“Aku agak penasaran padamu. Kenapa kau melakukan siaran langsung secara acak begitu?”
“Apa itu tidak bagus, hyung?”
Hyukjae menangkap keraguan yang terlalu jelas pada netra cokelat di depannya. Hanya dengan melihatnya saja sudah melemahkan. Jadi untuk mengusir keraguan itu, Hyukjae memberikannya senyum gusi yang menenangkan hati sambil berkata, “Bukan tidak bagus. Hanya saja itu sangat random bagiku. Aku melihatmu siaran pagi-pagi buta, judul yang tak pernah sejalan dengan apa yang kau bicarakan atau slide foto random bersama dengan member lain. Setelah kupikirkan siaran punyamu tidak sama dengan member lain, apa penggemarmu tidak pernah protes?”
Perkataan itu mengudara terlalu lancar di antara suasana yang hangat. Hyukjae dapat melihat kerutan dahi di antara suapan es krim yang sepertinya tak mau berhenti. Sambil menunggu yang lain bersuara, Hyukjae mengagumi betapa menyenangkannya melihat ekspresi orang di depannya. Bagi Hyukjae yang telah berkencan dengan Donghae ini adalah pengalaman paling menyenangkan sekaligus penuh kejutan. Donghae seolah penyihir kecil yang kebetulan memantrainya untuk jatuh cinta lagi dan lagi.
Omong-omong, tur keliling dunia mereka sedang diberhentikan untuk sementara waktu karena wabah yang sedang menyerang. Mereka sempat tak bertemu dalam beberapa minggu mengingat tingginya korban jiwa. Karena terbiasa berhubungan jarak jauh, tidak sulit menyiasati keadaan untuk tetap saling mengabari via pesan, telepon dan videocall. Namun, beberapa minggu ke belakangan, keadaan cukup baik untuk keluar apartemen, bertemu teman sambil tetap memperhatikan kebersihan tangan dan penggunaan masker.
“Selama yang kuketahui mereka menyukainya dan tak mempermasalahkan ini.” Donghae mengatakan itu sungguh-sungguh dengan wajah nostalgia. “Aku suka membagikan banyak hal dengan penggemar walau itu agak acak. Apalagi di saat-saat seperti ini, kurasa itu tidak buruk karena aku berharap bisa mengobati kerinduan mereka, hyung.”
Hyukjae memperhatikan pendapat terakhir dan memeriksa bagaimana wajah Donghae yang cerah seketika berubah murung penuh kerinduan. Sama seperti Donghae, Hyukjae juga tidak begitu menyukai situasi penghentian tur dan berharap semua segera usai. Hyukjae merindukan kesibukan di belakang panggung bersama staf, merancang ide-ide yang cemerlang dan bertemu orang baru dalam pengerjaan pertunjukan. Meskipun yang paling dirindukannya adalah melihat Donghae bisa bersinar di atas panggung yang diciptakannya.
Ada semacam kebanggaan ketika Donghae dan member lain menikmati panggung itu, tetapi Hyukjae tak bisa melepaskan diri dari Donghae untuk melihatnya menjelajah tiap bagian dan bertanya-tanya akan bagaimana jadinya. Donghae tertarik karena itu bagian pertunjukan, sama seperti Hyukjae yang menyukai penggarapan tata panggung dan mengawasinya dari kejauhan.
“Tapi, kenapa hyung tiba-tiba bertanya tentang siaranku?”
“Hanya penasaran karena kulihat Shindong hyung sangat serius membuat banyak konten, sama seperti Ryeowook yang beberapa kali berkunjung untuk belajar mengedit videonya. Tapi, kau hanya membiarkan itu sebagai siaran biasa dan bahkan tidak seperti milik Leeteuk hyung walau siaran kalian hampir mirip.”
Donghae menatap Hyukjae dengan tidak yakin untu mulai dari mana karena untuk memahami diri sendiri saja sudah sulit. Jadi, Donghae mengangkat bahunya dan tersenyum dengan lucu sambil berucap, “Pada kasusku, aku hanya ingin tetap berhubungan dengan penggemar karena aku jarang tampil di televisi. Kupikir itu juga alasan yang sama seperti yang digunakan member yang lain, tapi hyung perlu punya satu akun untuk tahu sensasinya.”
Hyukjae tersenyum dengan maksud menolak secara halus tentang ide yang dimiliki Donghae. Meskipun kepalanya dapat memproyeksikan diri tentang punya satu akun siaran dimana Hyukjae melakukan sesuatu seperti Donghae atau Shindong dan itu kelihatan sangat canggung. Bukan dalam artian rasa tidak percaya diri, hanya saja untuk terus berbicara dan melakukan keahlian variety show itu bukanlah keahlian Hyukjae. Satu-satunya yang paling mungkin yang bisa dilakukannya selain menggarap pertunjukan adalah menari. Alasannya karena menari adalah salah satu daya tarik Hyukjae yang disukai Donghae. Hanya dengan memikirkan Donghae menjadi satu-satunya penonton sudah membuatnya bersemangat, tetapi Hyukjae menyimpan pikiran itu sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch The Moment
Fanfic(Tidak) Menjamin tiap baca chapter dalam cerita ini kamu hanya akan menemukan sesuatu yang bikin urat-urat wajahmu rileks-by authornya agak galau. Karena ditulis tanpa embel-embel tangis atau sakit hati dan pikiran tentang kekalutan kenyataan hidup...