Perlahan ia membuka matanya, yang pertama lea lihat adalah warna putih. Tidak itu bukan atap rumah sakit karna semakin jelas ia membuka ternyata seorang pria dengan jas putih yang di tatapnya sekilas."Lea!!" Suara itu membuat lea menoleh ke lawan arah.di lihatnya seorang pria berwajah tampan yang sudah tak asing lagi baginya.
"Ka andri?" Lea agak heran karna ingatanya belum sepenuhnya pulih "ini di mana ka? Bukanya tadi aku di_"
Lea mengingat semuanya flas back on di otak lea.matanya masih ingin mengeluarkan air mata tapi buru buru ia menyeka nya."Kamu pingsan di jalan,tapi kenapa bisa sampe pingsan?" Tanya ka andri. Yah ka andri yang menemukan lea pingsan di tepi jalan,awalnya ia tak tau siapa yang pingsan tapi saat ia mendekat tetnyata lea yang tergeletak di jalan dan tentu saja lea langsung di bawanya ke rumah sakit.
"Aku di mana ka?" Tak ingin menjelaskan hal itu lea pun mengalihkan pembicaraan.
"Kamu di rumah sakit,kenalin ini dokter hendra dia om aku" Katanya.ia menunjuk lelaki ber jas putih yang tadi sempat ia lihat.
"Hay dok.Saya lea dok" Ucap lea memperkenalkan dirinya.
"Saya hendra,lea apa kaki kamu sedang cedera?" Tanya dokter hendra. Kaki lea sempat lecet,entah karna dirinya tidak pernah memakai hils di tambah kaki lea baru saja mendingan dari cederanya.
"Iya dok kemarin kaki saya terkilir terus tadi saya paksakan lari karna saya takut dok" Lea sedikit meringis karna kakinya terasa lebih sakit dari yang kemaren.
"Kamu takut apa?" Tanya andri,ia agak heran karna biasanya lea tak takut dengan apapun,andri adalah seniornya di jurusan kedokteran maka sedikit banyak andri tau tentang lea.Lea bahkan adalah orang yang paling berrani jika belajar membedah seperti misalnya membedah hewan.
"Saya takuutt,,udang dok di pesta itu ada udang saya takut akhirnya saya lari" Lirihnya ahh rasanya bukan sekedar itu saja yang membuat lea takut.tapi memang benar sih kenyataanya lea memiliki fobia terhadap hewan itu entah bagaimana ceritanya.
"Kamu fobia udang?? Pantas saja kamu sampai pingsan seperti ini,,,yaudah kaki kamu sudah saya gips untuk beberapa hari ke depan kamu belum bisa berjalan normal takutnya tulang kamu malah bergeser itu akan lebih bahaya kalau bisa kamu dispen dulu kuliahnya pokonya kamu harus istitahat total selama beberapa hari ke depan" Ujarnya.
Lea tak begitu menanggapi ucapan dokter hendra karna ia merasa lukanya itu tak seberapa,di banding sakit hatinya bagaimana bisa gara memarahinya gara membentak nya memaki maki di saat lea ketakutan,takut pada laki laki itu dan takut pula pada fobianya ia juga tak habis fikir saat melihat gara hanya diam saja di peluk oleh wanita sexi, apa gara sengaja ingin menyakiti lea.
"Yasudah saya keluar dulu yah masih banyak pasien yang harus saya tangani" Pamin dokter hendra lalu pergi.
"Yaudah makasih ya om" Kata andri lalu andir berdiri agak dekat dengan ranjang lea.
"Lea aku hubungin gara yah?" Pintanya meminta ijin untuk menghubungi gara karna tempo hari pas di mall itu ia jadi tau kalau lea pacarnya gara.
"Jangan ka!!" Larangnya.
"Kenapa? Dia kan pacar kamu dia berhak dong tau keadaan pacarnya" Tutur andri dengan lembut dan jadi sedikit heran pula.
"Ah pokonya jangan,,dia cuman bakalan bikin aku tambah sakit" Kata lea sekenanya.
"Maksudnya?? Kamu lagi marahan yah sama gara?" Tanya ka andri.
"Engga,,dia itu calon mantan aku" Sarkas lea,ya lea seperti nya sudah berniat untuk memutuskan gara,ia janji pada dirinya sendiri untuk tidak dengan mudanya menelan mentah mentah perkataan manis seorang lelaki.
"Mmm ka andri bisa anter aku pulang ga?" Tanya lea. Lea sempat melirik jam ia melihat sudah hampir jam sepuluh."Apa tidak sebaiknya kamu di rawat inap sampai besok?" Tanya andri, yang di balas gelengan kepala lea.
"Tapi_"
"Pliss ka lea mau pulang" Lirihnya,tidak ini bukan lea,bukan mana lea the strong girl yang sukar menitihkan air mata...tapi apa sekarang gara sudah merubah lea menjadi wanita lemah dan cengeng.
____________di rumah lea
"Makasih ya ka,,udah nganterin lea" Ucap lea saat dirinya sudah ada di teras rumahnya.
"Eh mau mampir dulu ga?" Imbuhnya."Iyah sama sama lea,ah ga usah ga enak ini kan udah malem salam aja buat ibu kamu" Setelah itu ka andri pergi.
Lea pun serbalik untuk masuk ke rumahnya ia membawa kunci serep karna tau akan pulang larut,tapi sebelum pintu terbuka sebuah mobil Mercedes Benz warna hitam berhenti di depan rumah lea dan keluarlah sesosok lelaki yang lea benci saat ini sekaligus lea cintai saat itu pula.
Gara berlari ke arahnya dan langsung memegang pundak lea "lea sayang kamu gpp kan? Aku cari cari kamu kemana mana tapi kamu__" Gara menunduk dan melihat kaki lea terbalut perban dan gips.
"Lea kaki kamu?? Astaga sayang maafin aku yah,,lea aku bener bener ga ada niat buat bentak bentak kamu aku bener bener minta maaf lea...lea tadi tuh aku kebawa emosi" Tutur gara tapi sama sekali lea sudah tak mengharapkan itu sekarang."Maaf?? Oke gue maafin gar.. Gue iklasin lo bentak bentak gue gue ikhlas...tapi apa harus lo diem aja di peluk peluk cewe lain,,biar apa gar?? Biar gue sakit hati hm?? Iya?? Sejak awal lo emang benci sama gue dan ga mungkin banget kan lo suka ke gue.....owww atau lo cuman mau balas dendam ke gue dengan bikin gue jatuh cinta terus nyakitin gue"sarkas lea dengan nada yang naik turun di permainkanya dengan intens dan juga tatapan mematikanya.
"Hahahah...kalo gitu selamat gara lo menang,lo udah bikin gue sakit hati puas lo?? PUAS HUH?? oke sekarang udah cukup deramanya gue mau tidur mau menjernihkan otak gue yang udah gila ini gara gara lo...kita___pu-tus"
Tampaknya setan di otak lea lebih merajainya kali ini,hingga dengan entengnya ia memutuskan dengan orang yang baru saja di cintainya,tapi biarlah lea hanya tak ingin memperdalam lukanya. Ia sudah cukup trauma untuk hubungannya yang baru berjalan beberapa minggu ini.
Bagaikan sambaran petir di malam hari gara menggeleng tak setuju dengan penuturan lea,lea menyeret kakinya masuk dan langsung mengunci pintu rumahnya dari dalam.
"lea...lea...leaa leaaaa gue gue ga mau putus lea... dengerin dulu penjelasan gue lea ga semua yang lo bilang itu bener leaa....leaaa gue beneran cinta sama lo LEAAAAAA" Tak peduli dengan mungkin akan ada tetangga yang mendengar gara terus terusan menggedor rumah lea dan berteriak teriak.
Dor..dor...dorrrrr...."leaa"
"Gue sayang sama lo...gue ga mau putus leaaaa!!" Teriakkan gara makin kencang sampai sampai...
"Woyyy kalo namu ke rumah orang tuh liat waktu" Hardik tetangga rumah sebelah lea.
"Iya ganggu orang tidur aja" Tambah yang lainya.
Setelah di maki maki tetangga lea gara pun melajukan mobilnya pulang,dengan hati yang hampa tentunya.
Sementara di sisi lain lea terduduk di balik pintu itu ia menangis tanpa suara dengan hati yang terasa sangat perih sekali....
"Hiks...gue benci lo gara!! Gue benci gue benci kenapa gue harus mencintai elo...haaaa hiks...gue kecewa sama lo... Garaaaaa gue gue kecewa... Haaaaaa hiiiks kenapa lo tega sama gue gar...padahal gue udah sayang gue udah cinta sama lo gaaarrr...hiikss" Lea menangis cukup lama di depan pintu,ia menunduk sejenak melupakan kakinya yang masih sangat sakit tapi tetap hatinyalah yanh sekarang lebih hancur...
Ini bukan lea,bukan.Bukan lea the strong girl yang kuat menghadapi masalah. Lea sekarang rapuh hatinya begitu terluka saat ini.
#bersambung
Huaaa😢😭😭😭gue kesel ih,, kenapa bisa ke gini?? Gue ga rela bang😓
Yaudah sini bang gara buat author aja lah(senyum setan) author jones nih....
Okelah sekian dulu see you next time and pay pay....
Love you😘buat yang vote🖤plus coment.
Muaaaccchh❤
KAMU SEDANG MEMBACA
RESASTER
Romantizmsaat kau sudah menjadi mangsa gara andika resaster maka kemungkinan nya hanya dua; satu kau akan menjadi manusia paling menderita di dunia. dua kau akan menjadi manusia paling beruntung di dunia. "Berjumpa dengan mu adalah yang mengubah segalany...