6. 🙃

26 11 5
                                    


Sejak pulang kuliah sampai sekarang di cafee pun lea masih kepikiran soal gara.lelaki jangkung ini sukses membuat lea kepikiran dirinya terus bahkan bekerja pun lea seperti tidak fokus.Mulai dari salah mengantar makanan kesasar waktu delivery dan sebagainya.

"Aarrrggghhh" Rancu lea dia jadi kesal dengan kerjaanya yang ga karuan dari tadi siang.

"Lea! Lo kenapa sih?" Tanya luna teman sekaligus bos nya di cafee.

"Gue gpp lun...gue boleh dispen ga,,gue agak kurang enak badan kayaknya lun" Ucap lea sambil melepas celemek khas karyawan cafee itu.

"Yakin gpp? Perlu gue anter ke dokter ga?" Kata luna cemas.
Jelas saja luna cemas karna tak biasanya saja lea uring uringan seperti ini.

"Ga usah lun gue cuman butuh istirahat aja" Katanya dengan lemas.setelah berpamitan dan berganti baju lalu lea pergi.

Akhirnya malam itu lea izin tidak bekerja karna mana bisa ia bekerja setengah hati mana pikiranya lagi kemana mana.

_______________________________

Di kampus:

Sudah beberapa hari ini gara menghindari lea dia bahkan tak menyapa lea ketika berpapasan.

Bruk...

Tak sengaja lea menabrak siska sampai buku buku di tangan lea terjatuh.yatuhan kenapa lea berjalan sambil melamun mana nabrak lagi aduh inimah.

"Eh lo kalo jalan pake mata dong!" Sentak siska yang di angguki kedua teman di sampingnya yang centil centil.

"Aelah jalan tuh pake kaki" Jawaban lea yang kelewat bener itu membuat siska berdecik kesal.

"Diem lu!! Ahaha sayang banget yah pelet lu buat gara kayaknya ga mempan lagi deh...buktinya sekarang gara jauhin lo,, IYA GA TEMEN TEMEN?" Teriaknya membuat semua orang mentertawakan lea dengan puas.
"Sekarang lo itu ga bisa apa apa tanpa gara...rasain lo" Ucapnya puas.

Lea sangat Geram dengan ejekan orang2 di sana bahakan beberapa orang berkumpul mengelilingi adu mulut antara lea dan siska yang notabenya juga orang terpandang di kampus.tangan lea sudah mengepal tapi dia menahanya karna tak ingin menambah masalah.

"Ahahahah rasain lo orang miskin kaya lo emang ga pantes buat gara" Timpal siska yang di iyakan semua orang di sana.

"Sory yah...gue emang orang miskin tapi gue ga pernah melet gara,,gue bukan cewe bodoh yang ngelakuin segalanya demi cowok...gue bukan lo sis,,gue masih punya harga diri kali,," Ucap lea berusaha relax

"Maksudlo gue ga punya harga diri hah?" Rupanya sindiran lea langsung masuk otak siska deh.

"Hm faham kan lo" Ucap lea lalu melipat tanganya di dada.

"Kurang ajar lo"

Bugh....

"Awww" Siska memukul kening lea menggunakan ujung buku tebal yang ia bawa sampai kening lea terasa pusing dan saat lea meraba keningnya itu ternyata berdarah.

"Rasain lo" Itulah kata terakhir yang siska ucapkan sebelum pergi.

"Setan lo" Maki lea menatap siska yang melenggang pergi menjauh.

Sambil menahan rasa sakitnya lea berjongkok untuk memunguti buku buku nya yang tadi terjatuh.

"Lo gpp kan?"suara berat itu seperti tak asing di telinganya.

"Gara?" Kata lea tak percaya gara yang kini ikut berjongkok mengusap keningnya yang berdarah"sshh awww sakit onta jangan di pegang"makinya karna gara memgang kening lea.

RESASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang