32. kemana? kenapa?

9 2 0
                                    

Lea berlari kecil dari gerbang hingga ke pintu utama rumah yang gedenya kebangetan ini.
Tapi sayangnya rumah mewah ini sepinya juga kebangetan udah kaya kuburan tanpa peziarah aja.

Beberapa kali lea mencet bel barulah ia bisa melihat wajah si pembuka pintu, dia bi surti kepala art di sini jadi sedikit banyak mereka sudah saling kenal.

"Eh non lea, selamat pagi non mari masuk" Ucap bi surti dengan ramahnya lalu membuka pintu lebih lebar.

Kemudian lea masuk dengan hati yang belum tenang karna ia belum melihat tanda tanda penghuni asli rumah keluarga resaster ini.

"Garanya kemana bi?"

"Loh non lea belum tau toh? Den gara kan lagi pergi ke inggris" Jawab bi surti sambil terus berjalan.

"APA? Ke inggris bi? Ngapain? Kapan? Sampe kapan? Dia pulangnya kapan? Ko ga kabarin lea sih bi? Terus denis ikut juga?__"

"Ssstt non, tanyany satu satu yah, bibi jadi pusing jawabnya"
Gerlebih dahulu bi surti mengajak lea untuk duduk bersama di ruang keluarga, agar lebih enak untuk berbincang.

"Ya maaf bi lea kan kaget tiba tiba banget soalnya" Ucap lea.

"Jadi gini, den gara sama den denis pergi ke inggris karna opa Edward sakit jadi mereka buru buru berangkat kemarin dan karna saking buru burunya den gara sampe lupa bawa hp nya sendiri" Tutur bi surti.

Sedikit lea merasakan kelegaan di hatinya, itu artinya gara belum tau soal viralnya foto lea dan leo. Tapi tetap saja lea merasa iba mendengar berita opa edward sakit.

***

Siangnya lea kembali ke kampus, dan ia sangat sebal karna calon pelakor udah nangkring di depan fakultas kedokteran di mana itu adalah koridoor yang pasti le lewati setiap hari.

Gadis itu berjalan berlawanan dan saling tatap dalam radius jarak satu meter, lea tak ingin terlalu dekat takutnya ia kelepaskan melepaskan tinjuan di wajah cantik itu.

"Setau gue lo bukan anak kampus sini deh?" Tanya lea seolah tak tau kalau gadis ini juga menjadi bagian dari pemilik kampus ini.

"Hahah suka suka gue lah, kampus kampus gue" Jawabnya dengan sombong, erisa menggenggam erat tas nya menahan kesal karna lea meneetawainya.

"Kampus lo? Ini kampus pacar gue kali" Jawab lea di sela sela tawanya, lea melipat kedua tanganya di depan dada seolah menantang.

"Iya ini punya gara, lebih tepatnya calon mantan pacar lo! Karna dikit lagi dia bakalan balikan sama gue, tepat setelah dia balik dari inggris" Jawab erisa sambil tertawa penuh kemenangan.

"Lo-lo tau gara di inggris?" Lea sama sekali tak ingin percaya dengan penuturan erisa barusan.

"Harusnya lo sadar sejak awal kalo lo itu ga se-level sama gara, asal lo tau aja gara itu MANTAN gue dan gue yakin dia masih mencintai gue, jadi gue minta siap siap lo nadahin air mata lo saat gara pergi ninggalin lo entar" Ucap gadis bernama erisa mutiara itu dengan tajam dan sama sekali lea tak tau harus berkata apa karna pikiranya tak karuan saat ini.

Ja-jadi dia mantanya gara? Gimana bisa? Dia tau gara di inggris dan dia tau semua yang gara lakukan? Apa maksudnya semua ini??...

"Dan Gue ga bakalan biarin semua itu terjadi!" Jawab lea tak kalah sinisnya.

****

RESASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang