Missing You: Side Effect

611 69 32
                                    

Hyukjae yakin hampir tidak mengenal sikap hyper milik Donghae hari ini. Memang bukan sesuatu yang buruk ketika melihat yang lebih muda terlalu banyak tertawa, bentuk senyumnya yang cerah terlalu menyilaukan mata, perilaku yang kelewat antusias dan telah melakukan banyak kontak fisik, sehingga Hyukjae kewalahan untuk memberi tanggapan. Hyukjae yakin itu yang terbaik melihat seberapa besar rindu yang dimiliki Donghae, sehingga melakukan banyak hal untuk tetap menempel padanya.

Bagaimana tidak demikian?

Sebelum semua ini terjadi, Hyukjae telah membicarakan keinginannya untuk berlibur bersama keluarga kepada Donghae. Walau yang lebih muda sempat sedih akan ditinggal pergi dalam waktu yang cukup lama, Donghae telah memiliki sikap terbaik untuk membiarkan Hyukjae beristirahat sambil menikmati waktu bersama keluarganya. Donghae tidak menyadari jika keputusan itu membuat Hyukjae senang sekaligus tidak rela membiarkan yang termuda kesepian.

Hyukjae tahu jika Donghae kesepian?

Oh, bagaimana Hyukjae tidak tahu jika yang lain bersikap seperti anjing kecil yang merindukan pemiliknya?

Hyukjae selalu menghubungi dan mengirim pesan kepada Donghae, biasanya untuk menanyakan kabar atau mengingatkan hal-hal kecil, seperti pergi makan tepat waktu atau jangan melupakan muffler di tengah cuaca dingin. Karena Hyukjae tak ingin mendapat kabar yang lain sakit di saat mereka tidak bersama, jika itu terjadi maka Hyukjae tak akan bisa merawat dan menemani Donghae. Hyukjae juga tak melewatkan kegiatan live acak milik Donghae. Hyukjae merasa gemas melihat yang lebih muda melakukan aegyo tanpa sadar di depan kamera dan mengungkapkan kerinduan pada Hyukje lewat beberapa hal yang tidak diketahui banyak orang, seperti film favorit Donghae yang ternyata adalah film favorit Hyukjae, Donghae yang menggunakan muffler pemberiannya dan ungkapan kehilangan yang Donghae utarakan di tengah-tengah siaran yang terasa sangat dingin.

“Apa kau bisa melepaskanku, Hae-ya?”

Hyukjae mendapat penolakan dari arah pergerakan kepala Donghae, anak itu membiarkan posisi mereka di sofa. Hyukjae tak menyangka efek samping dari merindukan seseorang akan semenarik ini pada Donghae. Mereka baru bertemu di apartemen, Donghae secara mengejutkan muncul di sana dan menghadiahi lelaki yang lebih tua dengan pelukan yang erat. Bahkan tanpa melepas dekapan, Hyukjae menyeret yang lebih muda sampai ke ruang tengah dan terjatuh di atas sofa. Donghae masih tak ingin lepas, masih menempel padanya.

“Aku khawatir jika aku melepasmu, kau akan pergi lagi,” Donghae mengaku.

Hyukjae tertawa mendengarnya. “Aku tak akan pergi lagi, aku janji. Bisa kau lepas agar aku dapat melihatmu, hm?”

Donghae mengangkat kepala membuat matanya bersinggungan dengan iris kelam milik Hyukjae. Keduanya saling menatap dengan senyum yang muncul di masing-masing wajah. Hyukjae tak bisa melewatkan waktu tanpa mengelus rambut Donghae dan pipinya, dia juga merindukan wajah dan pemiliknya. Donghae tak bisa menyembunyikan tawa ketika yang lain terlalu banyak menyentuh, ada rona merah yang tertinggal dan kerlipan mata yang sangat dirindukan.

Hyukjae menyerah pada apa yang dilihatnya, jemari yang banyak menyentuh  bagian wajah Donghae berhenti di belakang leher. Mata cokelat itu terlalu menghanyutkan, Hyukjae tersenyum tipis ketika menghapus jarak di antara wajah mereka. “Boleh aku menciummu?”

Iris kecokelatan milik Donghae bergetar, kepalanya bergerak menolak dan ada senyum samar yang muncul untuk Hyukjae. Kemudian, dia perlahan menurunkan jemari Hyukjae untuk bergantian memberi sentuhan pada lelaki yang lebih tua. “Aku yang akan menciummu!” kata Donghae pelan sambil meninggalkan banyak kecupan pada bagian wajah Hyukjae.

Hyukjae meleleh mendapat sikap manis yang dimiliki Donghae dan membiarkan yang lebih muda menyentuh dibanyak tempat. Kecupan itu terjadi berkali-kali dengan sangat ceroboh, seperti; kening, pipi, kelopak mata, di sudut bibir, dan dagu. Hyukjae tidak tahu berapa lama sampai Donghae memutuskan untuk mengecup bibir tebalnya berulang kali. Merasa Donghae tidak berkeinginan pindah atau menghentikan kegiatan, Hyukjae menahan wajah Donghae untuk menyicipi bibir tipis itu lebih intens.[]

Heeeiiiyyyoooooo~~~!!!! O(≧∇≦)O

Sesuai janji ya? Jangan lupa tekan vote dan tinggalin komennya, yeoreobun~ (pake nada abang2 ojol😂)

Satnight ini Hara udah up yg rangkuman temu-kangen mereka nih! Emang agak telat karena rencana up di jam 7, tapi Hara ngerjain hal lain dulu baru deh bisa up, hehehe~~

Dan, Hara baru sadar kalo chapter temu-kangen ini pendek bener, ya? (・∀・)

Umm, tapi semoga tidak mengecewakan~ semoga kalian masih gemes sama mereka, hihihi~!!!

Dan sekali lagi...

"Karena sesuai janji. Jangan lupa tekan vote dan tinggalin komennya, yeoreobun!" (pake nada abang2 ojol😂)

Dan ketemu di chapter atau fanfict yg akan datang, yeoreobun~ ( ˘ ³˘)❤

Catch The MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang