29. pecat pembokat

13 3 0
                                    

Mian klo ada typoo yah🙏
Soalnya ga ada waktu buat edit

Happy reading♥

Delapan orang berdiri sejajar di hadapan gara, Dua orang lelaki dewasa sebagai satpam satu orang lelaki tua sebagai tukang kebun, bi surti sebagai kepala art dan empat wanita muda sebagai pelayan di rumah ini.

Mereka berdiri sambil menunduk dengab gara yang berdiri di hadapan mereka semua sambil menahan emosinya, firasat mereka buruk, gara pasti akan melakukan sesuatu.

"Kalian tau kenapa kalian di kumpulkan di sini?" Tanya gara masih dengan nada wajar.

Mereka menggeleng lemah "tidak tau den" Jawab mereka serempak.

"Saya butuh kejujuran kalian, kalau kaliat tidak jujur itu urusan kalian dengan tuhan kalian masing masing,, apa kalian tidak menyukai pacar saya?" Tanya gara to the point.

"Mmm soal udang itu bibi minta maaf den" Ucap bi surti tiba tiba.

"Ini bukan soal udang bi, lea tidak mempermasalahkan itu lagi, yang saya ingin tahu adalah apa kalian tidak menyukai lea??"

Mereka bergeming

"JAWAB!!" teriak gara yang mulai geram.

"Pak apa bapa tidak menyukai pacar saya??" Tanya gara pada dua satpam di hadapanya

"Non lea baik den dia selalu tersenyum pada kami jadi mana mungkin tidak menyukai lea" Jawab salah satu satpam itu.

Gara melewati tukang kebun karna tukang kebun itu bisu jadi tidak bisa di tanya, ia juga melewati bi surti karna dia pembantu utama dan empat gadis berseragam itu,,

"Di antara kalian berempat siapa yang tidak menyukai lea? JUJUR!!" teriak gara di akhir kaliamatnya.

Mereka diam ketakutan,

"Kamu nama kamu siapa?"

"Saya sri den, kalo aden tanya saya, saya sudah kenal baik non lea den dia baik dan tidak mengaggap kami pembantu dia malah mengaggap kami teman" Jelas sri dan agak melegakan bagi gara.

"Maaf ya den, saya bukanya tidak suka tapi kenapa den gara bisa sangat jatuh cinta pada gadis miskin seperti dia?" Pertanyaan nyeleneh itu di lontarkan salah satu gadis berseragam di sana.

"Gadis miskin?? Kamu lulusan mana?" Tanya gara.

"Saya lulusan sma den" Jawabnya.

"Apa kamu tau? Gadis yang kamu sebut miskin itu akan lulus dengan gelar sarjana kedokteran di kemudian hari dan dia juga akan menjadi nyonya besar resaster, apa kamu tidak malu mengatakan dia gadis miskin?? Setidaknya lea tidak miskin hati dan pikirab seperti kamu" Balas gara dengan tenang, ia berusaha tenang kali ini.

"Maaf den saya hanya bertanya" Lirihnya.

"Baiklah tadi saya sudah menelfon mami, saya bilang sepertinya saya tidak butuh banyak art di sini karna saya hanya tinggal bersama denis saja dan mama bilang saya boleh memecat kalian"

Mereka semua kaget atas ucapan gara tadi, itu tandanya gara akan memecat mereka.

"Pa satpam?"

"Ah iya den, den jangan pecat kami den kami masih punya anak istri di rumah den" Ucap salah satu satpam itu.

"Saya tidak akan memecat satpam dan tukang kebun, jadi kalian boleh pergi" Dua satpam itu bernafas lea lalu membawa tukang kebun yang bisu itu untuk pergi ke belakang.

"Kalian berlima akan di pecat kecuali bi surti" Ucapan itu tegas.

"Ingat saya memecat kalian bukan karna lea tapi karna memang saya tidak lagi membutuhkan kalian ber empat jadi maaf sekali lagi, lagi pula usia kalian masih muda jadi kalian bisa cari kerja di tempat lain" Ini adalah peetimbangan gara.

RESASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang