarang? Huh munkin karena kami yang takabur. Terlebih diriku yang pada malam itu berkata yang bukan-bukan.
Aku masih belum sepenuhnya percaya hingga tak sengaja mataku menatap kearah Sari. Astaghfirullah! Ternyata Ia sedang memperhatikanku dengan sorot mata tajam, sontak saja aku memalingkan wajahku. Jujur saja aku takut dilihat dengan cara seperti itu.
Sari tiba-tiba saja bangun dan meminta untuk pulang. Kami langsung saja meloncat keatas tempat tidur dan menahannya. Ia meronta minta dilepaskan tapi kami mencegat kedua tangannya bahkan juga kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGALAMAN JANGGAL
HorrorBeberapa cerita berdasarkan kejadian nyata yang dialami oleh beberapa Manusia. Apa yang mereka lihat dan rasakan belum tentu benar adanya, bisa saja hanya sebuah Sugesti, namun mereka benar-benar yakin dengan apa yang mereka alami. Tujuan cerita ini...