Suasana bandara yang terlihat sama saja ditiap pergi maupun kembali. Toh, dia masih melalui pintu yang sama dilewatinya bersama banyak orang yang tentu saja tak dikenalnya. Dia bisa melihat jika ada banyak orang yang dengan ponsel maupun kertas bertulis nama-nama terlihat sedang menunggu dengan setia, sebagian orang lain ada yang sibuk menghubungi seseorang sambil memandang tempat keluar dengan raut penuh harap dan sisanya terlihat girang menyambut seseorang yang sudah lama dinanti-nantikan.
Melihat pemandangan terakhir itu ternyata membuat perasaannya sedikit iri. Mungkin seharusnya dia bilang saja pada orang itu agar menjemputnya atau bisa minta pada orang itu agar menyambutnya di apartemen. Atau obsi terakhir, lakukan panggilan video begitu dia tiba di bandara. Tapi, semua yang bisa saja dilakukan itu tak terjadi satu pun.
Eun Hyuk menghela napas kemudian menyembunyikan sebagian wajahnya pada masker. Lagi pula, tak ada yang harus melihat wajahnya, tak ada yang harus mencarinya. Lebih baik dia menutupi raut kecewa dan perasaan setengah iri yang terlihat jelas pada wajahnya.
Sambil menarik barang bawaan, Eun Hyuk duduk sebentar. Agaknya da harus mencoba menghubungi orang itu. Mungkin berbasa-basi tentang buah tangan yang diinginkan atau bertanya tentang sedang apa orang itu sekarang. Atau apa pun itu yang membuat Eun Hyuk bisa mendengar suara orang itu.Tapi, bukankah lebih baik Eun Hyuk segera pulang daripada mengulur banyak waktu seperti saat ini?
Oh, ya, memang kadang orang yang sedang merindu melakukan hal konyol tanpa disadari. Jadi inilah efek rindu yang terlihat pada Eun Hyuk!
Sambil memandang nama kontak orang itu, Eun Hyuk menimbang-nimbang tentang apakah dia harus mengirim pesan atau menghubunginya via telepon. Jika benar mengirimnya pesan, lantas kalimat apa yang harus dikirimnya. Atau haruskah sekalian melakukan panggilan video untuk meredakan sedikit rasa rindunya yang berlebihan.
Oh!
Eun Hyuk tampak fokus pada ponselnya, tidak memperhatikan keberadaan seseorang di dekatnya yang menahan suara tawa. Jika, ini pada keadaan normal, mungkin Eun Hyuk akan langsung tersadar. Tapi, agaknya rasa rindu sedikit menumpulkan radarnya. Karena orang itu perlahan mendekat, Eun Hyuk masih terlarut memandang ponse sampai sekotak susu strawberry dingin ditekan pada sebelah wajahnya yang tertutup masker membuat kaget.
Eun Hyuk membawa wajahnya berhadapan langsung pada si pelaku. Ketika akhirnya mata mereka bertemu tatap, orang itu memandang dengan sorot jenaka. Seulas senyum geli muncul di masing-masing wajah, Eun Hyuk sudah menurunkan masker untuk memperlihatkan senyum gusinya.
"Seseorang terlihat agak murung tampaknya?"
Eun Hyuk tersenyum miring, sedikit malu pada rasa iri yang terbesit dibenaknya beberapa menit yang lalu. Jika pada kenyataannya orang itu, Dong Hae, sudah hadir di hadapannya. Tampaknya memang tak perlu lagi untuk diingatkan tentang kapan jadwal pulang, Dong Hae terlihat memiliki ingatan yang kuat.
Sekarang mata Eun Hyuk tertuju pada sekotak susu strawberry. Eun Hyuk mengerling pada Dong Hae yang masih memandangnya, "Kau cuma beli satu untukku?"
Dong Hae menaikan sebelah alinya, melihat apa yang dibawanya tidak bermasalah, "Bilang terima kasih, Hyuk Jae. Bukankah kau harusnya begitu?" balasnya dengan menyebut nama asli lelaki di depannya.
Eun Hyuk tertawa, resonansi suaranya menular pada Dong Hae. Setelah meraih susu kotak strawberry sambil berdiri, tanpa terduga Dong Hae menghambur memeluk Eun Hyuk cukup erat. Beruntung Eun Hyuk punya refleks yang bagus. Sehingga mereka tidak sampai jatuh dan menimbulkan tontonan baru banyak orang. Mereka agak lama berada di posisi seperti itu, Eun Hyuk memberikan tepukan pelan pada punggung Dong Hae. Agaknya bukan hanya Eun Hyuk saja yang merindu, lelaki yang mendekapnya pun begitu.
"Aku merindukanmu."
Pengakuan Dong Hae tak pelak menimbulkan senyum lain di wajah Eun Hyuk, ada suara tawa yang muncul disana. Ketika Dong Hae memutuskan untuk membuat jarak agar bisa memandang Eun Hyuk. Lelaki itu nyatanya tersenyum jahil, "Aku tidak dengar kau bilang apa tadi?"
"Hm, benarkah?" balasan yang diberikan pun bermain-main, Eun Hyuk tertawa menanggapinya.
Lama tidak bertemu agaknya membuat Dong Hae jadi ikut sedikit jahil. Kemudian, sedikit meluapkan rasa rindunya yang tak terkontrol dan sedikit memanfaatkan Dong Hae yang masih mendekap leher itu. Eun Hyuk menghapus sedikit jarak wajah diantaranya, sehingga ujung hidung mereka hampir bersentuhan. Dong Hae menanggapi itu dengan senyumnya. Tidak menghindar karena malu atau menghancurkan suasana yang mendadak sedikit lebih manis seperti biasanya di depan umum.
"Kau tidak ingin mengulang perkataanmu lagi, hm?" tanyanya yang terdengar penuh harap, Dong Hae sedikit memiringkan kepalanyajelas masih bersikap jahil bersikap seakan-akan sedang memutuskan sesuatu, lalu kemudian tertawa pelan mengetahui Eun Hyuk yang tak sabar.
"Baiklah." ada jeda di kalimat Dong Hae dan mereka ternyata sedang saling tatap dengan senyum geli, “Aku merindukanmu, Hyukkie!”
Akhirnya, mereka sama-sama tersenyum sambil memandang satu sama lain.[]
♡♡♡♡♡♡
( ´ ▽ ' )ノ
Huft, mari kita perkenalan dulu, oke?
Jadi, kamu bisa panggil aku Rien atau Hara karena aku Rien Hara yang juga nulis KyuHae Brothership dan... umm, tampaknya Hara mulai tak bisa menahan diri atas segala macam rasa (?)
Sehingga di kemudian hari, di hari ini maksudnya.. Hara memutuskan untuk.. Menayangkan fanfict yang.. Hm, berkat kegemasan Hara pada sebuah fanart.. Maka lahirlah sebuah fanfiction😅
Mungkin dulu sekali kamu pernah kenal salah satu akun ffn bernama Hae Fishy dan kenal author name Aoi Hara yang aktif bikin FF EunHae... Nah, itu adalah Rien Hara, lho😅😂
Udah cukup lama setelah akhirnya menghapus FF EunHae, KyuHae, SiHae bahkan YeHae di sana dan kemudian banting stir jadi author brothership...
Maka disini.. pada tahun yg akan berakhir... Akhirnya... Putusin balik lagi ke genre yg dulu sempat digelutin (?)😅😂
Mungkin buat FF pertama setelah sekian lama hiatus dari genre ini masih keliatan kaku. Hara ga masalah dapet dampratan pedes dari pembaca (kepedean mulai deh😅) karena Hara amat menyenangi masukan pedes level maks😂😅
Toh buat kebaikan Hara juga~
Jadi, ya, dari pada banyak speech² ga jelas kaya gini.. Mending Hara sudahi dan Hara akan menanti VotMen (vote&coment) kalian semua (●´∀`●)
Btw, makasih banyak lho uda nyasar dan baca apalagi sampe kamu ngevote dan simpen FF ini di perpustakaanmu (´∀`)♡
Hehehehe ~ sampai bertemu... Hmm, jika Hara dapet pencerahan yg bikin gemes sama ㅇ&ㄷ 😅😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch The Moment
Fanfiction(Tidak) Menjamin tiap baca chapter dalam cerita ini kamu hanya akan menemukan sesuatu yang bikin urat-urat wajahmu rileks-by authornya agak galau. Karena ditulis tanpa embel-embel tangis atau sakit hati dan pikiran tentang kekalutan kenyataan hidup...