9. Romantic boy (spesial part)

22 7 2
                                    

Tidak!!
Bukan dari film india atau drama korea kata kata indah itu  dapat ku dengar....

Tapi dari pria yang duduk di sampingku.yah,dia adalah lelaki yang menjabat sebagai kekasih ku saat ini.

Aku bahkan tak percaya,dia yang kadang ketus,petakilan,gila orakan,bad boy gitu bisa berkata demikian romantisnya..

Langsung,,begitu jelas ku mendengar kata kata itu sampai air mata haru tak berijin mengalir deras di pipiku

Tak pernah ku bayangkan sebelumnya,,bagaimana ia bisa mengatakan itu
Tapi dari situ ku tau gara memang orang yang___
Ku cintai;*

-Alea_putri

"Kita mau ke mana gar?"tanya lea karna sudah setengah jam mereka berkendara dan tak kunjung sampai di tempat yang gara tuju,,entah kemana.

"Ngerayain hari jadian kita lah" Katanya dengan senyuman yang melebar,namun matanya masih terfokus ke depat karna dirinya tengah menyetir.

Tak lama mobil gara belok ke sebuah parkiran dan lea gak tau tempat apa ini.tunggu ini memang parkiran,tapiiii apa karna sudah sore yah makanya sepi banget.

"Jam berapa sekarang?" Tanya gara namun matanya hanya terfokus pada jalan.ia sedang memutar mutar stir untuk memberhentikan mobilnya di tepat yang tepat.

"Jam setengah enam"
Jawab lea setelah melirik jam di ponselnya. "Tumben mau jalan ama gue liat jam,,biasanya juga kaga inget waktu lo" Imbuhnya kemudian lea agak heran karna gara sedari tadi senyam senyum seperti membayangkan sesuatu.
Ini patut untuk di curigai,tapi otak polos lea tak sampai untuk berfikir yang engga engga ke gara karna ia percaya gara bukan lelaki seperti itu.

"Kita mau kemana sih gar sebenernya??" Pertanyaan yang sama di ajukan kembali karna ia belum puas dengan jawaban si gara tadi.

Kini mobil gara sudah berhenti ia pun membuka salt bet nya.

"Hmmhh kan gue udah bilang alea,,,kita mau ngerayaain hari jadian kita" Katanya.

"Ish,,yang lebih spesifik dong" Lea mulai jengah karna gara tak menjawab semua pertanyaan lea dengan benar.

"Ke pantai" Ucapnya singkat saja.dan itu sukses membuat lea terdiam.

Mereka pun turun,,perlu berjalan beberapa puluh meter dari tempat gara parkir mobil tadi.

Hingga mata lea membelalak melihat keindahan langit sore di ujung sana.

sunyi,yah itulah yang terjadi. Sebuah pantai yang sudah tak berpenghuni ketika sore hari pasirnya yang putih dan airnya yang biru lekat di tengah sana masih cukup jelas di lihat karna sang surya masih ada.


Lea

=========================

Pantai pasir putih yang terlihat menguning lantara sang surya mulai menghampirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pantai pasir putih yang terlihat menguning lantara sang surya mulai menghampirinya.
Sunset,adalah pemandangan yang tengah mereka lihat,, lea benar benar terpaku melihat keaggungan tuhan yang satu ini.

"Cantik yah?" Kata gara yang duduk di sampingnya. Tak ada orang selain mereka berdua yang ada di sini.

"Iyah" Jawaban lea tanpa memalingkan wajahnya dari mentari yang sudah setengah terlelap itu.

"Kaya kamu"kata gara kemudian.

Lea menatap gara ia melihat karunia tuhan yang lainya. Yahh pangeran yang tuhan berikan lelaki yang terlalu sempurna untuknya.lea menatapnya gara juga membalas serta tersenyum

Beberapa saat waktu hening mentari juga hampir menghilang sekarang tinggal cahaya berwarna kuning dan oren.

"Gara"

"Hmm" Gara bergumam tanganya memainkan pasir.

"Apa gue lebih cantik dari mantan lo?" Tanya lea.

"Engga" Jawabnya singkat tapi lea menerima kejujuran gara itu,baginya lebih baik jujur menyakitkan daripada bohong.

"Apa lo mau terus terusan hidup sama gue?" Tanyanya lagi.

"Engga" Hati lea sedikit agak ragu kali ini ia takut gara akan meninggalkanya saat lea sudah mencintainya.

"Kalo gue mati,,, lo bakalan nangis ga?" Ini adalah pertanyaan terakhirnya.

"Engga" Oke vixx gara hanya main main berpacaran denganya.

"Terus apa tujuan lo macarin gue gar?? Apa lo pikir perasaan gue cuman buat main main"
Mata lea memanas perkataanya sedikit bergetar karna ia menjatuhkan air matanya.

Lea menunduk,tapi gara menangkup wajah lea denga kedua tanganya "ko lo nangis hey,,tatap gue lea" Kata gara.

Sekarang mereka duduk berhadapan,gara menghapus air mata lea dengan jempolnya.

"Lo kenapa? Tiba tiba nanya gitu? Lo takut gue ninggalin elo hmm?...sekarang gue minta lo dengerin gue dan gue akan jawab semua pertanyaan lo tadi"

"Lo ga cantik,,bagi guee kata cantik itu terlalu sederhana untuk menggambarkan wajah yang selalu membuat otak gue gila karna tak bisa berhenti mikirin wajah yang udah kaya bidadari ini,lo itu menarik dan instimewa lo itu paling indah kalo di mata gue,,
Gue ga mau hidup sama lo tapi gue mau hidup untuk lo,,buat lo bahagia dan selalu tersenyum karna gue,,
Kalo lo mati?? Hahah jelas lea gue ga akan nangis_"gara agak terkekeh untuk pertanyaan lea yang terakhir.

"Lo ga akan nangis karna lo masih bisa cari pengganti gue kan??" Tebak lea asal.

"Kalo lo mati gue ga akan nangis tapi gue akan ikut mati sama lo" Jawaban itu,,lea tak pernah menyangka gara bisa mengatakan hal itu.

Mata lea kembali berair ia benar benar tak percaya garanya bisa seromantis ini.

Lea tersenyum lalu memeluk gara dengan erat seolah tak ingin melepaskan lelakinya untuk saat ini. Setelah lama berpelukan lea bahkan sampai tak sadar kalau cahaya di ufuk barat sudah hilang.terganti gelapnya malam.

Lea membenamkan kepalanya di dada bidang gara,yah itu adlah tempat ternyamanya saat ini.

Tak henti hentinya lea mengucap syukur di hatinya karna tuhan sudah memberinya kehagiaan yang tak ternilai seperti ini.

Gara menarik tubuh lea memberinya jarak agar gara bisa leluasa memandangi wajah yang ia puja puja itu.
Gara memegang kedua pipi lea dan menghapus sisa air matanya mana bisa ia melihat leanya seperti ini.Gara sendiri pun heran kenapa bisa se cinta ini pada lea? Entahlah hanya tuhan yang tau karna garapun jujur kurang mengerti dengan perasaan yang lelu bahagia saat bersama lea ini.




#bersambung

RESASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang