22. what happens??

11 3 0
                                    


Lea berjalan santai di rumah itu,niat awalnya adalah kamar gara tapi langkahnya terhenti saat melintasi kolam renang indoor dimana ada denis di sana duduk memeluk lutut di sisi kolam. Denis bertelanjang dada di sana membuat lea ingat tadi gara juga melakukan hal yang sama,apa maksudnya ini? Kompak? Kebiasaan? Ahh lea tau pasti ada sesuatu dari hal janggal ini.

Akhirnya lea memutuskan untuk menghampiri denis di sana.

"Hey ngapain bengong di pinggir kolam? Kesambet tau rasa loh" Kata lea sambil mendudukan dirinya di samping denis.

"Ka lea? Kaka ngapain di sini? Mau berenang?" Tanya denis.

"Engga,aku cuman mau liat kamu doang heheh kamu knp sih? Oh iya tadi aku liat gara duduk pinggir kolam gini sama kayak kamu ga pake baju lagih..kalian kenapa sih bisa kompakan gini?" Tanya lea panjang lebar.

Denis menunduk sejenak lalu kembali menatap lurus ke depan. "Ka gara gini juga?"

"He'em..kenapa sih?"

"Itu kebiasaan kita ka,, kalau kita lagi sedih kacau galau ataupun lagi banyak pikiran yaahhh ini, ini cara kita menenangkan diri" Sadar atau tidak lea agak tersenyum melihat calon adik ipar nya yang berbicara seperti orang dewasa padahal dia masih kelas 2 smp.

"Terus sekang kalian lagi kenapa? Berarti sekarang lagi ada masalah doong" Lea benar, mereka sedang ada somthing.

"Ka lea udah tau belum kalo mami udah balik lagi ke inggris?" Denis mulai ceritanya.

Lea mengangguk.

"Sejak kecil aku sama ka gara tuh sering di tinggal2 kayak gini, kemaren pas mami pergi aku sama ka gara udah coba larang, aku bilang kenapa mami ga netep aja di indo kalo bolak balik kan cape juga tapi mami bilangnya ga mau dia lebih suka bolak balik gini sambil nemenin papi, kadang aku mikir apa bagi mereka harta itu lebih penting dari aku sama ka gara? Kita tuh selalu di titipin ke pembantu sejak kecil" Denis menceritakan segala curhatan yang mengganjal di hatinya, sepertinya sosok seperti lea yang denis butuhkan sekarang.

"Den, kamu tau ga kalo mami ituu sayaaangg banget sama kalian"

"Buktinya?"

"Kamu pernah kekurangan jajan?" Denis menggeleng.

"Kamu pernah kelaperan?" Kembali denis menggeleng.

"Apa pernah kamu telat bayaran semerter kaya kak lea dulu? Terus ga punya ongkos ke sekolah??"

"Ya ga mungkin lah, kan ka lea tau keluarga resaster gimana?"

"Nah itu poinya den, mami papi itu kerja sampe rela ga pulang berbulan bulan karna apa? Buat apa? Kalo untuk biayaain hidup mereka doang mah yaudah mereka ga bakalan kelaparan ko meski ga kerja juga, tapi kalian? Mereka kerja untuk masa depan kamu sama gara dimana saat kalian dewasa kalian akan bahagia tanpa merasa kesulitan secara materi, ngerti?"

Denis mengangguk, lalu menyunggingkan senyum tipis nya yang ahhh andai saja lea seusianya pasti dia udah keplek keplek.

"Makasih ya ka" Denis merasa sangat berguna jika bercerita dengan orang seperti lea.

Lea mengangguk lalu mengusap kepala denis sekejap sampai sebuah deheman membuyarkan mereka

"Ekhem" Itu gara.

"Ka aku mau mandi dulu yah"
Alasan denis lalu pergi.

Gara berjalan santai mendekati lea,lea pun ikut berdiri di sisi kolam. "Sejak kapan kamu di situ?" Tanya lea.

"Sejak dalam kandungan juga aku udah tinggal di sini?" Ahh tuhan lea lupa kalau pacarnya kelewat pinter.

"Kamu denger semuanya?" Tanya lea lagi semoga kali ini pertanyaanya ga salah.

RESASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang