Berdasarkan Kejadian Nyata
Dialami oleh Nur, Dinda & MithaKendari, Sulawesi Tenggara Agustus 2018.
Asli. Kami bertiga adalah orang yang penakut namun kami berpura-pura untuk tidak takut. Terdengar konyol memang tapi kami tidak ingin menjadi seorang penakut apalagi terhadap Hantu, Syaitan, Jin atau semacamnya. Kami meyakini bahwa kedudukan Manusia lebih tinggi daripada mereka.
Kami juga tak percaya tentang hantu, yang kami yakini adalah adanya Jin yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an. Sejatinya Hantu yang kami lihat itu adalah Jin yang suka meniru menjadi hantu dan menggoda manusia. Jika manusia takut kepadanya maka itu termasuk dalam syirik kecil maka berhati-hatilah.
Karena hal ini kami memutuskan untuk melakukan Horror Explorer tujuannya sebenarnya hanya untuk uji nyali dan bersenang-senang hehe.
Kami mulai menyusun rencana dimana tempat-tempat yang akan kami datangi, kami juga berencana membuat Ig Tv yang nantinya akan di isi dengan rekaman video dari Horror Explorer kami.
Tempat-tempat yang kami datangi adalah tempat angker yang telah banyak menyimpan kisah horror. Saat akan mengunjungi tempat-tempat tersebut kami juga memastikan keamanannya, jangan sampai tempat yang kami datangi itu ada begal atau semacamnya yang dapat mengancam keselamatan kami. Walaupun Horror Explorer dimanapun sebenarnya sangat berbahaya.
Horror Explorer pertama kami dilakukan di Rumah Mirna, teman sekelas Dinda di Kampus. Sebenarnya bukan Rumahnya yang angker melainkan jalanan menuju rumahnya yang harus melewati areal Perkuburan. Kami memutuskan pergi kesana karena Dinda pernah mengalami kejadian menakutkan saat pergi kerumah Mirna, munkin karena si Dinda mempunyai sixth sense.
Dengan mengucap Basmallah kami akhirnya pergi pada Sabtu Sore sekitar pukul 5 lewat. Saat memasuki gerbang utama menuju rumah Mirna sejatinya Mitha sudah mulai dag dig dug akupun ikutan juga. Posisi pada saat itu Aku yang di bonceng Mitha dan Dinda yang membawa motornya sendiri. Ini sudah kesepakatan dari awal karena Mitha takut jika mengendarai motor sendirian nanti ada 'makhluk' yang nebeng dimotornya seperti yang kebanyakan orang alami.
Dinda juga sebenarnya takut namun kami mencoba menenangkannya dengan membiarkan dia berjalan didepan kami sekalian sebagai arah petunjuk karena kami tidak tahu menahu letak rumah Mirna.
Sepanjang perjalanan Dinda menunjukan dimana titik-titik Ia pernah melihat makhluk astral itu. Akupun yang leluasa pada saat itu mulai merekam melalui kamera hapeku. Diperjalanan memang sangat sunyi, hanya ada beberapa rumah saja yang jaraknya tidak berdekatan.
Kami melewati kuburan, hutan dan beberapa pejalan kaki yang tentunya para penduduk di sana. Jalanan yang kami lewati belum di aspal dan berdebu membuat kami agak kesusahan saat melewatinya.
Beberapa meter kami berjalan tiba-tiba saja Dinda menghentikan laju motornya dan menoleh ke arahku dan Mitha, kami juga berhenti seraya bertanya pada Dinda "Ada apa Din Kenapa Lo berhenti ?"
Dinda menoleh kearah kami dengan ekspresi yang tak dapat kujelaskan, ekspresinya aneh, kami pun bertanya sampai beberapa kali namun ia hanya menjawab " Tidak " dan langsung saja melajukan motornya. Perilakunya saat itu menjadi perbincanganku dan Mitha saat diperjalanan. Mungkin dia akan menceritakan saat kami telah sampai di tujuan.
Akhirnya kami sampai di tujuan dan langsung saja kami menghujani Dinda dengan pertanyan yang sedari tadi ada dikepala kami. Ia pun menceritakan hal yang membuat kami syok.
Ternyata alasan ia berhenti dijalan tadi karena melihat sesosok Nenek-nenek yang berdiri di tengah jalan.
" Badannya cuman setengah aja terus kayak mengerak-gerakan tangannya melarang kita untuk pergi ".
Begitulah kata Dinda, Aku tidak bisa membayangkan jika Ia menceritakannya saat ditengah jalan, mungkin kami akan ketakutan dan berbalik arah untuk pulang. Namun semua itu sudah terlanjur, nasi sudah menjadi bubur.
Karena sudah waktunya Maghrib kami pun melaksanakan Shalat lalu berdo'a agar kami tidak mendapati hal yang mengerikan lagi. Seperti yang telah direncanakan kami merekam video layaknya seorang Youtubers hehe.
Niat kami memang tak berlama-lama dirumah Mirna, mengingat jarak rumah kami sangat jauh. Kami akhirnya pamit pulang dan mulai melajukan motor menjauh dari pekarangan rumah Mirna.
Seperti sebelumnya di perjalanan Dinda memimpin lalu aku dan Mitha mengekor dibelakang. Sejujurnya saat itu aku merasakan hal yang aneh seperti motor Mitha terasa berat namun aku tak mau banyak bicara sebab perjanjian awal kami tak boleh banyak bicara ditempat angker seperti itu takutnya takabur.
Pasir dijalanan membuat laju motor Mitha melambat saat itu kami hampir saja jatuh dan spontan kami meneriaki nama Dinda, namun Ia tak merespon seakan tak mendengar teriakan kami. Kami mulai kesal dengannya dan menggerutu diperjalanan.
Kami pun mulai memasuki areal pemakaman. Tak disangka motor Dinda lagi-lagi berhenti, bukan karena sengaja tapi karena mogok. Kami pun mulai panik dengan ini.
" Sumpah ini gak ada direncana kita soal mogok gini " kataku dengan panik.
Dinda turun dari motornya dengan ekspresi yang err aneh, ekspresinya itu tak tahu maksudnya apa antara panik ataukah ketakutan. Ia melihat ke arahku seakan meminta sesuatu namun aku tak menanggapnya serius.
Langsung saja Ia mencoba menyalakan motornya lagi, berkali-kali tak bisa hingga suara ledakan keluar dari knalpotnya dan mempercikkan api yang membuat kami bertambah panik. Akhirnya motor itupun menyala lagi. Kami melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda lagi dan buru-buru keluar dari sana.
Setibanya dirumah Dinda kami mulai heboh dengan apa yang terjadi diperjalanan tadi. Kami mulai menceritakan apa yang ada dipikiran kami. Lalu banyak hal yang membuat kami bertiga merinding.
Salah satunya adalah alasan Dinda menatapku dengan ekspresi itu, ternyata Ia ingin aku gantian dibonceng olehnya karena Ia melihat ke arah kaca spionnya dan mendapati 'sesuatu' yang dengan santainya menumpang diboncengannya.
Kami juga berpikir kenapa motor Dinda mogok ditengah jalanan yang penuh dengan Pepohonan dan kuburan tua karena 'sesuatu' itu telah menumpang dan turun disana.
Sampai saat ini kami tidak habis pikir dengan apa yang terjadi namun sejatinya kami masih ingin melakukan Horror Expoler lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGALAMAN JANGGAL
HorreurBeberapa cerita berdasarkan kejadian nyata yang dialami oleh beberapa Manusia. Apa yang mereka lihat dan rasakan belum tentu benar adanya, bisa saja hanya sebuah Sugesti, namun mereka benar-benar yakin dengan apa yang mereka alami. Tujuan cerita ini...