MANUSIA SABIT

214 16 0
                                    

Berdasarkan Kejadian Nyata
Dialami oleh Uci

Kendari, Sulawesi Tenggara 2018.

Malam itu waktu menunjukan pukul satu malam saat aku bersama rombongan keluarga baru saja pulang sehabis menghadiri acara pernikahan kerabatku. Saat itu kami menumpangi mobil Angkot yang dikendarai oleh Omku.

Karena ingin cepat-cepat pulang jadi Omku berinisiatif mengambil jalan pintas. Jalan pintas yang kami lewati itu adalah jalan areal Pemakaman dan penuh dengan pohon bambu kuning. Memang terlihat mengerikan namun apalah daya ini adalah jalan pintas satu-satunya agar bisa cepat pulang.

Saat akan memasuki rimbunan pohon bambu tersebut mobil yang kami tumpangi tiba-tiba saja mati, langsung saja Omku turun dan memeriksanya ternyata Aki mobilnya panas dan pada saat itu datanglah dua orang Pria yang ternyata adalah penjaga makam,

" Disirami air saja akinya Pak biar gak panas lagi, " kata salah seorang dari dua pria tersebut.

Lalu disiraminya lah aki mobil itu. Allhamdulillah akhirnya mobil itu bisa menyala kembali.

Sebelum Omku melajukan mobilnya kembali Penjaga makam itu sempat menyarankan kepada Omku agar sebaiknya tidak melewati jalanan yang penuh dengan pohon bambu itu, namun Omku tidak mengidahkannya dan tetap kukuh melewatinya.

Sepanjang perjalanan tak ada penerangan sama sekali hanya lampu mobil saja yang menerangi jalanan. Tentu saja jalanan ini gelap, sebab pohon bambu tumbuh menjulang tinggi dan saling merapat hingga membuat pepohonan itu bak terowongan.

Saat ditengah perjalanan mendadak mobil yang kami tumpangi mogok kembali. Kami pun mulai mengeluh lagi dan bertanya-tanya Apa akinya panas lagi?

Sekali lagi Omku pun kembali keluar dan melihat apa yang terjadi, ia segera membuka penutup Kap mobil dan memeriksanya. Tiba-tiba salah seorang penumpang itu meneriaki Omku

" Siapa itu?! Siapa itu ?! Siapa pria dibelakangmu?! "

Kami semua mulai terkejut dan melihat kearah depan. Kami mulai melafadzkan do'a dan dzikir karena apa yang kami lihat. Omku masih belum merespon dan masih mengecek mobilnya itu. Tiba-tiba Omku merasakan dingin yang menjalar diseluruh tubuhnya spontan saja ia menoleh dan melihat Siluet Pria tua yang sedang memegang sebilah sabit, langsung saja mata Omku membulat seakan ingin keluar, dengan perasaan takut ia menutup Kap mobilnya dengan keras lalu masuk kedalam mobilnya dan mulai menyalakannya kembali.

Kami masih saja melafadzkan do'a serta dzikir dan Omku masih saja berkali-kali mencoba menyalakan mobilnya. Dari apa yang kami lihat Si Pria sabit itu mulai mendekat kearah kami namun kami tidak melihatnya berjalan dan dia seperti tak napak di tanah.

Dengan satu tarikan nafas dan mengucap Basmallah bersama-sama akhirnya mobil ini bisa jalan juga, kami tak berani melihat dan hanya menunduk takut. Bisa saja Pria sabit itu menebas kaca mobil kami.

Pada saat itu Omku sempat melihat Pria sabit itu dengan ekor matanya dan Pria itu nampak menyeringai lalu saat menoleh ke kaca spion Pria sabit itu telah hilang.

Sampai saat ini kami masih bertanya-tanya dengan apa yang kami lihat, apakah itu Hantu ataukah Manusia?

Satu hal yang akan kuingat selalu, aku tak akan pernah melewati tempat itu lagi saat malam hari.

PENGALAMAN JANGGALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang