Of Course Game

718 71 13
                                    

Ada beberapa kondisi yang bisa ditemukan di pagi hari. Kondisi yang hanya ditemukan jika kau memiliki pasangan, ingat. Kondisi pertama, menemukan pasanganmu masih terlelap di sisimu. Kedua, mendapati pasanganmu sedang memandangimu penuh kasih sayang.

Kondisi pagi yang memancing perona merah alami merambat pada kedua belah pipi, menambah rasa gemas di wajah bangun tidur. Tambahan yang tak bisa dilewatkan tentang geraman lembut disusul kegiatan menguap lebar.

Tidak berhenti sampai di sana saja, saat kedua tangan ingin mengusap mata, ingin menghapus efek terpejam. Ada jemari-jemari lain yang menggantikan dengan gerakan penuh kasih sayang, mengusap penuh kehati-hatian sehingga membuat keduanya tersenyum geli.

Saat menyadari tentang perilaku pagi yang konyol, sudut bibir telah tertarik menyentuh ujung telinga. Masing-masing netra telah menyampaikan banyak makna tanpa suara. Maka saat itu, scene untuk mengakhiri adegan pagi yang tepat adalah menemukan kedua belah bibir, saling mengecup ringan

Hanya sejenak, diiringi dengan senyum geli.

Oh, bukankah itu manis?

Hyukjae tahu memandang Donghae yang terlelap di sisinya telah menjadi kegiatan yang sangat konyol. Lagi pula, yang lebih muda telah menegur hal itu sebagai sesuatu yang murahan, seringkali berakhir dengan Donghae yang merona seperti buah favorit Hyukjae. Stroberi manis yang selalu menggoda, sama seperti halnya Donghae.

Tapi, Hyukjae tetap melakukan kegiatannya tanpa pernah merasa khawatir. Karena Hyukjae senang menggoda, dia senang melihat yang lebih muda sudah merona atau kesal di pagi hari. Wajahnya jelas menggemaskan dan Hyukjae akan membujuknya dengan cara yang selalu meluluhkan hati.

Beri Donghae morning kiss dan pelukan hangat dan fiollaa...

"Kau menatapku lagi?!"

Hyukjae menyuarakan tawa kecil pada sapaan pagi Donghae yang buruk. Tangannya yang besar tertarik untuk membenarkan helaian hitam panjang milik Donghae. Rambut lelaki itu terasa halus walau terlihat berantakan dan Hyukjae senang hanya menyentuhnya.

Kegiatan Hyukjae telah menghasilkan geraman kebahagiaan. Donghae sudah menjadi cukup dekat dengan tubuh bagian depan Hyukjae untuk mencari kenyamanan dan memejamkan netra cokelatnya.

"Kau seperti kucing kecil."

"Kalau begitu kau akan mengajakku bermain?"

Donghae mendongak untuk menemukan netra gelap milik lelaki yang lebih tua. Donghae bisa melihat bagaimana sudut mata Hyukjae mengkerut saat tersenyum, raut wajah familiar yang selalu memancingnya ikut tersenyum. Jemari Hyukjae masih setia memainkan helaian rambut Donghae, ada gumaman bernada menyenangkan yang keluar dari tenggorokan telah menyatakan persetujuan.

"Kau ingin bermain apa?" Hyukjae mundur untuk menyandar pada kepala tempat tidur, menjaga jarak dari wajah Donghae yang menarik perhatian.

Oh, aku benar-benar tidak tahan...

"Aku tidak tahu?" Donghae membalas dengan nada main-main, terdengar menyenangkan dan berakhir dengan suara tawa.

Benar-benar percakapan yang konyol.

Hyukjae telah merasakan beban berat pada dadanya, dimana Donghae membiarkan kepalanya untuk beristirahat dan matanya kembali terpejam. Jelas Donghae sedang bermalas-malasan, diam-diam memaksa yang lebih tua untuk tinggal di kamar, berbagi kehangatan atau menceritakan banyak omong kosong. Hyukjae bisa merasakan hembusan napas Donghae yang perlahan membuat tangannya bergerak naik-turun pada punggung yang lebih muda.

Ada keheningan di sela kegiatan memanjakan punggung Donghae. Hyukjae menikmati keheningan itu, sementara Donghae semakin membawa beban tubuhnya. Hyukjae tak mempermasalahkan perilaku Donghae, dia senang memanjakan yang lebih muda.

Catch The MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang