Dua minggu pasca kematian ibu lea,sekarang keadaan lea sudah membaik. Ia sudah mulai ikhlas atas kepergian ibunya,dan kaki lea juga sudah sembuh total,ia juga sudah mulai bekerja dan juga kuliah seperti biasa. Lea sadar larut dalam kesedihan secara berlebihan itu tidak akan berdampak baik pada dirinya serta orang tuanya yang ingin bahagia di sana.
"Ibu lagi apa yah di sana? Kira2 ibu udah ketemu ayah belum ya?" Runtuk hati lea sambil membuat bayangan abstrak di kepalanya bagaimana kedua orang tuanya yang telah bahagia di alam sana.
Saat ini lea sedang duduk di teras rumahnya memeluk lututnya sendiri dan mendongak menatap langit pagi yang cukup cerah berawan.buku buku tebal tertumpuk di sampingnya dan ranselnya juga masih ada di sampingnya. Lea sedang menunggu gara yang katanya akan datang 15 menit lagi tapi bahkan lea sudah hampir setengah jam menunggu di teras rumahnya.Astaga gara kali ini benar2 telat tadi pagi dia janji akan datang 15 menit lagi tapi? Ah sudahlah lea pun hanya menarik nafasnya gusar.
Kemudian ia meraih ponsel di atas tumpukan buku itu,lalu mulai mengetik beberapa nomor yang ia sudah hafal di otaknya dan itu adalah nomor gara,
Butuh beberapa waktu untuk terhubung ke sebrang telfon lalu mulai terdengar sapaan gombalan gombalan alay di sebrang telfon yang membuat lea terkekeh.
"Kenapa le? Kangen hmm? Kan tadi pagi udah telfonan?" Tutur lawan bicara lea dengan pedenya yang super.
"Eh onta,,cepetan lu lama banget lu mau gue basi di sini huh? Katanya lima belas menit,, lima belas menit dari Hongkong? Gue setengah jam di sini ampe pegel kaki gue... Cepetan ga lu! Setengah 5 menit lagi ga nyampe gue tinggal lu" Cerocos lea penuh penekanan dan kekesalan.
Tapi belum sempat gara membalas ocehan lea, lea langsung mematikan sambungan telfonya secara sepihak.
Lea menatap ponselnya,sambil membayangkan bagaimana ekspresi gara saat ini? Tak sadar lea menyunggingkan senyumanya membayangkan wajah manis garnya itu.
Hingga sebuah lambaian tangan di depan wajahnya membuyarkan khayalanya.
"Hello!! Permisi nyonya sedang apa? Apa anda waras? Kenapa senyam senyum sendiri? Mikirin saya pasti tuh" Ujar lelaki berbadan tegam hang tiba tiba hadir di depan lea dan membungkuk menatap lea lebiu dekat karna lea sedang duduk di teras.
"Ha?" Lea berdiri dan langsung membawa buku bukunya,ia memiringkan tubuhnya ke kiri umtuk melihat mobil gara yang tak bersuara tadi dan ternyata ada,lea kembali menatap manik mata gara sambil tersenyum dengan wajah tanpa dosanya.
"hehehe eh mas grab:) ko lama sih? Saya ampe basi di sini mas"ujar lea melanjutkan akting gara dan menyamai keprofesionalan akting gara.
"Hahaha apaa sih? Dikira aku tukang taksi online" Cibir gara lalu mengacak rambut lea dengan gemas dan mengecup puncak kepalanya sekali.
"His gara!? Jangan ngacak2 rambut gue! Ini tuh belajar dari momi jadi ga boleh di rusak" Larangnya dengan tatapan menyorot namun hanya membuat gara terkekeh.
Kemudian gara men take over buku2 di tangan lea dan membawa lea ke mobilnya yang di anggap taxi online itu. Mungkin cuman lea bisa memanggil taxi online dengan mobil Lamborghini hahhaa.
^=^
Tak lama merekapun sampai di kampus,dengan anggunya lea menggandeng gara di kampus membuat siapa saja yang melihat nya pasti berbisik iri.
Yah,resa mamanya gara sudah sukses membuat lea bermetamorfosa menjadi wanita berpenampilan modis,
Kini lea sudah di anggap sebagai keluarga resaster.
Tak ada yang berani mengjek lea sekarang,karna sekali saja ada yang maju ke hadapan lea maka sepuluh orang suruhan gara akan menjadi pagarnya.
Hahahha jahad ga sih? Engga lah itu tandanya gara sangat menyayangi lea dan enggan leanya,miliknya itu tersakiti, lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESASTER
Romancesaat kau sudah menjadi mangsa gara andika resaster maka kemungkinan nya hanya dua; satu kau akan menjadi manusia paling menderita di dunia. dua kau akan menjadi manusia paling beruntung di dunia. "Berjumpa dengan mu adalah yang mengubah segalany...