Uniform

935 93 19
                                        

Semenjak Hee Chul muncul dengan anak baru yang pemalu dan bersembunyi di balik punggung itu, Eun Hyuk tak bisa mengalihkan perhatiannya. Seakan matanya terpaku pada sosok berkuncir dua tersebut. Tak ayal senyum konyol muncul pada wajah Eun Hyuk membuat seisi ruangan memberinya pandangan geli. Bahkan Hee Chul harus menegur Eun Hyuk untuk berhenti menakuti anak baru.

Mereka berkumpul di satu ruangan dimana akan diadakan latihan untuk sebuah pertunjukan. Eun Hyuk terpilih sebagai pengarah acara. Demi memperpanjang waktu latihan, audisi tidak dilaksanakan. Eun Hyuk mempercayakan kepada Hee Chul untuk mencari para pemain.

Anak baru yang dibawa Hee Chul adalah satu contoh kecil. Walau Ryeo Wook mengusulkan satu nama teman sekelasnya, Hee Chul menolak usulan itu. Alasan yang diberikan Hee Chul pun terkesan bercanda.

"Aku tidak mengenal orang yang kau usulkan, Ryeo Wook-ah. Tapi, kau pasti mengenal siapa orang yang akan aku bawa hari ini."

Namun, perkataan Hee Chul terdengar tak main-main ketika Ryeo Wook mengenal anak baru itu. Tapi, bukan hanya Ryeo Wook karena hampir seisi kelas mengenalnya. Eun Hyuk memiringkan kepala, mengingat wajah baru itu. Eun Hyuk merasa familiar, tapi tak menemukan petunjuk pada kepalanya. Seolah-olah itu adalah pertemuan pertama Eun Hyuk untuk melihatnya.

Hampir seisi ruangan berkumpul di dekat anak baru itu. Mereka satu per satu bicara pada anak itu. Anak itu terlihat pemalu, beberapa kali wajahnya merona dan matanya tampak bergetar saat melihat lawan bicaranya. Eun Hyuk tak bisa mendekat, walau sangat ingin dan memilih untuk memperhatikannya saja.

Iris matanya kecokelatan dan terlihat jernih. Wajah itu sangat pas dibingkai rambut hitam panjang yang dikuncir pada kedua sisinya. Ada dua jepit rambut berwarna kuning dan biru di sisi rambutnya. Pita yang ada pada seragam membuatnya tampak seperti kado yang menggemaskan. Roknya tak terlalu pendek seperti kebanyakan anak-anak perempuan. Dan ... Eun Hyuk tersentak menyadari hampir sedetail itu memperhatikan si anak baru.

Ini karena anak baru yang dibawa Hee Chul hyung itu menarik perhatian. Aku jelas-jelas tak salah sampai memperhatikannya sedetail ini.

Eun Hyuk mencoba mewaraskan pikirannya kembali. Saat Eun Hyuk melihat si anak baru, teman-teman yang lain sudah meninggalkannya sendiri. Hee Chul ternyata menyuruh mereka berkumpul. Eun Hyuk mengambil kesempatan untuk mendekat. Pikir Eun Hyuk ini waktu yang tepat untuk berkenalan.

Eun Hyuk berdiri di ujung meja, anak itu mengangkat kepala dan matanya tampak membulat. Senyum ramah Eun Hyuk yang khas muncul. "Hai?" sapanya terdengar konyol.

Walau raut si anak baru kebingungan, senyumnya muncul membalas sapaan. Eun Hyuk mengambil tempat duduk di hadapan anak itu dan terlihat serba salah akan memulai dari mana, sehingga matanya memperhatikan seragam anak itu. "Tak ada tanda pengenal," ucap Eun Hyuk begitu saja.

Wajah anak itu memerah, matanya bergerak gelisah dan tangannya bergerak memegang dada dengan gerakan panik. Eun Hyuk langsung menggelengkan kepala menyadari ada yang salah pada dirinya. "Ah, aku tidak bermaksud memperhatikanmu. Maksudku, aku tidak ingin berlaku tak sopan," jelas Eun Hyuk terbata-bata dengan wajah memerah. "Aku hanya penasaran dengan namamu. Aku merasa belum pernah melihatmu," jelas Eun Hyuk dengan nada lemah di akhir kalimat.

Anak itu kaget, wajahnya semakin merona dan Eun Hyuk bingung mendefinisikan rona merah itu untuk malu atau marah. Jadi keduanya tenggelam dalam keheningan. Eun Hyuk melihat sekeliling di mana Hee Chul masih tampak berbicara dan kemudian memperhatikan anak baru itu lagi. "Apa Hee Chul hyung yang melepas tanda pengenalmu?"

Anak itu menggeleng, mulutnya terbuka untuk mulai bicara. Tapi, suaranya tak kunjung keluar ketika Hee Chul tiba-tiba ada di sana sambil merangkul bahu anak baru. Eun Hyuk membulatkan matanya kaget, secara cepat pula tangannya menyingkirkan lengan Hee Chul. "Ya, ya, hyung, kenapa kau tidak sopan sekali padanya?"

Catch The MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang