33. 🌬🌪DWARRR☄💥

30 3 1
                                    

Plakkk...

Satu tamparan mendarat di wajah mulus gara, sontak gara memegangi pipinya yang kena tampar tadi.

"Hei berani berani nya lo!?" Gadis bernama eriska itu bersuara, bady goals dengan sepatu hak tinggi membuat tinggi eriska sedikit di atas lea.

"Diem bitch"

"Apa maksud lo gar?" Lea menatap lekat wajah gara yang bahkan enggan menatap lea.

"APA MAKSUD LO NYIUM JALANG INI DI DEPAN GUE HMM??" bentak lea.

"CUKUP LEA!! siapa yang jalang? Huh? Dia?"

Lea diam saat mata tajam itu terlihat murka, menatap dengan sengit ke arahnya.

"Apa kabar sama elo? Kalo dia jalang lu apa? Ga usah so ngatur gue deh, lo juga ga ada bedanya sama cewe ini"

Deg..

Rasanya sakit, jika di bandingkan dengan di tusuk pedang ini lebih sakit rasanya. Lea masih diam tidak bisa berkata lagi tubuhnya seakan-akan membeku.

Gara menaruh telunjuk di depan wajah lea

"Lo Ga lebih dari sekedar cewe murahan yang..

Ucapan gara terhenti ketika setetes air mata jatuh di pipi lea.

" Apa? Gue murahan? Segampang itu lo ngomong?  Gue kecewa!! Sama lo" Mundur, mundur, mundur kemudian lea berbalik dan berlari cepat ke arah Sepedanya setelah itu lea menghilang di balik gerbang raksasa kampus resaster.

Gara bersandar di mobilnya,ia menunduk tubuhnya pun terasa sangat lemas, antara kecewa dan merasa bersalah gara sudah enggan mengetahuinya lagi, yang pasti hatinya tengah hancur sekarang.

Erisa pun kini ragu mau menenangkannya gara bagaimana, ia malah takut jadi bahan pelampiasan nantinya.

"Lo tega ya gar" Suara itu tiba tiba muncul di hadapan gara, itu fifi.

"Tau apa lo soal gue? Mending lo urusin tu sahabat penghianat lo itu, ga guna banget lo ngebacot di depan gue" Ucap gara dingin.

"Apa!? Penghianat? SIAPA YANG PENGHIANAT BEGO!!" Suara fifi mengeras sekarang karna emosinya sudah naik, ia bahkan sudah enggan memikirkan siapa gara, padahal kemungkinan nya ia bisa langsung di delet dari kampus.

"TEMEN LO ITU ANJING!!" Semarang emosi gara memuncak "dia ciuman sama si bangsat itu di saat gue ga ada APA ITU BUKAN PENGHIANAT NAMANYA!?" teriak gara di depan muka fifi.

Sementara si nenek lampir itu malah berniat pergi, dan saat hendak pergi fifi menoleh.

"DAN DIA!!" Langkah Eriska terhenti "Lo deketin dia saat lo tau lea gitu, lo mau beles lea iyah? Hahahah lo salah gara" Fifi tertawa hambar dan gara belum faham dengan ini.

"Maksud lo"

"DIA BANGSAT YANG SESUNGGUHNYA"

"EH JAGA UCAPAN LO ANJ.."

"DIA YANG JEBAK LEA GAR!!"

Ucapan gara terhenti,saat fifi memotong dengan nada tinggi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RESASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang