I Like You No Matter What

1K 99 13
                                    

Eun Hyuk memeriksa tampilannya di cermin. Memastikan tidak ada yang salah dengan wajahnya begitu pula dengan rambutnya. Ketika dirasa tak ada yang mengganjal, Eun Hyuk meninggalkan toilet dan kembali bergabung di meja. Bersama teman-teman yang lain, menikmati makanan dan sambil minum-minum.

Ini hanya perayaan kecil. Hanya istirahat setelah mereka selesai latihan.

Eun Hyuk menerima uluran minuman seorang teman, kembali larut dalam cerita dan baru menyadari jika orang yang duduk di depannya tidak ada di tempat. Eun Hyuk memandang temannya, bertanya tentang keberadaan orang yang dicarinya.

“Kupikir dia sudah lama keluar. Mungkin saat kau ke toilet, Eun Hyuk-ah.”

Eun Hyuk mengangkat sebelah alisnya, Dong Hae keluar sudah begitu lama sejak kepergiaannya ke toilet. Tanpa membawa mantel dan syal padahal di luar udara dingin. Eun Hyuk tanpa bicara memutuskan undur diri dari kumpulan teman-temannya, menyusul Dong Hae yang sedang duduk di salah satu bangku yang tersedia di luar ruangan.

“Kau tak kedinginan di sini?”

Dong Hae mendongak mengikuti pergerakan Eun Hyuk yang ambil tempat di samping, lelaki itu juga menggenggam tangan Dong Hae. Awalnya Dong Hae kaget, tapi kalimat protesnya tak mampu keluar saat tangan Eun Hyuk menyimpan tangannya di dalam saku jaket dan lelaki berkelopak satu itu berkomentar, “Oh, kau kedinginan. Kenapa berdiam di sini, huh?”

Dong Hae membiarkan sebelah tangannya digenggam, dia memandangnya agak lama sebelum tersenyum lebar. Jelas Dong Hae kedinginan berada di luar, berlama-lama pula, tapi kehadiran Eun Hyuk membuat suasana hangat. Dong Hae sadar yang disimpan hanya sebelah tangan, tetapi rasa hangat itu mampu membungkus dirinya beserta hatinya.

“Kau mau pulang? Sudah lelah, Dong Hae-ya?”

Dong Hae menggeleng pelan kemudian menarik tangannya yang disimpan Eun Hyuk. Lama-lama bukan hanya terasa hangat, tapi terasa panas di bagian pipinya. Eun Hyuk melihat rona merah muncul di kedua pipi Dong Hae hanya tersenyum kecil.

“Kukira kau masih mau di sini, masih ingin berkumpul dengan teman yang lain, Eun Hyuk-ah?”

“Tapi, tidak tanpamu, Dong Hae-ya.”

Dong Hae tertawa di sampingnya, Eun Hyuk tidak sedang melempar lelucon. Eun Hyuk sangat jelas sedang godaan dan untuk menutup rasa malu, Dong Hae mentertawakannya. Dong Hae tak mampu membalas selain tertawa. Kemudian keheningan menyapa seusai suara tawa itu pelan-pelan lenyap. Dong Hae mengalihkan pandang, hanya memastikan jika Eun Hyuk tak terlalu mencari tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya.

Eun Hyuk memang merasa ada yang sedang disembunyikan Dong Hae dan apa yang sedang mengganggunya tanpa harus melihat wajahnya. Dong Hae tiba-tiba menyendiri di keramaian itu adalah suatu hal yang agak ganjil, jelas Eun Hyuk bertanya-tanya dan harus sabar menunggu. Dong Hae akan bercerita padanya, tidak sekarang, tapi nanti di saat dia mulai merasa butuh untuk bicara.

Dong Hae merasa jika Eun Hyuk sedang menunggunya, berlama-lama mendiamkan lelaki itu hanya akan membuat apa yang ditutupinya ketahuan. Jadi dia menghela napas panjang, “Aku sedang mencari udara segar saja di sini.”

“Bohong.”

Dong Hae merengut, “Kenapa kau bersikap seolah-olah tahu aku sedang berbohong atau tidak?”

Eun Hyuk menampilkan senyum gusinya, “Kau tidak bisa berbohong itulah yang membuatku yakin.”

“Aku… aku tidak sedang berbohong. Sungguh.” balas Dong Hae, suaranya memelan di ujung kalimat, Eun Hyuk mendekati dirinya dan menunduk sedikit untuk melihat wajahnya. “Kau lelah? Kau mau pulang saja, hm?”

Catch The MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang