27. "love sun rise"

15 2 0
                                    


Sekitar jam empat subuh mereka baru selesai acara keluarga itu, namun lea dan gara tak langsung tidur mereka memilih untuk terus terjaga mennyambut sun rise yang akan datang dari sana. Timur

Gara dan lea duduk bersebelahan di tepi pantai, menatap laut yang masih gelap hanya saja kondisi pantai saat ini terang oleh lampu.

"Masih lama yah?" Tanya lea, lea sangat tak sabar menanti sunrise pertama yang akan ia lihat. Kalau sunset mungkin sudah biasa, tapi kalau mata hari terbit ia belum penah dan inilah yang membuat lea sangar antusias.

"Sekitar,,mm ga sampe dua jam lagi ko" Jawab gara santai.

gara menjatuhkan kepalanya di paha lea yang duduk berselonjor, sehingga ia bisa merasakan kenyamanan saat ini.

"Perut aku sakit le" Adu gasa sambil mengusap usap perutnya, kemudian lea mengernyit lalu menyikap kaos oblong warna hitam yang di pakai gara, mata lea terbelalak karna perut dengan sixpack yang menggoda itu malah terlihat memar dan memerah.

"Astaga ko bisa memar gini sih gar?" Gara melihat ekspresi terkejut lea dengan wajah datar, lea jadi merasa berslah.

"His ga inget apa? Pas di bandara kamu nonjok aku kuat banget terus kamu itung ga berapa kali kamu nyikut di bagian yang sama" Gara mulai manja padahal sakit yang di rasanya tidak terlalu sakit.

"Ya ampun maaf, gue mana tau bisa sampe gini hehhe maaaaaff yaahhh mau di kompres ga?" Lea terus mengelus perut gara berusaha mereda rasa sakit di perut gara.

"Ga usah, nanti aja aku masih enak di giniin" Lama lama gara memejamkan matanya, posisi ini memang sangat nyaman.

"Gara"

"Hmm" Gumam gara sambil terus memejamkan matanya karna merasa nyaman lantaran lea tak berhenti mengusap perut nya.

"Gara iihh jangan tidur! Cerita apa ke" Rengek lea sambil menepuk nepuk pipi gara yang ada di pangkuanya.

"Hehe sory sory, aku keenakan dari tadi nahan sakit terus pas di elusin perut nya ehh malah nyaman banget"

"Ih elo, udah jangan tidur ayo cerita dong" Titah lea.

"Soal apa?"

"Mmm apa yah? Terserah sih soal keluarpa, mantan, pacar atau__"

"Pacar aku kan kamu" Potong gara.

"Yaudah soal masa sma aja, gue penasaran masa sma lo gimana, Tapi jujur yah! Oh iya lo punya rahasia ga?" Beo lea.

"Waktu sma aku itu__ aku pinter sih sebenernya cuman males aja belajar jadi yaa gitu deh bad banget sih aku ngerasa" Kata gara sambil membayangkan masa sma nya yang penuh cerita

"Kalo cewe, mantan lo berapa? Ahh pasti banyak banget yah soalnya muka muka lo itu muka muka playboy gitu haha gimana berapa?" Tanya lea sambil menaik turunkan alisnya.

Gara hanya tetkekeh dan enggan membahas masa lalunya, gara lebih memilih memperhatikan detile wajah gadis yang juga memperhatikanya. Ini natural, hidung mancung kulit putih mata indah kecantikan alami seorang wanita yang bahkan tanpa polesan make up sedikitpun.

"Kamu cantik?" Gumam gara.

"Hmm?" Lea menoleh ke arah wajah yang berada di pahanya saat mendengar gumaman tidak jelas itu.

"Ga ada ulangan" Ucap gara malas.

"Yaudah" Mata gara terbelalak mendengar jawaban lea ia tak percaya, ya maksudnya.. Udah? Gitu aja? Biasanya cewe lain akan minta pengucapan yang lebih jelas, lea emang beda.

RESASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang